Chapter 2

4.4K 297 11
                                    

-Setelah kejadian tragis-
     Aku masih heran dengan kedua orangtuaku yang masih saja belum pulang, aku segera berjalan menuju ruang tamu, menyalakan TV. Kulihat terdapat berita pembunuhan massal disana, sungguh menyeramkan. Aku membelalakkan mata ketika nama korban yang tertera terdapat nama ayah dan ibuku, saat itu juga mataku berlinang air mata yang membasahi pipiku. Aku tak percaya mereka akan meninggalkanku secepat itu, aku berjalan menuju telepon rumah, dengan gemetar aku mencoba menghubungi ayahku. Ternyata yang mengangkat telepon itu adalah polisi, aku menangis tersedu-sedu. Polisi itu menyadari kalau aku anaknya, dan segera menenangkanku. Tak lama setelah itu, ketukan pintu melamurkan lamunanku terhadap kematian kedua orangtuaku yang begitu mendadak. Aku membuka pintu, dan alangkah terkejutnya aku ketika melihat bahwa beberapa polisi datang sambil membawa kabar yang sangat menyedihkan, aku tak kuasa menahan air mataku dan aku berteriak,

"Siapa yang membunuhnya?! Siapa!!"

Teriakkanku yang cukup keras membuat polisi merasa iba dan menenangkan diriku. Kami kemudian berdiskusi mengenai kejadian menyeramkan itu diruang tamu, aku menjawabnya dengan air mata yang masih berlinang,

"Mengapa mereka bisa terbunuh?" Tanyaku lirih.

"Hmm, terjadi pembunuhan massal di gang dekat kantor orangtuamu, saat itu sudah tengah malam dan tak ada orang. Kemudian segerombolan perampok membunuh orangtua kamu, maafkan saya.." jelas polisi itu.

Namun aku masih tak percaya, setiap pulang pergi mereka dikawal beberapa bodyguard dan mereka naik mobil pribadi, tak pernah berjalan sendirian. Aku curiga kalau polisi itu berbohong. Aku hanya menunduk tak percaya mendengar hal itu, setelah itu aku pun keluar dari rumah dan mendapati ada beberapa polisi yang masih menjaga rumahku. Aku segera menghampiri polisi tadi dan bertanya,

"bisakah aku melihat jasad orangtuaku?".

Polisi itu hanya diam untuk sesaat, kemudian menjawab,

"maaf nak, kamu harus menunggu beberapa hari lagi, karena jasad orangtuamu akan di autopsi terlebih dahulu." Jelasnya.

Sontak aku kaget, dan aku yakin pasti yang membunuh kedua orangtuaku bukanlah manusia melainkan hewan, karena, apabila manusia yang melakukannya maka tak perlu repot-repot autopsi, kalau hewan, pasti ada zat berbahaya yang masuk ketubuh orangtuaku dan perlu diselidiki hewan apa, sehingga perlu autopsi.

    Aku hanya menghela nafas berat setelah mendengar hal itu, aku kembali kerumahku, dan duduk di sofa. Aku yakin polisi tersebut merahasiakan sesuatu, aku ingin segera melihat jasad orangtuaku, pasti ada sesuatu dibalik kematian mereka.

Midnight (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang