"Kila kemana sih? Lama banget si Gimar bawa motornya" rutuk Finnick yang memang sedari tadi sudah ada di sebuah restoran mall terbesar di kota Jakarta.
Finnick mulai resah, karena adik kesayangan nya itu tidak membalas sms darinya. Dia menelepon Gimar, tapi tidak diangkat.
Akhirnya ia putuskan, untuk berjalan-jalan keliling mall. Dia meminta kepada receptionist restoran untuk menyediakan tempat bagi tiga orang untuk setengah jam ke depan.
•0•0•0•0
"Yo, kan mall nya lewat sana? Ko malah ke sini?" Tanya Kila yang emang kaget saat Gimar membelokkan motor nya ke arah yang berlawanan.
"Gue mau beliin lu sesuatu dulu,"
"Ih ga jelas banget deh, ntar aja habis pulang dari mall,"
"Serius nih?"
"Iyalah, kalem aja, ntar pulang bareng gue lagi aja, Yo,"
"Okedeh," Gimar memutar balik arah motornya ke arah mall.
•0•0•0•0
Ma'💞Brother : de, kamu dimana?
Kila : ih maaf ka, ini si Gimar tadi lama banget bawa motorny, aku otw resto biasa ya, see u
"Yo, Ka Finnick nyariin tau,"
"Iya nih, ke gue aja nelpon hampir 5 kali,"
"Tuh kan, ayo cepetan," ujar Kila sambil menarik tangan Gimar.
"Wkwk ayo ayo. Your new habit, holding my hand,"
"Hahahaha, gue kan ngikutin kebiasaan lu, Yo," ujar Kila. Seketika itu juga, Gimar langsung melepaskan tangan Kila, "Gabisa, lu harus cari kebiasaan lain yang berbeda, cukup gue aja yang ngegandeng elu," Gimar langsung menarik tangan Kila dengan lembut.
"Serah lu aja,"
"Gimar, lu aneh sumpah, cuman gandeng tangan aja ribet," ucap Kila dalam hati yang mulai melonjak-lonjak.
•0•0•0•0
Akhirnya Gimar dan Kila menemukan Finnick yang sedari tadi sudah duduk di kursi paling pojok restaurant kelas mewah itu. Terlihat Finnick sedang senyum-senyum sendiri sambil menatap layar ponselnya.
"Woy bang, senyum-senyum aja," teriak Gimar yang memang sudah sangat akrab dengan Finnick.
"Eh gila, ngagetin aja lu!" Protes Finnick sambil menaruh ponsel berlogo apel itu ke meja.
"Kayanya ada yang lagi jatuh cinta nih, malah kayanya jadian sama cewe nih, ooooo iyaa makanya ajak kita makan-makan tuh gara-gara jadian nihh," ledek Gimar sambil memainkan matanya ke arah Finnick.
"Ko lu bisa tau sih?" Tanya Kila penasaran. "Emang gitu ya lagak-lagak cowo kasmaran? Bener ga Ka Fin?" Tanya Kila kemudian.
"Gila nih dua bocah, dateng telat, pas dateng malah bikin rusuh," Finnick malah ketawa sendiri melihat kelakuan adenya dan Gimar.
"Elah, ngalihin pembicaraan aja, jawab dulu tuh pertanyaan si Kila,"
"Hm. Iyaaaaa," jawab Finnick lemah.
"What??? Baru jadian? Atau gimana nih? Ka Finnick ga cerita ke Kila," protes Kila.
"Ceritaaa! Ceritaaa!" Teriak Gimar penuh semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is a Verb
RandomCinta tak pernah salah. Semua berlabuh dengan tepat. Ketika semua orang berkata "cinta", hanya orang pemberani yang akan menunjukannya. Bukan hanya sekedar menyimpannya rapat-rapat. Namun, dialah pemenang sesungguhnya, mencintai dengan memberi tanpa...