1. A Girl Named Emily

70.9K 3.4K 60
                                    

Teddy sudah terbiasa dengan semua ini. Dulunya tidak. Namun kini dia berusaha.

Sepatu heels yang tergeletak sembarangan di samping tempat tidur. Handbag yang terjatuh di lantai dengan isi berserakan. Lemari pakaian yang tidak tertutup sempurna dengan beberapa kain tersampir keluar. Sebuah bra terkait di gantungan balik pintu dan satu lagi tersangkut di pinggir ranjang.

Belum lagi rok mini yang semalam melekat di tubuh seseorang di sampingnya kini terbengkalai di lantai, tepat di samping kanan Teddy berbaring.

Teddy menengok ke arah kirinya. Seorang gadis, pemilik kamar ini, masih tertidur pulas di sampingnya. Mendengkur halus dalam tidurnya. Punggungnya menghadap ke langit-langit dengan tidurnya yang tengkurap. Rambut bob pendek bergelombangnya yang berwarna cokelat terang menutupi separuh wajahnya yang menoleh ke arah Teddy. Dia memakai t-shirt putih kebesaran yang terangkat sampai ke atas punggungnya sehingga Teddy bisa melihat garis lekukan punggung kurus dan thong favorit gadis itu, serta pantat favorit Teddy.

Semua sudah menjadi pemandangan paginya sehari-hari.

Teddy menikmatinya. Terlebih pagi ini. Setelah sepuluh hari dia kehilangan pemandangan ini karena harus pulang ke tanah airnya. Teddy sangat merindukannya.

Gadis itu mengerakkan kepalanya menengok ke arah berlawanan kali ini. Dia menghembuskan napasnya kasar. Tangannya mengacak rambutnya semakin berantakan sebelum digunakan untuk mengangkat tubuhnya untuk duduk. Kedua kakinya menekuk di samping tubuhnya membiarkan kedua pahanya terbuka lebar dan membuat Teddy menelan ludah perlahan.

Gadis itu belum berniat membuka kelopak matanya walau Teddy yakin kesadarannya sudah berada di sana.

Teddy hampir menyapanya sebelum gadis itu mulai berdiri dan turun dari ranjang, mengacuhkannya. Sepertinya gadis itu tidak ingat seseorang tidur di sampingnya sejak semalam.

Gadis berbaju kusut itu berjalan tertatih-tatih menuju kamar mandi. Bahkan langkahnya sesekali goyah tersandung barang yang tergeletak di lantai tanpa peduli karena kesadarannya belum terkumpul.

Jarinya membetulkan thong yang terselip di bagian belakang bokongnya sebelum kembali melanjutkan berjalan. Dan kali ini Teddy ingin sekali membantunya.

Tanpa menutup pintu kamar mandi, Teddy bisa mendengar suara air dan dia yakin gadis itu sedang melakukan ritual buang air paginya.

Teddy memutuskan turun dari ranjang, melewati benda-benda bergeletakan di lantai tanpa menginjaknya. Dia berdiri di samping pintu kamar mandi dan menemukan gadis itu, sesuai tebakannya, terduduk di kloset dengan mata masih tertutup.

Teddy menunggu. Bersandar di kusen pintu dengan bertelanjang dada sambil melipat kedua tangannya.

Setelah me-flush klosetnya, gadis itu mulai membuka mata perlahan. Mengumpulkan kesadaran dan melakukan kontak mata dengan Teddy.

Seketika gadis itu memamerkan senyumnya. Tidak malu walau thong favoritnya tidak berada pada tempatnya, tergantung di antara kedua tempurung lututnya.

"Morning, Teddy bear," sapa gadis itu sambil berdiri. Dia menaikkan celananya dan mengembalikan ke posisi semula.

"Morning, Ems," balas Teddy.

"Aku lupa kamu udah balik semalam." Ucapnya jujur.

"Kamu lupa kepala siapa yang kamu duduki semalam," goda Teddy.

Gadis itu mendekati Teddy dan melingkarkan lengannya di leher Teddy. Dia membuka mulut untuk melakukan pembelaan diri, "Aku nggak sembarangan duduki kepala orang, Ted. I'm not forgot whose head that I sat on last night. I'm just temporaly amnesia every morning."

Dia menarik leher Teddy dan menciumnya. Semakin dalam dan mulai melakukan french-kiss favoritnya. Sementara Teddy membalas dengan meremas pantat favoritnya.

Gadis itu mengangkat sedikit tubuhnya saat tangan kurang ajar itu meremas bokongnya kuat. Dan dia membalasnya di tempat lain, dengan lidahnya.

Gadis itu menjauhkan wajahnya sejenak, melepaskan bergumulan mereka. Matanya masih fokus mengawasi isi mulut Teddy yang baru dinikmatinya.

"That thing was inside my pussy last night," katanya menyebutkan fakta yang sudah sama-sama mereka ketahui. Hanya ingin mengatakannya kembali. Membangkitkan gairah semalam.

"Want more?" Tanya Teddy paham sambil tersenyum miring.

Gadis itu terkekeh senang. Dia melompat ke pelukan Teddy dan membiarkan kedua kakinya melingkar ditubuh jangkung lelaki itu.

"Very much!" Gadis itu kembali meraup isi mulut Teddy dan melakukan french-kissnya.

Teddy membiarkan gadis itu melakukan aksinya dan menahan bokong gadisnya sambil membawanya kembali ke ranjang. Gadis serampangan yang bernama Emily.

Emily's LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang