Emily meletakkan kepalanya di atas meja. Pipi kanannya bersentuhan dengan meja dan matanya terpejam. Kelas Digital Medianya baru saja selesai.
Sakit kepalanya tidak juga hilang sejak dia bangun tadi pagi. Dan Emily benci rasa sakit. Hari ini hari yang buruk untuknya.
Sebenarnya dia malas keluar rumah hari ini. Dia hanya ada satu kelas di sore hari dan awalnya dia berniat membolos. Tapi Teddy ada kuliah dan kerja part-time hari ini. Dan berada di flat sepanjang hari tanpa Teddy membuat rasa sakit di kepalanya semakin menjadi-jadi. Karena itu dia memutuskan untuk pergi kuliah sorenya. Minimal dia bisa bertemu Camille di kampus.
"Emy, why did you late?" Camille yang sebelumnya duduk di barisan depan menghampiri Emily di tempatnya duduk.
Emily memang telat masuk kelas tadi sehingga dia duduk di baris belakang karena bagian depan termasuk sebelah Camille sudah penuh diisi mahasiswa lain.
Emily malas menjawab dan Camille kembali bertanya lagi.
"Are you okay, Darling?" Camille menaikkan satu alisnya heran dan mulai duduk di samping Emily.
"Headache," jawab Emily singkat.
Camille kelihatan kecewa saat bercerita, "Do you need to go home? I am going to ask you accompanying me to the party."
"Nope, alone in home is kinda boring. What's party?"
"Where's your pup?" Tanya Camille menanyakan Teddy yang selalu dipanggilnya puppy atau anak anjing.
"Part time job. What's party?" Ulang Emily.
Dan Camille bersemangat melanjutkan, "Diego asked me to the club. And he said I could invite friends as well."
Diego adalah teman kuliah mereka. Dan dia juga bekerja di majalah hewan peliharaan.
Camille suka lelaki itu. Oleh karena itu dia pernah berpura-pura menjadi penyuka binatang berbulu dan menjadi sukarelawan di tempat Emily dan Suzie bekerja; yang menurut Emily tidak akan berhasil mengingat Camille selalu berteriak seperti pemandu sorak setiap binatang mendekatinya. Tapi sepertinya usaha Camille cukup sukses melihat Diego mengajaknya.
"What's the point of inviting your friends if he only wants to sleep with you?" Tanya Emily acuh.
"Shut up!" Camille memutar bola mata bulatnya kesal, "of course he wants to get closed to me that much."
"He could just drop his face between your boobs to get closed to you," ejek Emily.
"Okay, I want your approval before I slept with him, happy?!" Camille memandangnya kesal.
"Wow, how touching!" Kata Emily melebih-lebihkan.
"I am not like you, okay. You just sleep with the guy without mine or Suzie's approval."
Emily baru mau menyela sebelum Camille menambahkan sendiri dengan sengaja.
"Correction! I forgot you haven't sleep with anyone, Virgin Mary. Teddy is just your puppy." Balas Camille puas.
Dan Emily bungkam merasa kalah.
"Do you want me to accompany or not?" Ancam Emily kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Emily's Lover
RomanceThis is a story about Teddy and his first love. Sekuel dari Relationship. Berlatar cerita di California, di mana Teddy mengejar cinta pertamanya, Emily, yang enam tahun lebih tua darinya, gadis unik dan penuh misteri. Cerita ini bergenre dewasa. Buk...