Perkemahan Bayangan

172 8 0
                                    

Dibuat oleh OctavioDaniel

Tema : Ebu Gogo

Di hari yang di tentukan sekelompok remaja mengadakan camping di hutan. Mereka bersantai ria menikmati pandangan malam yang indah serta di penuhi kumpulan bintang.

Mereka mengadakan acara camping empat hari di hutan untuk mencari sensasi baru. Bagi mereka kehidupan di kota sudah amat membosankan.
Kelompok tersebut memiliki anggota sepuluh orang yang berasal dari daerah yang sama.

Malam hari bagi mereka adalah waktu yang paling efektif untuk berintraksi dengan alam karena bagi mereka malam hari memiliki pemandangan lebih natural. Mereka adalah Sekar, Bunga, Elisya, Agnes, kezia, Rangga, Elang, Alexander, Edward, dan Candra. Mereka adalah remaja yang berani mengambil risiko untuk menikmati hal baru.

Persahatan adalah hal yang terpenting dan tidak terlupakan, serta hal yang terindah jika dapat di pertahankan. Itulah prinsip mereka sehingga mereka tergabung dalam suatu komunitas pencinta alam.

Hutan yang mereka masuki adalah hutan Aftar, hutan yang memiliki desas desus angker dari warga sekitar. Hingga sekarang tidak ada warga yang berani memasuki hutan tersebut selain mereka. Bagi sepuluh orang ini kata angker merupakan suatu tantangan tersendiri. Menurut warga sekitar di luar hutan, di dalam hutan ada makhluk bernama Ebu gogo yang tinggal di dalam hutan tersebut. Tercatat kejadian pernah ada warga yang memasuki hutan tersebut. Tetapi, ia tidak kunjung balik sehingga warga sekitar mencarinya dan melihat dia dalam kondisi mengenaskan, sejak saat itu warga mengutuk hutan tersebut sebagai hutan kematian.

"Edward, menurutmu apakah yang di katakan warga benar tentang keberadaan Ebu gogo dalam hutan dan kejadian yang mereka pernah ceritakan?" Tanya Bunga

"Nona manis, bukankah tidak ada di kamus kita tentang ketakutan? Kita sudah mendalami cukup banyak hutan yang dicap angker bagi warga dan tidak ada kejadian apa apa. Kurasa itu adalah salah satu cara warga untuk melindungi hutan mereka dari para pendatang dan perusak hutan." Jawab Edward dengan santai.

"Tapikan tidak ada salahnya kita waspada terhadap sekeliling. Kita tetap harus mempercayai apa kata warga jangan sampai itu menjadi kendala bagi kita di sini. Apalagi itu namanya Ebu... Ebu apalagi itu?" songsor kezia membuat mereka terkejut.

"Ahh kezia, buat orang kaget aja kenapa kau berkata seperti itu? Kayak kita akan mati aja di sini. Tadi itu namanya Ebu gogo masa kamu lupa sih, parah ingatan kamu itu." kelak Edward

"Iya kezia, aku setuju sama kamu kayaknya kali ini ancamannya tidak main main. Aku dengar Ebu gogo memakan manusia yang mendekatinya ataupun yang di sukainya. Jadi alangkah lebih baik kalau kita tidak memancing keributan di dalam hutan." kata bunga memotong pembicaraan mereka

"Tuh bunga aja setuju sama pendapat aku, kamu sih Edward terlalu kebawa dengan dunia luar. Coba deh kamu percaya dengan kata warga sekitar, pasti kamu akan lebih waspada." Tegur Kezia

"Kalian bicara apa sih? Ini malam loh kita tidur aja. Lagipula kegiatan besok pagi padat loh!!!. Tegur Rangga pada mereka bertiga

"Sudahlah, rangga. Kamu kayak gak kenal kegiatan kita - kita saja, ingat malam adalah waktu yang paling indah karena terdapat bulan dan bintang di langit yang menemani kita." jawab Bunga

"Iya-iya semederka kamu ajalah, udah ahh mau tidur semoga besok dapat pengalaman yang bagus. Bye semua." Protes rangga karena setiap mereka di tegur pasti ada aja ngelesnya

"Bye, semoga dapat mimpi indah ketemu doi." sahut Edward

Bunga dan Kezia tertawa mendengar ocehan Edward

Battle OS Mitos IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang