Hope and disaster

78 6 0
                                    

Dibuat oleh Alavicha

Pada suatu hari, hiduplah satu keluarga yang bisa di bilang cukup rukun. Mereka terdiri dari lima orang. Sang kepala keluarga ialah Dedi, Dedi memiliki dua istri. Istri pertama bernama Sinta sedangkan istri kedua bernama Seruni. Dari pernikahannya dengan kedua istrinya, Dedi dikaruniai dua orang anak. Anak pertama ialah Naga dan anak kedua ialah Garuda.
  Saat ini, Seruni baru saja keluar dari Dapur sambil memegang mangkuk sup untuk suaminya. Tanpa ia sadari, ada kaki seseorang berada di depannya dan alhasil membuat ia terjatuh.

"Apa-apaan ini Seruni? Kenapa kamu menjatuhkan sup nya?!" Ucap Sinta kepada Seruni.

"Maafkan saya Sinta. Tapi, kamulah yang telah membuat saya terjatuh." Ucap Seruni membantah perkataan Sinta.

Tanpa pikir panjang, Seruni meninggalkan Sinta begitu saja dan segera pergi ke dapur untuk mengambil sup yang baru untuk Suaminya, Dedi.

"Suamiku, ini dia sup yang aku masak untukmu. Silahkan di makan." Ucap Seruni seraya menyerahkan sup kepada Suaminya.

"Wah, terima kasih istriku. Marilah, duduk di sini." Ucap Dedi sambil menepuk pahanya.

"mmmh, baiklah." Seruni pun duduk di paha milik suaminya.

"Bisakah kamu menyuapiku sup ini?" Tanya Dedi

"Tentu saja suamiku." Ucapnya seraya mengelus dada Dedi dan mengambil sup nya.

Di sisi lain, Sinta yang melihat mereka dari balik tembok merasa geram karena kelakuan dua sejoli itu. Ia merasa iri kepada Seruni yang merupakan istri kedua dari Suaminya dan mereka memiliki anak Yang bernama Garuda sedangkan Sinta dan Dedi memiliki anak yang bernama Naga. Garuda yang lebih gagah daripada Naga kadang membuat Sinta geram. Berbeda dengan Ibu mereka yang saling bermusuhan, Garuda dan Naga berteman dengan sangat baik. Kadang mereka saling membantu jika ada yang mengalami kesulitan.

"Naga, kemarilah. Lihatlah apa yang dilakukan ibu kamu disana?" Ucap Garuda sambil menunjuk ke arah Sinta.

Naga mulai mendekat sambil melihat ke arah yang di tunjuk oleh Garuda. Di sana, Naga melihat sang Ibu sedang mengintip Ayahnya dan Ibu Garuda dari balik tembok. Karena kesal, Naga mulai mendekati Ibunya dan menarik lengannya dengan kuat. Garuda hanya bisa mengikutinya dari belakang.

"Ibu, apa yang sedang kamu lakukan?" Tanya Naga.

"Ibu hanya memperhatikan mereka, nak." Ucap ibu Naga.

"Oh yasudah, Ibu pergilah istirahat." Perintah Naga pada ibunya.

Mendengar perintah anaknya, Sinta segera pergi ke dalam kamar miliknya. Ia kesal pada seruni yang seenaknya duduk di pangkuan Dedi. Ia mulai menyusun rencana untuk mencelakai Seruni, Ibu Garuda.
"Apa yang harus kulakukan untuk mencelakainya? Apakah dengan cara menyiram minyak di lantai?" Batin Sinta sambil mengetuk-ngetukkan jari telunjuk miliknya di dahi.

"Hmmm, ide yang bagus. Bagaimana kalau aku memulainya besok ya, agar dia cepat mati dan tidak merebut mas Dedi dari pelukanku." Batinnya lagi. kali ini Dia sedang mondar-mandir di depan pintu Kamarnya. Tanpa sadar, ia menabrak seseorang. Dadanya sangat bidang dan lengan-lengannya terdapat banyak otot, sudah dapat dipastikan itu adalah Garuda anak Seruni.

"Apa yang Ibu Sinta lakukan? Kenapa Ibu tidak masuk kamar?" Tanya Garuda sambil memegang pundak Ibu Sinta. Garuda memang tinggi, itulah yang menyebabkan ia lebih mudah menatap mata Ibu Sinta. Selain itu, Garuda juga terkenal anak yang paling sopan di dalam Rumah. Ia sama sekali tidak suka memerintah orang begitu saja, berbeda dengan Naga yang bersifat sok.
  Karena melihat Ibu Sinta hanya melamun, Garuda mengantarkan Ibu Sinta untuk masuk ke dalam Kamarnya. Ia mendudukkan Ibu Sinta di pinggir kasur dan mengatakan,

Battle OS Mitos IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang