Tundhung

3.7K 420 21
                                    

Raja Kameswara telah mangkat, tubuhnya dikremasi dihalaman istana. Seluruh kerajaan berduka dan tidak melakukan kegiatan pekerjaaan apapun selama tujuh hari. Petani tidak ke sawahnya, pedagang tidak berjualan, kusir mengistirahatkan kuda dan keretanya. Seluruh rakyat mengenakan pakaian putih dan berpuasa.

Tapi dibalik keheningan karena duka, terdapat keributan di istana. Lokasari menuding Candrawulan-lah yang membunuh Raja Kameswara, dan beberapa petinggi ada yang menentang tuduhan itu tapi banyak juga yang sependapat dengan Lokasari.

"Jangan lihat seseorang dari luarnya saja. Kakangmbok Candrawulan meski terlihat baik, tapi tidak menutup kemungkinan membunuh Kakang Prabu Kameswara."

"Aku tidak melakukannya!"

"Tapi Prabu meninggal saat bersama Kakangmbok, itu sudah menjadi bukti."

Setelah dibicarakan bersama petinggi kerajaan, diputuskan Candrawulan dihukum karena kematian Raja Kameswara. Mengingat dia adalah seorang permaisuri, maka hukuman mati tidak dilakukan, tapi Candrawulan harus diusir dari istana dan dibuang ke hutan.

Dewi Sekartaji yang sangat menyayangi ibunya, rela mengikuti Candrawulan untuk dibuang ke hutan. Mereka dipakaikan baju seperti rakyat biasa, segala perhiasan dan pakaian mewah istana ditanggalkan. Tanpa bekal uang dan makanan, Candrawulan dan puterinya Sekartaji dibuang ke Alas Sikumbang, jauh dari Kerajaan Kediri.

...

Sementara itu di Desa Dhadhapan, seorang pemuda desa bernama Sudana hendak melamar gadis pujaannya, kembang desa di Dhadhapan bernama Sukesi.

Sudana dikenal pemuda yang memiliki kesaktian karena sering bertapa dan berlatih. Banyak orang-orang desa gentar padanya, karena itulah tidak ada pemuda yang berani mendekati Sukesi karena takut pada Sudana.

Orangtua Sukesi pun hanya pasrah dan mengatakan pada Sudana bahwa segala keputusan ada ditangan puterinya.

"Sukesi cah ayu, terimalah lamaranku dan jadilah istriku." kata Sudana yang bertubuh kekar dan berwajah sangar.

"Kakang Sudana, bukan aku ingin menolak lamaranmu. Tapi karena kau aku tidak mempunyai pilihan karena semua pemuda kau ancam untuk mendekatiku."

"Hahaha! Karena itu kau harus menerima lamaranku, yayi. Atau kau akan menjadi perawan tua."

"Bukan aku ingin menolakmu, Kakang. Tapi aku punya syarat untukmu."

"Syarat apapun mudah bagiku untuk memenuhinya, duh, yayi."

"Aku menginginkan siapapun suamiku harus sakti mandraguna, kesaktian kakang belum cukup bagiku."

"Lalu apa yang harus aku lakukan?"

"Bersemedilah di Kali Leri, sampai kakang mendapat kesaktian aji Kumbara Tirta."

Sejenak Sudana diam dan ragu, Kumbara Tirta adalah kesaktian yang dapat menguasai air. Sungai bisa dikeringkan, alirannya bisa dihentikan dan membuatnya banjir seketika. Namun untuk menguasainya, seseorang harus bersemedi dengan cara berendam di sungai sampai sebatas mulut dan membukanya, dan hanya makan dari apa yang hanyut dan masuk ke mulutnya, disebut Tapa Kungkum.

"Baikah, yayi."

Sudana menyanggupi permintaan Sukesi tanpa tahu bahwa wanita itu mempunyai siasat lain untuk menolak dan menyingkirkan Sudana.

...

Kakangmbok : kakak perempuan

Alas : hutan

Tapa kungkum : Bertapa berendam.

Ande-ande Lumut : Yuyu Kangkang & Klenting Kuning [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang