Aku cukup tercengang mendengar penjelasan Jayden. Aku hanya menunduk sedih dan harus meratapi hukuman keluargaku, aku benar-benar tak menyangka kalau keluargaku adalah keluarga pengutuk sekaligus pembunuh. Aku tak tahu alasan mengapa keluargaku begitu teganya mengutuk keluarga lain. Aku keluar dari ruang utama, kulihat bibi yang berdiri menatap ke arahku dengan tatapan hangat, aku hanya menunduk dan melewatinya tanpa menoleh sedikit pun. Aku benar-benar marah saat itu.. bagaimana tidak? Bibi dan orangtuaku tak pernah memberitahuku tentang hal itu dan baru sekarang Jayden memberi tahu hal yang membuatku cukup terkejut. Apalagi, aku yang tak berbuat salah sedikit pun, harus menanggung resiko akibat keluargaku yang membunuh mereka. Aku benar-benar kesal malam itu, makan malam pun aku tak mau bersama bibi, benar-benar tak mau..
Aku menangis sendirian di kamar, meratapi nasibku saat ini. Aku mencoba tenang dan membaringkan tubuhku yang terasa lelah ke kasur. Aku tak tahu harus berbuat apa lagi, Jayden yang menyembunyikan identitasnya juga membuatku kesal, sangat kesal. Mengapa semua orang membohongiku? Apa salah ku pada mereka? Pertanyaan itu terus memutari benakku, dan tanpa kusadari, aku tertidur dan larut dalam mimpi. Mimpi kali ini berbeda, bukan mimpi buruk lagi, melainkan mimpi indah. Sangat indah.
Aku berada di hamparan bunga yang indah dan bermekaran, disana, aku bertemu dengan Jayden. Ia memelukku dari belakang dan tersenyum, kurasa ia sudah memaafkanku. Aku membalas nya dengan senyuman khasku dan mempererat pelukannya. Pelukannya yang hangat membuatku larut dalam kebahagiaan. Saat berjalan berdampingan dengan Jayden di hamparan bunga, bibi muncul dihadapanku, aku cukup terkejut. Aku mencoba melepaskan tanganku dari tangan Jayden, namun Jayden malah mempererat tanganku. Bibi mendekatiku dan tersenyum, "Bersiaplah, besok kamu akan menjadi teman hidup Jayden.." bisiknya. Sontak aku kaget dan saat itu juga aku terbangun dari mimpiku. Astaga.. jantungku berdebar kencang, aku tak menyangka akan bermimpi seperti itu, tapi hal itu membuatku sedikit bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Midnight (COMPLETE)
Horror• M Y S T E R Y • Namaku Laila, sejak ayah dan ibuku meninggal, aku hidup sendiri di rumah besar nan tua tempat aku bernaung kini. Tidak ada lagi pelukan dari kedua orang tua ku, sejak mereka meninggalkanku. Setiap tengah malam, aku selalu me...