Alas Sikumbang

3K 446 66
                                    

Alas Sikumbang masih menyimpan sejuta misteri, tidak ada orang yang berani masuk karena mereka takut terkena kala mudeng dan tidak bisa keluar lagi dari dalam hutan.

Tapi Candrawulan dan Sekartaji tidak mempunyai pilihan lain selain memasukinya. Jika Lokasari atau orang-orang suruhannya mengetahui mereka masih hidup, pasti mereka akan diburu.

Sekartaji mengikuti ibunya yang mengayunkan goloknya untuk membuka jalan menuju ke tengah hutan. Meski tenaganya tidak terlalu kuat, Candrawulan tidak menyerah menebas ranting dan ilalang di depannya. Sekartaji tidak tinggal diam, dia juga membantu ibunya menyingkirkan ilalang, meski wajahnya tampak murung.

"Nduk, maafkan ibu hingga membawamu dalam kesusahan ini."

"Ibu, aku tidak akan membiarkan ibu sendirian. Hanya saja, kita daritadi seperti ini, tujuan kita akan kemana? Dan apa yang akan kita lakukan?"

"Kita harus terus kedepan, genduk cah ayu. Sejauh mungkin dari pinggir hutan. Entah nanti apa yang akan menanti kita disana. Di ujung kakimu, dunia tanpa batas terhampar, di belakang tumitmu, ujung dunia terletak. Kita harus bertahan hidup, cah ayu."

Sekartaji mengangguk dan tersenyum, kembali mereka masuk jauh ke dalam hutan. Hingga mereka menemukan sebuah rumah kecil yang sudah tua di dalam hutan, hanya lebih besar sedikit dari gubuk. Di depannya terdapat teras beratap dengan dipan-dipan kayu.

"Gubuk siapa gerangan di tengah hutan seperti ini?" Candrawulan maju menghampiri gubuk itu.

"Ibu, hati-hati. Bisa jadi tempat tinggal dedemit, atau penjahat."

"Kulonuwun! Permisi."

Tidak ada jawaban, Candrawulan mendekat ke pintu yang sudah terlihat reyot dan mengetuknya.

"Nyuwunsewu, apa ada orang?"

"Mungkin itu memang gubuk kosong, ibu. Kita coba masuk saja."

"Jangan, nduk. Tidak boleh sembarangan masuk rumah, bisa jadi orangnya sedang pergi. Kita tunggu di luar sini saja, sebentar lagi petang dan rasanya kita sudah jauh dari pinggir hutan."

"Inggih, bu." Sekartaji mengangguk dan duduk di dipan di depan rumah kecil itu.

Dewi Sekartaji dan Candrawulan beristirahat di depan gubuk hingga gelapnya malam menyelimuti hutan, mereka tidak sadar saat sesosok bayangan muncul dan berdiri memperhatikan mereka dari dekat.

...

Ande-ande Lumut : Yuyu Kangkang & Klenting Kuning [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang