"Justin, terimakasih karena kau mau menemaniku untuk makan bersama. Maaf jika aku merepotkanmu."
"Seharusnya aku yang berterima kasih kepadamu, karena kau yang sudah mau menemaniku dan mau jalan bersamaku."
"Siapa yang tidak mau jalam bersamamu? Aku sedang beruntung kali ini karena bisa bertemu denganmu."
"Kau selalu beruntung, Ken." katanya sambil tersenyum
"Kalau kau mempunyai waktu luang seperti ini, bisakah kita pergi bersama seperti ini lagi?" tanyanya ragu
"Tentu saja bisa. Aku selalu mempunyai waktu luang untukmu. Tapi kalau kau pasti belum tentu bisa, bukan? Kau kan selalu sibuk dengan pekerjaanmu" kataku dengan sedikit terkekeh
"Memang akhir-akhir ini sangat sibuk. Tapi nanti aku akan mengatur jadwalku jika ingin bertemu denganmu. Ngomong-ngomong, setelah ini kau akan kemana?"
"Aku akan mencari apartment untuk mengistirahatkan tubuhku, karena sekarang sudah merasa sangat lelah."
"Apa kau mau aku
"Tidak perlu. Aku tidak mau merepotkanmu lagi, lagi pula aku dapat mencarinya sendiri.""Yasudah kalau begitu. Tapi setelah kau mendapatkan apartment mu segera kabari aku agar aku dapat menemanimu."
"Baiklah. Kalau begitu aku pergi mencari apartment dulu ya, Jus." kataku sambil bangkit dari kursi dan memeluknya singkat
"Ok. Take care, Ken. Kalau ada apa-apa langsung kau kabari aku saja."
"Ok. Bye."
Dan aku pun meninggalkannya dan mulai mencari taxi untuk membantuku mencari apartment sebagai tempatku beristirahat.
Akhirnya aku mendapatkan apartment untuk aku tempati sementara. Aku pun segera menyusun barang bawaan ku. Setelah aku selesai menyusun barang bawaanku, aku langsung merebahkan tubuhku dan mulai memainkan ponsel ku. Beberapa menit kemudian Gigi menelpon ku.
***
"Ken? Kau sedang berada di mana sekarang? Apa kau baik-baik saja? Apa papz masih mencarimu? Apa kau berpacaran dengan Justin Bieber? Dan bagaimana bisa kau bertemu dengannya? Kau harus menjelaskan semuanya, Ken!"
Suaranya tendengar khawatir sehingga dia melontarkan berbagai macam pertanyaan untukku dan aku binggung dari mana aku harus mulai menjelaskannya.
"Baiklah, Gi. Kau tidak perlu khawatir begitu padaku karena aku tidak kenapa-kenapa. Ok aku akan menjawab semua pertanyaanmu tadi."
Dan aku mulai menghembuskan nafasku dan melanjutkan perkataanku kembali.
"Aku sekarang berada di apartment dan aku baik-baik saja. Papz sudah tidak mencariku lagi karena aku sudah aman berada di apartment. Dan soal gosip yang diberitakan di media sosial jika aku adalah kekasih Justin itu adalah salah. Aku dan Justin bertemu saat kami berada di dalam satu pesawat yang sa!a dan dengan tujuan yang sama juga. Dia duduk di sampingku. Apa ada pertanyaan yang belum aku jawab? Apa kau masih ingin bertanya lagi?" tanyaku
"Sebenarnya aku ingin bertemu denganmu dan mendengarkan langsung semua penjelasan darimu tapi aku tidak bisa menemuimu. Dan kau tau kalau saat ini aku sangat mengkhawatirkanmu. Aku takut hal yang tidak baik menimpamu karena ini kali pertamanya kau pergi ke luar negri sendiri tanpa ditemani siapupun."
"Kau tidak perlu khawatir. Aku bisa menjaga diriku."
"Jika terjadi sesuatu padamu segera kau hubungi aku."
"Pasti."
"Btw, kau beruntung sekali lagi, Ken. Kau dapat bertemu dengan Justin dan setelah ini kau akan bertemu dengan 1D lagi. How lucky are you? Aku sangat cemburu denganmu."
"Sebuah keberutungan kecil, Gi." kataku sambil tertawa
"Keberuntungan yang tidak di sengaja. Tetapi kau sudah terlalu sering untuk beruntung."
"Kau juga pasti akan mendapatkan hal yang sama sepertiku suatu saat nanti, Gi."
"Baiklah."
"Kakau begitu, sampai jumpa lagi, Gi. Aku ingin beristirahat dulu sekarang.Kau pun tidur juga dan jangan lupa untuk memimpikan Zayn mu."
"Kau ini, Ken."
"Biar ku tebak. Pasti sekarang pipi mu sudah memerah, bukan? Aku dapat mendengar nada suaramu yang sudah berubah."
"Ken! Sudah kalau begitu aku tutup telponnya."
"Kau ngambek? Jangan begitu, nanti Zayn akan semakin mencintaimu." godaku
"Whatever."
"Yasudah kalau begitu. Sampai jumpa lagi Gigi Malik."
"Kenny! Kalau begitu sampai kan salamku pada 1D, Ken."
"Kenny? Baiklah. Terutama untuk Zayn, ya?" dan aku pun sedikit terkekeh
"Ya, Kenny. Seperti panggilan Harry kepadamu. Whatever you say, Ken."
"Dan aku menyukai nama panggilan itu. Kalau begitu sampai jumpa, Gi."
"Bye, I'll miss you"
Dan aku pun memutuskan panggilan dengannya. Dan aku mulai mengistirahatkan tubuhku.
***
Aku pun terbangun pukul 6 sore dan aku teringat bahwa aku akan pergi ke konser 1D. Aku mengingat pukul berapa konsernya akan dimulai. Dan aku terkejut kalau satu jam lagi konser akan segera dimulai. Dengan cepat aku menuju ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhku.
Aku mengenakan baju berwana hijau dan celana jeans pendek dan tidak lupa membawa tas ku dan memasukkan ponsel, tiket konser dan juga dompetku.
Setengah berlari aku keluar meninggalkan apartment ku dan pergi mencari taxi.
Setelah aku menemukan taxi aku langsung masuk kedalam dan memberitahukan tempat tujuanku. Aku pun menanyakan berapa lama waktu untuk sampai ke tempat itu dan supir mengatakan kami akan sampai dalam waktu 30 menit tapi kalau terjadi macet akan memakan waktu satu jam lebih.
•••
Aku yakin semua Directioners sudah masuk ke dalam konser tersebut. Aku yakin kalau aku adalah orang terakhir yang datang dan aku pantas mendapat barisan paling belakang. Dan tak terasa air mataku pun menetes. Aku mulai menyalahkan diriku sendiri.
Sampai disana semua Directioners sudah tidak terlihat lagi aku pun berjalan kedalam konser itu sambil menangis. Tetapi tiba-tiba seseorang menarik tanganku dan dengan terkejut aku pun menoleh kebelakang.
•••
VOMMENTS GUYS🌹
SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER💘
KAMU SEDANG MEMBACA
UNEXPECTED // h.s
FanfictionAku seorang gadis yang bermimpi suatu hari bertemu dengan idolaku dan menjalin hubungan dengannya. Aku masih bermimpi dan berharap bisa bertemu dengan mereka. Sampai suatu saat aku bertemu dengan idolaku dan menjalin hubungan dengannya. Betapa bah...