Ketika kau mengkhawatirkan sesuatu
Tapi tidak bisa berbuat apa-apa***
"Hanya itu saja yang aku ingat." Kata Alarie.
"Hahaha, lucu sekali bagian kau dengan Aileen." Kanya tertawa.
"Aku lupa tidak memberitahu Aileen soal ini." Aku tertunduk sedih. Aku segera menelepon Aileen, tapi tidak diangkat.
Aku segera mengirim pesan singkat kepada aileen "jika terjadi sesuatu, aku ada di kolam berenang dekat rumah di kamar mandinya." Rasanya aneh jika membaca ulang kalimatnya. Malahan Kanya tertawa saat membaca pesan yang aku kirim pada Aileen.
Aku terdiam bersama teman-temanku di dalam kamar mandi yang menurutku lumayan luas karena ada shower. Kami duduk di lantai kamar mandi karena kebetulan lantai kamar mandinya kering. Sepertinya kamar mandi yang kami masuki belum dipakai. Aku tak tahu harus diam berapa lama di dalam kamar mandi ini, tapi petugas keamanan tidak mencurigai kami ada di dalam kamar mandi. Kolam berenang itu tidak terlalu ramai, kami lega karenanya. Sepertinya aku tak sengaja tertidur di dalam kamar mandi setelah kami makan roti bersama. Aku terbangun dan merasa agak aneh karena baru pertama kali tidur di kamar mandi. Teman-temanku juga semuanya baru bangun dan mereka terlihat berantakan sekali. Itulah gunanya kami bersembunyi di kamar mandi, kami bisa sekaligus mandi di sana. Setelah selesai membilas badan kami, aku memakai bajuku yang sebelumnya, dan Sarah mengeluarkan kotak make upnya. Aku sempat berpikir, mesti banget ya dandan sekarang. Aku mengerutkan dahiku saat dia memakai lipstick berwarna pink neon ke bibirnya. Sepertinya kalo mati lampu, bibir Sarah akan menjadi yang paling terang.
Kanya yang membawa baju ganti mengganti bajunya dengan baju baru, dia juga memakan makanannya karena Kanya memang terlihat lapar. Sarah belum selesai merapihkan alisnya, aku yang tidak tahu harus berbuat apa hanya main hp. Belum ada balasan dari Aileen, aku sebenarnya agak khawatir tapi tidak bisa berbuat apa-apa.
Seketika aku merasa sesak, seperti ada beribu-ribu orang yang masuk ke kamar mandi. Ternyata memang benar, semua orang yang ada di kolam berenang itu masuk ke kamar mandi.
"Apa mereka sudah selesai berenang berbarengan?" Tanya Kanya.
"Kupikir ini yang dibicarakan ibumu." Sarah memasukan kotak make upnya.
****suara dari luar****
"ARGHHH, APA YANG TERJADI DENGAN MATAKU!" Sahut suara seseorang yang sepertinya adalah anak remaja.
"Mama, mataku jadi jelek." Sahut seseorang yang sepertinya anak kecil.
"Ya ampun sayang, matamu kenapa jadi deperti ini, jelek sekali seperti orang cacat."
"Mama, matamu juga seperti itu!"
**********
Aku yang mendengar percakapan orang dari luar langsung panik. Jantungku berdebar-debar mengingat ucapan ibu. Jangan-jangan ini bencana yang sempat ibu bilang. Tapi aku harus memastikannya dahulu. Aku mengintip dari celah pintu, semua orang menghadap ke kaca, kira-kira terlihat ada 15 orang di sana dan semuanya dalam keadaan panik. Aku melihat ke kaca, benar apa yang aku duga selama ini bencana yang ibuku maksud adalah..
Mata mereka yang berubah menjadi cacat.
Aku mengambil ponselku dan langsung membuka kamera, aku lega saat melihat mataku baik-baik saja. Aku juga melihat mata kanya yang baik-baik saja. Agar tidak berisik, aku menceritakan apa yang terjadi di luar lewat chat. Aku ingin melihat mata Sarah, tapi dia tertidur, padahal sepuluh menit yang lalu dia masih terbangun. Aku jadi semakin curiga, apa ini berhubungan dengan operasi mata 'beautiful eyes'? Berarti mata Sarah juga jadi cacat!?
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful eyes
Mystery / Thriller[Update setiap sabtu/minggu] Pilih, menjadi cantik dan menjadi salah satu dari mereka, atau tak menjadi cantik dan diburu oleh mereka? Ini buka soal kecantikan!! Ini soal aku yang berlari sampai pincang, menangis sampai malam, dan berteriak sampai m...