Lembuswana village

63 4 0
                                    

Dibuat oleh PriskaNaomi

Karina tampak sibuk dengan ransel besarnya, ia memasukan kotak P3K ke dalan ransel itu. Hari ini ia dan teman-teman klub pecinta alam akan pergi ke hutan yang ada di kota Kuta. Ia bersama rekan-rekannya ingin mencari perubahan alam yang tidak menentu di kota tersebut.

"Karina, apakah kau masih lama lagi?" tanya Jordan. Seorang ilmuan yang berasal dari Amerika.

"Sebentar, aku masih mencari sweaterku." Ujar Karina.

"Baiklah, aku dan yang lain akan menunggu di mobil." Ujar Jordan.

Karina lalu mulai mencari sweater abu-abunya. Namun, saat ia mencari sweaternya di lemari pakaian. Ia menemukan sebuah kalung yang begitu cantik.

"Apa ini kalung peninggalan ibu?" gumamnya.

"Ah, sudahlah. Lebih baik aku segera turun, sebelum mereka menunggu lama." Karina lalu segera mengambil sweater dan ranselnya. Ia lalu turun dan menemui teman-temannya.

*****

"Apa rute yang kita lalui ini aman?" tanya Catherine.

"Tentu, jangan takut. Tidak ada binatang buas di hutan ini." Ujar Rudy. Saat ini mereka tengah berada di hutan belantara. Mereka mengikuti rute yang akan membawa mereka ke desa, dimana di sana mereka dapat bertemu dengan penduduk asli di hutan tersebut.

"Ah, kakiku sudah lelah." Ujar Niki.

"Kau ini, baru berjalan beberapa meter saja sudah lelah." Ejek Yogi.

"Huh, jangan mengejekku. Ayo gendong aku." Ujar Niki, ia mengulurkan tangannya.

"Gendong saja Yog. Kau mau Niki jatuh pingsan di sini?" ujar Karina.

"Uh, baiklah." Yogi pun menggendong Niki.

"Ya sudah, ayo kita lanjutkan perjalanan kita. Menurut peta, sekitar 15 meter lagi kita akan sampai di desa itu." Ujar Rudy.

Mereka lalu mulai melanjutkan perjalanan. Karina yang berada di belakang merasa seseorang tengah mengikuti mereka. Namun, saat ia menoleh. Ia tidak menemukan siapa pun. Ia menggosok-gosok tengkuknya.

"Ada apa?" tanya Fanesa.

"Tidak." Jawab Karina. Fanesa mengangguk, ia lalu melanjutkan perjalanan.

Mereka kini tiba di sebuah air terjun yang indah. Fanesa dengan girang melangkah mendekati air terjun. Saat ia menyentuh air. Tiba-tiba tubuhnya di hisap masuk oleh pusaran air.

Kirana dan yang lain berteriak ketakutan mereka lalu berlari untuk menggapai tubuh Fanesa, namun bukannya mereka berhasil menarik tubuh Fanesa malah tubuh mereka ikut masuk ke dalam pusaran air.

Dan semuanya menjadi gelap.

*******

Mata Kirana perlahan-lahan terbuka karena terkena sinar mentari pagi. Saat kesadarannya telah kembali, ia menatap heran tempat di mana ia kini berada. Kirana mengedarkan pandangannya ke kiri dan kanannya. Namun, ia tidak menemukan Yogi dan teman-temannya.

"Aku di mana?" gumam Kirana.

Saat ia hendak berdiri. Tiba-tiba pusing menyerang kepalanya. Sepertinya saat ia di air terjun kepalanya terbentur oleh sesuatu.

"Syukurlah kau sudah sadar." Tiba-tiba suara bariton menggema di ruangan itu. Kirana mengalihkan pandangannya ke arah pintu. Ia melihat seorang pria yang masih berumur 27th tengah menatapnya dengan pancaran penuh kelegaan.

"Si-siapa anda?" tanya Kirana takut.

"Jangan takut Kirana. Aku tidak bermaksud jahat padamu." Ujar pria itu.

Battle OS Mitos IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang