Ending :3
Pagi hari kembali menyambutku, kini masalahku telah selesai dengan cerberus karena aku telah meminta maaf pada keluarga Jayden. Walaupun begitu, insomnia ku juga tak kunjung sembuh, mungkin ini adalah bagian dari hukuman keluargaku. Tapi tak apa, aku tak ada lagi dendam atau dosa, malah, kedekatanku dengan Jayden semakin baik dan bibi tak melarangku lagi.
Pagi ini aku memutuskan untuk berangkat ke kampus karena ada jadwal hari ini, aku segera sarapan dan langsung berangkat menuju kampus. Saat hendak pergi ke kampus, aku merasa ada yang memegang bahuku, ternyata Jayden. Ia kemudian berjalan berdampingan denganku, aku hanya tersenyum dan kembali berjalan tanpa menoleh ke arahnya. "Besok aku akan pergi ke Seoul.." katanya padaku. Sontak aku kaget, mengapa secepat itu? "Oh.. yaudah deh, hati-hati ya" jawabku seolah tak ada apa-apa. "Kamu tak merindukanku?" Tanyanya. "Eh? Mm.. sedikit" jawabku dengan gugup. Jayden hanya tersenyum melihatku, "Tenang saja, aku akan mengawasimu. Awas saja kalau kau mendekati pria lain" ujarnya sambil menatap mataku dengan lekat. "Hm? Memangnya kamu siapa aku? Larang-larang aja.. kan kita nggak pacaran" kataku. "Oke, kalau begitu kita pacaran!" Katanya sambil menatapku serius. "Sudahlah, jangan bercanda!" Kataku sambil memasang wajah cemberut. "Aku tak bercanda, aku serius.. kamu pasti mau kan?" Tanyanya lagi. "Gak" jawabku pura-pura jual mahal :v. "Boong aja.. udah, mulai hari ini juga kita pacaran oke?" Katanya meyakinkan. Aku tak menoleh ke arahnya dan hanya diam, dalam hati sih mau-mau aja :v.
Yap, mulai sekarang aku resmi jadi pacarnya, walaupun aku ldr an.., tapi Jayden ke Seoul cuma 3 hari, jadi gak begitu lama.. yay :v setelah Jayden pulang, aku bakalan dating bareng dia. But, aku sih gak berharap banget, tapi semoga gak ada acara lagi dia. Soalnya dia kayak orang penting aja gitu, sok sibuk.. *kok jadi curhat? :vOkee jadi ini endingnya yaa, maap karena jadinya kayak love story gitu, tapi gapapa yaa :v
KAMU SEDANG MEMBACA
Midnight (COMPLETE)
Horror• M Y S T E R Y • Namaku Laila, sejak ayah dan ibuku meninggal, aku hidup sendiri di rumah besar nan tua tempat aku bernaung kini. Tidak ada lagi pelukan dari kedua orang tua ku, sejak mereka meninggalkanku. Setiap tengah malam, aku selalu me...