My Black Pearl ♬

3.6K 506 11
                                    

#warning bold+italic dengan tanda ... diawal paragraf adalah flashback!

Enjoy guys,

Happy reading ^^

"Sampai kapan kau akan begini? Kau tahu mereka semua mencarinya"

Dua orang pemuda saling berhadapan, yang satu baru keluar dari kamar mandi dan yang satunya sedang berbaring santai di atas tempat tidur. Kaki jangkungnya ditekuk, tatapannya terarah lurus pada Doyoung.

"Aku tidak ingin mengganggu hidupnya lagi hyung"

Ten mendudukkan dirinya, tangan kiri sang pemuda mengusak asal surainya. Ia mendengus sebelum beranjak, menghentikan langkahnya tepat diambang pintu kamar. Ditatapnya sang roommate dalam.

"Sudah cukup dengan segalanya, aku tidak menyembunyikannya darimu karena kau sangat berjasa untuknya. Ngomong-ngomong, terimakasih.. telah menjaganya untukku"

"Nope, she's like ma little sister"

Terkekeh, Ten mengangguk pelan. Ia beranjak meninggalkan ruangan yang ditempatinya bersama Doyoung. Well yeah, sudah lewat setengah tahun setelah kepulangan Ten yang asli dari Amerika. Ia bergabung dengan NCT, Tentu saja. Namun, rasanya berbeda.

"Ah!"

Haechan berjengit kala seseorang muncul dibelakangnya, mengambilkan kotak gula yang coba diraihnya di counter gantung yang cukup tinggi. Pemuda itu tersenyum cerah, menepuk pelan pucuk kepala maknae NCT.

"Kalau butuh sesuatu minta bantuan hyung saja, arra?"

Member termuda NCT mengangguk pelan, terdiam bahkan setelah Ten berlalu. Ia terduduk disisi meja makan, menatap kotak gula ditangannya. Irisnya bergulir menatap segelas susu yang telah tersedia, tiba-tiba keinginannya untuk minum susu lenyap entah kemana. Ia merengut, merasakan kejanggalan dalam hatinya.

"Aku merindukan Ten hyung yang dulu, yang selalu merengut dan setinggi diriku"

Jaehyun tersentak, saat keluar dari kamarnya. Ia dan Taeyong terlalu sibuk membicarakan rencana comeback mereka hingga nyaris menabrak Ten, Taeyong menghela nafas. Suara dinginnya terdengar kala Ten memijak pertengahan anak tangga, langkah sang pemuda Thailand terhenti.

"Dimana dia"

"Katakan dengan jelas, aku tak mengerti"

Taeyong berbalik, iris tajam sang leader NCT menghujam manik Ten.

"Kau tahu dengan jelas apa maksudku"

Ia menghela nafas, melirik kebalik tubuhnya -menemui paras sang leader. "Aku tidak bisa mengatakannya padamu"

"Ada sesuatu yang harus dibayar untuk apa yang telah dilakukannya"

"Baguslah, itu menjadi alasan yang tepat bagiku untuk merahasiakan keberadaannya darimu"

"Ten, kumohon katakan dimana Lisa sekarang". Jaehyun ikut buka suara. Sejujurnya ia sepenuhnya sadar akan seberapa besar pengaruh sang gadis pada Taeyong, dan ia setuju pada sang hyung. "Jangan menjadi egois Ten"

"Jaehyun-ah.." Ten berbalik, menatap penuh pada sang pemuda Jung. "Aku tahu apa yang kulakukan, ada konsekuensi dari setiap keputusan. Aku sudah bilang pada kalian untuk menjatuhkan detensi padaku, bukan adikku"

JUST TWO OF US [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang