Chapter 4

3.9K 254 12
                                    

     Pagi ini sungguh melelahkan, apalagi mataku terasa berat karena insomnia semalam yang membuatku terus terjaga. Aku bangkit dari kasur dan segera berjalan menuju dapur untuk membuat sarapan, namun siapa sangka, bibi ku yang dingin tengah membuat sarapan untukku. Aku langsung duduk di kursi makan dan menyapa bibiku, "Pagi bi..". "Hm.." hanya itulah yang terlontar dari mulut bibiku. Pagi itu aku sarapan roti bakar, milkshake dan semangkuk sereal yang setia mendampingi sarapanku.
    Setelah selesai sarapan, aku langsung berangkat menuju kampus yang tak jauh dari mansion ku. Sebelum itu aku juga telah memoleskan sedikit bedak pada wajahku dan liptint pada bibirku, tak lupa, aku memakai jeans biru tua dipadu dengan blouse peach yang cukup nyaman. Hari itu kampus cukup sepi karena yang masuk hanya beberapa kelas saja, itupun banyak yang absen. Karena yang hadir sedikit maka kelas ku pulang lebih dulu dibanding kelas lain, aku merasa bosan dirumah dan memutuskan untuk bermain di taman kampus itu sebentar. Saat aku melangkahkan kakiku ke taman, tanah itu retak dan terbuka lebar, seakan seluruh roh jahat menguak keluar dari bumi. Bau busuk telah tercium dari hidungku, tampak anjing yang menyeramkan menyergapku dari dalam tanah yang terkuak tersebut.

AAHHH!!!

     Tanpa kusadari, aku telah terkapar di tanah dan berlumuran darah. Aku tak percaya apa yang tadi kulihat, tanah yang tadinya retak dan terkuak kembali normal seperti tanah pada umumnya, tanganku digigit olehnya sehingga menghasilkan darah yang cukup banyak. Aku merintih kesakitan dan berteriak meminta tolong, namun sayang, tak ada yang mendengar teriakkanku. Aku mencoba bangkit berdiri dengan sekuat tenaga, setelah mencoba berdiri, aku membalikkan tubuhku dan mendapati rekan kerja ayahku yang ada disana, berdiri mematung tanpa ekspresi. Aku heran sekaligus terkejut, Roby tampak mengeluarkan air mata, aku sungguh heran dan bingung, "Apakah ada masalah?" Tanyaku. Roby tak menjawab, saat itu juga ia pun jatuh ke tanah, dan meninggal. Dipunggungnya, terdapat tusukkan yang membuatnya mengalami pendarahan hebat, darah bercucuran kemana-mana, saat aku membalikkan tubuhnya, aku mendapati wajahnya langsung berubah pucat pasi dan matanya berubah menjadi merah. Sontak aku kaget dan membelalakkan mataku, didada Roby terdapat cakaran seperti hewan buas, aku menduga itu akibat ulah anjing menyeramkan itu. Saat anjing itu menyerangku, aku melihat jelas wajahnya, sungguh mengerikan.
       Sepulang dari kampus, aku segera berlari mencari bibiku dan mendapati ia sedang membaca buku mitologi yunani, pas sekali dengan kondisiku saat ini. Aku yakin anjing itu ada kaitannya dengan iblis-iblis yang kemungkinan diketahui oleh bibiku, aku segera mengambil secarik kertas dan pensil. Lalu aku menggambar hewan yang menyeramkan tadi, bibiku mengetahui isi pikiranku dan langsung berkata, "Hewan itu bernama cerberus, pada mulanya hewan itu berkepala tiga namun di potong oleh kakekmu sehingga tinggallah satu kepalanya.". Sontak aku kaget, aku sudah menduga bahwa anjing itu ada kaitannya dengan mitologi yunani yang selama ini menghantui benakku.

Note: ceritanya mulai gaje.. harap maklum :v

Midnight (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang