Don't Be Scared, I'm Here

3.6K 522 30
                                    

Tiga pasang mata menatap tajam sosok pemuda Thailand dalam balutan pakaian wanita dihadapannya. Ten yang merasa terpojok meneguk saliva gugup, ia menyuruh mereka duduk -menghindari intimidasi berlebih ketiga pemuda dihadapannya.

"Jadi..?" Taeil membuka suara, enggan kalah cepat dari dua pemuda disisinya.

"Dia kakak ㅡani, adikku. Kami kembar, terpaut tujuh menit"

"Maldo andwae! Impossible!". Itu Johnny, yang sudah bergabung. Entah muncul dari mana. "Kau tahu siapa dia? Dia PD galak yang sudah menjatuhkan detensi untuk grup kita!"

"Lalu kenapa marga kalian berbeda?"

"Orangtua kami bercerai dan well, ini sangat umum sebenarnya. Hak asuh yang berbeda, perpisahan segala macam. Sudahlah kalian membuatku terkejut saja, tolong rahasiakan dari siapapun kalau kami bersaudara". Pandangan Ten beralih dari Jaehyun, setelahnya ia bangkit dari kursinya.

Sosoknya menghilang diujung tangga, melangkah penuh percaya diri bahkan sempat menyapa Doyoung sebelum memasuki kamarnya.

"Oh! Oh! Astaga!!"

Lisa langsung merosot saat bersandar dibalik pintu. Ia mencengkeram permukaan dadanya yang berdebar kencang, rasanya jantungnya seperti akan melompat keluar tadi. Ah.. Sial benar. Sepertinya ia bisa jantungan bila berlama-lama disini.

Ia menggeleng. Setelahnya segera berbenah diri. Ia harus menanggalkan segala aksesoris dan make up nya atau para member akan benar-benar mengetahui jati dirinya.

Taeyong masih menatap id card dalam genggamannya. Ia menatap pantulan wajahnya di cermin wastafel kamarnya. Entah kenapa segalanya masih terasa ganjal. Ten dan Lisa PD-nim. Mereka kembar, jadi sangat wajar jika mereka mirip. Tapi tetap saja, seperti ada yang mengganjal di hatinya.

Ia berbalik saat Jaehyun masuk ke kamar mandi. Pemuda itu membasuh wajahnya didepan wastafel, tepat disisi sang pemuda Lee. "Sepertinya mereka baru bertemu belum lama ini"

"Apa maksudmu"

Jaehyun memoleskan facial foam diwajahnya, ia menatap Taeyong melalui cermin dihadapannya.

"Aku melihat galeri foto di ponsel Ten, ada beberapa folder yang dikunci beberapa juga tidal. Aku menelusuri folder yang unlocked namun yang terlihat hanya foto dirinya dan PD YG Stage itu. Itupun hanya foto disaat mereka sudah berpenampilan seperti saat ini. Tak ada foto dari masa kecil mereka, yah.. Itu cuma kesimpulanku sih"

Taeyong mengangguk pelan, sedikit banyak cukup setuju dengan asumsi Jaehyun. Meski begitu, masih ada hal lain yang mengganjalnya. Namun, memberitahunya pada Jaehyun bukan hal yang tepat. Ia menghela nafas.

Sepasang obisidian menatap lembut pantulan dirinya didepan cermin. Ia meletakkan tangannya dihadapannya, seperti sedang mengukur sesuatu. Kemudian tangannya yang dibiarkan melayang diturunkan sedikit, seperti sedang membandingkan tinggi badan seseorang.

Taeil tersenyum lembut. Ia menatap kearah Johnny yang sudah terlelap, tidak lebih tepatnya ruangan lain yang berada tepat disebelah kamarnya. Ada sesuatu, sesuatu yang tersembunyi dalam tatapan teduhnya dan senyum bersahaja sang hyung tertua.



Hari itu Ten menuju tempat latihan lebih cepat, kurang dari dua hari lagi mereka akan rekaman lagu baru. NCT sudah menyelesaikan jadwal fansigning di berbagai daerah, sehingga mereka sudah siap untuk mempersiapkan comeback berikutnya dalam waktu dekat. Kemampuan vokal Ten juga semakin membaik, ia sudah menguasai lagu-lagu NCT sebelumnya pun dengan koreografinya.

JUST TWO OF US [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang