Berubah

3.3K 524 15
                                    

Ten merengut kesal, ia menatap tajam iris sang coordi yang terkekeh tanpa dosa. Staff dan member NCT meninggalkan mereka berdua dalam dressing room, tentu saja atas permintaan Rui. Yang anehnya, si tersangka utama malah terlihat senang.

"Kau bahagia eoh? Mau mengerjaiku ya?!"

"Oh ayolah Liz, bukankah menyenangkan dapat menggunakan pakaian wanita setelah dua minggu?" Wanita asal Jepang itu berbisik lirih, seolah takut ada pihak yang mencuri dengar.

"Sekarang duduklah disini dan jadilah gadis baik untukku, jangan biarkan manajer dan teman-temanmu menunggu sayangku. Kau tahu betapa sulitnya aku menahan diri untuk menjadikanmu secantik Princess saat pertamakali melihat posturmu? Astaga, posturmu benar-benar ideal untuk menjadi seorang model, bahkan idol!"

Ia ber-role-eyes malas sebelum menuruti permintaan sang coordi, enggan menanggapi ocehannya. Terserahlah!

Iris Lisa terpejam saat jemari Rui membalurkan make up remover diwajahnya, menghapus wajah Ten terlebih dahulu diatas wajahnya. Rui tersenyum saat rupa polos gadis favoritnya terlihat. Sejujurnya Rui sangat menyukai kontur wajah Lisa. Kulitnya lembut seperti bayi, tulang pipi yang menonjol begitu cantik dengan gummy smile dan bibir penuh.

Ia hanya memberikan sedikit cc cream dan cremme paint. Make up tipis yang akan tetap menonjolkan kemiripannya dengan sang kakak. Bibirnya diberi lipstick peach yang segar, dengan lipgloss sempurna yang membuatnya mengkilap begitu menggoda dalam kemasan menggemaskan.

Bahkan Rui hanya memberikan eyeliner seadanya untuk tetap membuat iris doe si gadis terlihat sedikit lebih kecil. Grey shading diberikan dikelopaknya, dengan sedikit soft pink effect diujung eyelidnya. Wig blonde yang ia kenakan dirapihkan. Surainya diikat sederhana, tampak agak berantakan dan begitu natural, namun terlihat begitu cantik.

Lisa nyaris terlonjak saat melihat pakaian yang diberikan Rui, bagaimana tidak? Ia memberikan TOPSHOP Stripe Bardot Shirtdress untuk dikenakan sang gadis, baju yang ia beli seharga $90.0 musim panas lalu itu terlalu menonjolkan tubuhnya.

"Kau gila? Masa' menyuruhku memakai shirtdress dengan bahu terbuka?!"

"Hey! Aku berusaha mencarikan yang serasi dengan aksesorismu sayang. HERMES Kelly Double Tour mu itu sangat pas dipadukan dengan shirtdress TOPSHOP ini. Dasar tidak menghargai fashion!"

Jemari si gadis memijat tengkuknya pelan, jangan sampai ia terserang tiroid hanya karena coordi yang setengah waras ini.

"Celana... Kalau begitu, beri aku celana. Lagipula kenapa juga kau bisa membawa pakaianku ini di tasmu?"

Rui terkekeh. Ia mengeluarkan Alexander McQueen Cropped Fitted Denim Jeans dari tas besarnya, Lisa melotot.

"Yahhh!!! Kenapa kau membawa yang ini juga? Kau tahu, ini sangat berharga!! Ini hadiah dari Nam PD, seenaknya saja membawa celana seharga $660 ku kemana-mana!"

"Ish.. Manajer Kim yang suruh! Dia bilang untuk jaga-jaga saja, begitu. Cerewet! Lagian pakaianmu tidak kupakai kok, tubuhmu kecil tak muat untukku"

Lisa mendengus, membiarkan sang coordi saat membantunya melepaskan perban dan mulai berpakaian. Sebuah black sunglasses dan Tiffany & Co. TIFFANY T Smile Pendant yang melingkar di lehernya melengkapi penampilan sang gadis.

"Nah ayo, Liz!"

Ini hanya perasaannya saja atau memang sang coordi terlihat amat bersemangat? Ah entahlah. Yang saat ini harus dipikirkannya adalah detak jantungnya yang menggila, ia khawatir kalau sampai ketahuan. Penampilannya saat ini benar-benar 'wanita' sekali. Ia kalut.

JUST TWO OF US [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang