Late Conversation (Bonus)

7.2K 810 74
                                    

"Shi..." Suara gantara terdengar begitu manja.

"Hmm..."

"Shira.." Gantara kembali merengek karena istrinya seperti mengabaikannya. Entah apa yang sedang ia lakukan sembari menelepon Gantara.

"Iya Ta."

"Shira Baskoro?" Gantara mulai kesal karena gagal mendapatkan perhatian istrinya.

"Iya sayang, kenapa deh?" Shira pun menjawab dengan kesal karena sejak tadi Gantara hanya berkali-kali memanggil namanya. Tentunya kesalnya menjadi dua kali lipat karena Gantara yang membatalkan kepulangannya tiga hari yang lalu.

"Miss you. A lot. Zillion times."

"Makanya cepetan pulang, kalau dinas jangan jauh-jauh jangan lama-lama. Salah sendiri, pakai di extend pula. Lupa ya punya istri di Indonesia?" Kekesalan Shira pun tumpah kala itu juga.

"Tuhkan malah dimarahin. Ya kan maunya juga cuma seminggu. Kamu nyusul dong, kan bisa nostalgia kita di Amsterdam."

Harusnya Gantara sudah tau jawabannya, Shira kan juga tidak mungkin meninggalkan pekerjaannya disini tiba-tiba demi menyusul suaminya yang 'mangkir' pulang, "Nope."

"Please ...!"

"Enggak."

"Tega!"

"Lebih tega mana sama yang ninggalin istrinya sendirian hampir dua minggu?"

"Sorry honey." Gantara mendesah lemah, tau kalau dirinyalah yang bersalah disini.

"Don't honey me Gantara."

"Kan mulai galaknya. Yaudah bukain pintu, ini suaminya yang ninggalin hampir dua minggu udah pulang malah dianggurin di depan pintu."

Shira tidak mematikan teleponnya, ia melemparnya dengan sembarang ke atas kasur dan berlari untuk membuka pintu apartemen mereka. Gantara ada disana. Dia benar-benar berdiri disana. Gantaranya sudah kembali. Ia meloncat dan menghambur dalam pelukan hangat sang suami.

"Jadi yang kangen siapa?" Shira memeluk Gantara begitu erat, menumpahkan rasa rindunya yang baru menemukan ujungnya.

"Why didn't you call me?"

"I called you. Gak inget barusan ngomong di telepon sama siapa?"

"Ya maksudnya kenapa gak telepon bilang mau pulang kan bisa aku jemput."

"Terus nyuruh kamu nyetir malem-malem sendirian? No way!"

"Ya kan bisa naik taksi Ta."

"Lebih gak akan aku izinin lagi."

"Ugh posesif."

"Emang. Udah tau kan dari dulu? Salahnya mau." Ujarnya seraya mengurai pelukan mereka berdua,"Ini sampai kapan mau disini? Kangen banget sama suaminya ya mba?"

"I hate you."

"I love you too baby."

[]



Tak ada kisah cinta yang sempurna. Yang ada hanya kisah cinta yang saling menyempurnakan.

.dii.

TravelmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang