Chapter 1

5.5K 326 20
                                    

  -Sebelum kejadian tragis-

     Pagi yang cerah telah menyambut hari bahagiaku, aku turun menuju ruang makan. Disana sudah terhidang   tenderloin steak, orange juice, grilled cheese dan semangkuk sereal kesukaan ku. Aku langsung duduk disebelah ibuku yang sedari tadi menunggu kehadiranku, ayahku tampak tersenyum lebar kearahku dan mengajak kami langsung makan.

Hari itu, ayah dan ibuku mendapatkan tugas yang cukup banyak, sehingga mereka memutuskan untuk lembur hari itu. Hal itu merupakan hal yang sangat langka, bagaimana tidak? Ayah dan ibuku selama ini tak pernah lembur. Dan baru pertama kalinya aku mendengar bahwa mereka akan lembur hari itu, walaupun aku telah memanyunkan bibirku dan memasang wajah cemberut, hal itu tak menggoyahkan keputusan orangtuaku. Aku hanya menghela nafas dan tersenyum kembali,

"Baiklah yah, bu.. hati-hati ya" kataku ketika orangtuaku mulai bersiap-siap berangkat.

    Hari itu begitu membosankan, biasanya ayah dan ibuku selalu bercanda dan bermain denganku, namun kali ini tidak. Aku mengambil hpku dan mulai bermain video game yang ada didekat TV. Malam itu aku memiliki firasat yang kurang baik, rasanya aku ingin menelepon kedua orangtuaku, namun ayah mengatakan padaku untuk tidak menelepon mereka menjelang tengah malam. Mereka juga tak menyebutkan alasannya. Aku hanya diam di sofa sambil membalik-balikkan novel kesayanganku, aku benar-benar khawatir dengan ayah dan ibuku. Aku merasa mereka terancam nyawanya, aku mengambil hpku di laci, segera aku mencari kontak ibuku, namun aku teringat lagi akan perkataan ayah. Aku menjadi sangat ragu dan bimbang, aku menaruh hpku lagi dilaci.
     
Sudah larut malam, aku memutuskan untuk tidur, ayah juga mengatakan padaku untuk tidur pada larut malam dan tidak memikirkan mereka karena mereka akan datang. Awalnya aku curiga, kalau aku tidur, semua pintu terkunci dan yang memegang kunci hanyalah aku, ayah dan ibuku tidak. Namun aku berpikir lagi, mungkin saja mereka memiliki kunci cadangan untuk masuk kedalam rumah, tanpa pikir panjang, aku langsung gosok gigi dan membaringkan tubuhku ke kasur yang empuk. Entah kenapa malam itu aku merasa tak bisa tidur, padahal mata ku sudah sangat berat dan merah. Aku memaksakan untuk tidur dengan mencari posisi yang pas, namun sayang, aku tetap tak bisa tidur. Malam itu begitu sunyi dan lembap, aku merasa ada yang tidak beres dengan kedua orangtuaku karena mereka katanya akan pulang pada pukul 12 tepat. Tapi sampai jam 1 dini hari, mereka belum pulang, aku juga tak dapat tidur dengan tenang.
   
Akhirnya aku memutuskan untuk beranjak dari kasur dan memakai sendalku untuk pergi ke kamar mandi karena tadi aku mendengar suara tetesan air dari keran wastafel, aku membuka pintu kamar mandi dengan perlahan, saat aku membukanya, sosok menyeramkan menyerangku, semacam anjing besar yang memiliki bulu hitam lebat dan tak beraturan. Mulutnya penuh darah dan gigi taringnya menonjol, matanya sungguh merah dan menggambarkan dendam.

AAAHHH!!

    Ternyata itu hanyalah mimpi, mimpi buruk pastinya. Saat itu aku dicakar oleh anjing menyeramkan itu dibagian dada, aku segera bangkit dari kasur dan pergi kekamar mandi, tak ada apa-apa di dadaku. Semuanya bersih tak ada luka sedikit pun, padahal di mimpi ku saat itu, aku benar-benar dicakar sehingga aku tak sadarkan diri lagi. Aku hanya menghela nafas kasar.

-Setelah kejadian tragis-
    .................................................................
                     To be continued

Midnight (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang