Nyai Kalagati

3.6K 415 40
                                    

Sukesi kaget karena Sudana kini berada di hadapannya dan ternyata baik-baik saja.

"Kakang? Kenapa kakang ada disini dan tidak bertapa?"

Tanpa basa-basi, Sudana mengayunkan kepalan tinjunya ke wajah Sukesi hingga gadis itu tergeletak lemas.

"Dasar, wanita penipu. Kau memperdaya aku demi menuruti keinginanmu, tapi rupanya itu hanya siasat licik. Badeg!"

Sudana menatap nanar, melihat perut Sukesi ternyata sedikit menggembung, dia hamil. Selama ini dia menutupinya dengan selendang.

"Lonteee! Ternyata hanya wajahmu yang cantik. Siapa yang menghamilimu? Jawab!"

"Da-Darma..."

"Lelaki yang sudah beristri itu? Dasar bandhot! Rumput tetangga memang lebih hijau. Dan kamu memang bodoh."

Tanpa belas kasihan, Sudana menginjak perut Sukesi yang terbaring lemah. Darah keluar dari mulut dan kemaluan Sukesi, dia mati. Sudana melemparkan mayatnya ke sungai lalu kembali ke tempat Nyai Kalagati.

Sementara itu, jasad Sukesi tersangkut bebatuan di hulu sungai. Darah terus keluar dari rahimnya, mewarnai jarik-nya yang berwarna coklat menjadi merah dan tersapu derasnya arus sungai.

Hingga tiba-tiba segumpal darah kental keluar dari rahimnya, lalu berubah menjadi sosok seperti manusia kecil yang kemudian hilang, menyelam ke dalam sungai.

Di hilir sungai, Sudana kembali menemui Nyai Kalagati yang menunggunya. Makhluk wanita berwajah buruk itu tertawa mengikik melihat Sudana yang kekar itu datang.

"Wong bagus, sekarang kau akan jadi suamiku. Hihihi"

Wanita buruk rupa itu menghampiri Sudana yang diam mematung menatap arus sungai, mengelus dada sang pria lalu menariknya ke dalam sungai.

Sudana merasakan dirinya seperti diajak Nyai Kalagati memasuki sebuah bangunan megah. Dan mereka berdua kini berada diatas ranjang kencana yang berkilauan.

Sudana diam saja saat Nyai Kalagati membelai seluruh tubuhnya.

"Kenapa, wong bagus? Kau tidak suka menjadi suamiku, ya? Hihihi." Nyai Kalagati memperlihatkan deretan gigi-giginya yang lancip.

"Bolehkah aku meminta satu permintaan lagi selain kesaktian untukku?"

"Apa itu? Hihihi."

"Buatlah dirimu cantik saat tidur bersamaku, aku hanya mau bercinta dengan wanita cantik saja."

Nyai Kalagati terkejut kemudian berteriak dan melebarkan mulutnya. Menampar wajah Sudana dengan tangan yang dipenuhi kuku-kuku runcing.

Sudana hanya terdiam meski wajahnya terluka penuh bekas kuku.

Nyai Kalagati melotot, lalu menyeringai, "hihihi. Dasar pria penuh nafsu angkara."

Nyai Kalagati meraih wajah Sudana yang berpaling darinya sedari tadi. Dihadapkannya wajah Sudana yang terbaring diatas ranjang padanya.

Pria itu terkejut, karena kini seorang wanita cantik yang ada dihadapannya, bibirnya yang merah tersenyum dengan penuh pesona. Matanya sayu mengerling genit, "aku mengabulkan permintaanmu, Wong bagus."

...

Badeg : bau busuk

Lonte : pelacur; wanita murahan

Bandhot : kambing jantan; pria hidung belang

Jarik : kain batik panjang; tapih

Wong bagus : orang gagah; tampan.

Ande-ande Lumut : Yuyu Kangkang & Klenting Kuning [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang