Siang itu, Dek Rio berkunjung ke rumah kecil kami. Seperti biasa, ia membawa berbagai macam buah, minta dibuatkan rujak olehku. Katanya, rujak buatanku enak. Padahal ini rujak racikan asal dengan bahan seadanya, dasar memang bocah satu itu.
"Mbaak, ini tinggal diuleg aja?" tanyanya.
"Eh, belum dikasih garam deh bentar." Aku kembali menuju dapur, mencari garam. "Yaah, habis Dek ternyata,"
Jongdae yang dari tadi hanya memainkan ponselnya mendongak. "Aku aja yang beli ke warung sebelah,"
"Wokee, ditunggu ya Mas!" Dek Rio mengacungkan jempolnya.
Karena tugasnya menghaluskan bumbu rujak tertunda sejenak, Dek Rio yang menganggur malah bolak-balik kesana kemari dengan random.
"Ngapain ih kamu, duduk aja sini," omelku, pusing melihat si bocah kelebihan tenaga itu. Harusnya aku menyiapkan banyak pekerjaan untuk menyalurkan tenaga remajanya, seperti berkebun atau mengepel rumah kali ya. Wkwk. Oke, akan diagendakan nanti.
"Aah, mau ngapain ya?" Dek Rio akhirnya malah bersandar di bahuku, mengintip layar ponselku. "Eh mbak, nyalain lagu dong. Sepi amat."
Kujitak jidat lebarnya. "Dengerin tuh murottal, bisa nenangin hati, berpahala pula. Katanya kamu lagi galau kan?"
"Dih, kata siapa?"
"Kata Mas Chen. Kamu sih curhatnya ke dia, ya aku jadi tahu lah,"
"Yaaah. Kukira Mas Chen bisa dipercaya," Dek Rio manyun.
"Ya karena bisa dipercaya, jadi ceritanya ke aku bukan yang lain," balasku sambil memeletkan lidah.
Dek Rio cuma cemberut sambil merebut ponsel dari tanganku. Kubiarkan saja saat ia memilih lagu di playlist ponselku.
"Kamu masih suka dengerin lagu korea mbak? Wih, ini lagu jadul amat! Waah, lagu sepuluh tahun lalu masaaa," Dek Rio menekan sebuah lagu dengan judul bertuliskan huruf hangeul. "Wah, enak juga. Lagu siapa ini?"
"Itu lagu kpop jadul, yang nyanyi boyband kesukaan aku dulu." Jawabku sumringah. "Haha. Masa lalu, Dek. Tapi enak kan lagunya?"
Tiba-tiba sebuah suara menginterupsi.
"Ssst. Jangan berisik. Lagi bagian aku tuh,"
*** Intermezzo lagi, gara-gara nemuin ini di album hp wkwk.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
