TAKDIR PAHIT

55 5 0
                                    

Dibuat oleh firzaajizunaarta

Malam yang sendu di sebuah pulau penuh misteri, lahirlah seorang penyihir dengan kekuatannya yang tak terkalahkan.

Semua makhluk di pulau itu adalah makhluk penuh tanda tanya yang sedang bersembunyi di balik kenyataan dunia. Bunga menari, ikan terbang di balik awan dan gemericik air yang membawa hempasan kesejukan abadi.

Penyihir itu bernama Batior. Ia adalah satu-satunya penyihir perempuan di pulau itu. Ia tumbuh dan besar dengan penuh kedamaian dan kebahagiaan. Namun di tengah kebahagiaan itu hadirlah segerombolan pasukan perusak.

Pasukan dari Kerajaan Utara, mereka ingin mengusai pulau penuh misteri itu. Derap langkah kuda dan teriakan para pemimpin pasukan mewarnai malam ini.

"Tunggu saja para penyihir dan peri! Aku akan membinasakan kalian," gumam orang berjanggut dengan baju zirah emasnya.

Malam itu, para penyihir sedang tertidur pulas termasuk Batior. Termasuk para peri-peri kecil yang menjaga pulau ini.

Dengan berbekal tombak emas milik Sang Raja. Ia menembus perisai tebal yang menyelimuti pulau ini. "Sebentar lagi, pulau ini menjadi milikku!"

Dengan serbuk emas yang dibuat Raja sendiri, ia bisa dengan mudah membinasakan segala hal keajaiban di pulau itu. Karena dulunya Sang Raja sendiri adalah salah satu bagian dari pulau itu. Ia adalah seorang penyihir emas yang berkhianat pada tempat kelahirannya sendiri hanya untuk memperoleh kejayaan fana di luar sana.

"Apa daya, demi perdamaian untuk semuanya, aku harus membunuh segalanya!"

Namun di balik pembantaian keji para makhluk ajaib itu. Tersisa satu makhluk dari kaumnya, ialah yang bernama Batior, penyihir paling kuat yang pernah ada.

Ia masih tertidur di balik selimut emas yang ditaburkan oleh sang raja. Dengan mata coklatnya ia terbangun. Ia mendapati semua saudaranya tertidur pulas. Ia kira mereka hanya tertidur seperti biasa.

Saat matahari telah berada di tempat tertingginya ia tak kunjung melihat saudara-saudaranya terbangun.

Ia menangis kesepian. Tangisannya menggemparkan seluruh tumbuhan yang tersisa di pulau itu. Dengan tangisan Sang Batior tanpa sengaja ia telah membuat tabir pelindung yang mengelilingi pulau itu.

Bertahun-tahun berlalu, Batior tumbuh menjadi penyihir terhebat di dunia, walau sejak kecil ia hanya bisa melihat tumbuhan ajaib di pulau itu. Ia tumbuh menjadi penyihir yang kuat dan berselimut dendam. Dendam yang kuat akan Sang Raja yang telah membunuh semua penyihir dan peri sahabatnya.

Di hari yang penuh akan semilir angin. Bertempatkan di istana kerajaan, sedang diselenggarakan sebuah pesta besar-besaran hanya untuk merayakan lahirnya putri raja.

Namun Batior tidak terima jika ada yang berbahagia di atas tangisannya selama ini. Dengan dendam yang masih membekas di hatinya. Ia datang ke istana.

Aura gelap miliknya menyeruak ke seluruh ruangan kerajaan. Membuat seisi tamu undangan dapat merasakan hawa aneh yang bertebaran. Ia berjalan memecah keramaian menuju singgasana Sang Raja.

"Halo, Raja yang bijaksana!" sapa Batior dengan senyum kecutnya. Mendengarnya, sontak seisi ruangan langsung terdiam dalam ketakutan.

"Apa kau masih ingat aku?" ucap Batior.

"Tidak mungkin, seluruh penyihir di pulau itu sudah aku lenyapkan," gumam raja panik.

"Hari itu adalah hari yang penuh kesedihan, bukan? Jika kau membunuh semua penyihir lantas siapa yang membuat pelindung yang mengelilingi pulau itu?" ucap Batior sombong.

Battle OS Mitos IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang