Yuyu Kangkang menatap Ketiga Klenting dengan mata beringas, "woee, bocah ayu-ayu rupanya."
"Aku ingin meminta bantuanmu, Yuyu Kangkang." Klenting Abang sebagai kakak tertua memberanikan diri.
"Bantuan apa, wong ayu?"
"Kami ingin kau menyeberangkan kami sampai ke Desa Dhadhapan."
"Hahaha. Lalu apa untungnya buatku?"
"Emm... kau bisa meminta apapun dari kami. Kami anak orang kaya, aku akan memberimu harta yang banyak."
"Woeee! Aku tidak butuh harta, aku tidak bisa menikmati harta yang kau berikan, wong ayu."
"Kalau begitu minta apa saja asa kau bisa menyeberangkan kami kesana."
Yuyu Kangkang tersenyum penuh angkara, lalu mendekat pada Klenting Abang dan membisikkan sesuatu. Mata gadis itu melebar, terlihat kaget.
"Terserah kalian, jika tidak sanggup, pulanglah. Aku tidak akan mencelakai kalian. Hahaha."
Klenting Abang mendekat pada kedua saudarinya dan berbincang. Setelah mereka berbicara, lalu mendekat ketiganya pada Yuyu Kangkang di pinggir sungai.
Ketiga Klenting melepaskan pakaian mereka, Klenting Kuning yang berada di belakang hanya diam melihat. Yuyu Kangkang semakin terburu nafsu saat satu persatu dari ketiga Klenting menanggalkan pakaiannya hingga kain terakhir. Didekatinya mereka bertiga dan mengacuhkan Klenting Kuning yang berdiri terpaku.
Makhluk penunggu Kali Leri itu menciumi satu persatu dari ketiga Klenting dan mencumbu mereka.
Mundur kang dadi tata krama
Dur iku duratmoka duraka dursila
Dur iku durmogati dursasana duryudana
Dur udur tan mampu nimbang rasa
Dur udur paribasan pari kena
Maknane nglaras rasa jroning durma
Sinom dhandanggula kang sinedya
Lali purwaduksina kelon asmaradana
Lali wangsiting ibu lan rama
Mangkono werdine gambuh durma
Amelet wong enom ing ngarcapada
Pan mangkono
Jarwane paribasan parikena*
Klenting Kuning merasa prihatin dengan ketiga kakaknya, mereka sudah tidak memperhatikan lagi norma susila. Menghalalkan segala cara dengan nafsu angkara.
Klenting Kuning bertahan dengan kepahitan yang ia saksikan untuk menguatkan jiwanya. Jalanan berduri akan menempa kaki.
Selesai mencumbu ketiga Klenting, Yuyu Kangkang menyuruh mereka bertiga naik ke punggungnya. Lalu dibawalah mereka ke sungai untuk menyeberang ke sisi lain.
"Yuyu Kangkang, jangan lupakan adikku disana. Kau juga harus membawanya. Paksa saja dia jika tidak mau melayanimu."
"Hahaha. Gadis kotor yang bau telek itu? Nanti aku pikirkan lagi setelah mengantar kalian, apakah aku bernafsu padanya atau tidak. Hahaha."
Yuyu Kangkang membawa ketiga Klenting menyeberangi Kali Leri dan meninggalkan Klenting Kuning yang berdiri menyaksikan mereka.
...
*tembang Durma : lagu macapat yang bersifat negatif, angkuh, menceritakan watak angkara manusia.
Mundur (menjauhi) dari etika
Dur, itu pencuri, penjahat tak beretika
Dur, seperti Durmogati, Dursasana, Duryudana
Dur, mau menang sendiri, tak menimbang rasa
Dur, perumpamaan sekenanya
Itu perumpamaan Durma
Remaja dalam mimpi-mimpi indah
Lupa segalanya berpeluk asmara
Lupa pesan Ibu Bapaknya
Seperti perumpamaan Gambuh dan Durma
Yang selalu memikat semua kaum remaja dalam kehidupan di muka bumi
KAMU SEDANG MEMBACA
Ande-ande Lumut : Yuyu Kangkang & Klenting Kuning [TAMAT]
FantasíaSeorang pangeran yang menyamar menjadi seorang anak dari janda bernama Mbok Rondo Dhadhapan untuk mencari pujaan hati. Kabar tentang pemuda tampan yang mencari jodoh sampai ke telinga keluarga yang memiliki empat putri. Mereka adalah Klenting Abang...