PART 1

57K 3.7K 99
                                    

PART 1

Beberapa minggu yang lalu….

"Apa?! Mama mau menjodohkanku? Tidak!"

Tolak Juan mentah-mentah saat Kia mengutarakan keinginannya.

Saat ini Kia, Jonathan dan juga Juan tengah menikmati makan malam mereka seperti biasanya.

"Mama hanya ingin yang terbaik untukmu," ucap Kia.

"Tapi, bukan dengan cara seperti ini. Aku bisa mencari gadisku sendiri."

"Sudah dua tahun berlalu dan ucapan itu tetap sama, sampai sekarang tidak ada perubahan. Kamu masih tetap sendiri bukan? Mama khawatir dengan keperibadianmu, Juan. Kamu terlalu menutup diri dengan wanita, Mama tahu itu, jadi bagaimana bisa kamu dekat dengan wanita jika kamu tidak bisa mengubah sikap dinginmu itu."

Juan hanya bisa menghela napasnya, selama ini ia memang selalu menutup dirinya dari wanita dan itu semua dilakukannya agar ia bisa fokus untuk menemukan saudara kembarnya yang hilang, namun entah mengapa sikap itu terbawa sampai saat ini ketika ia telah menemukan Julia. Memang semenjak Julia hilang belasan tahun yang lalu, Juan tidak pernah memikirkan wanita lain selaian Julia dan Kia. Baginya hanya kedua wanita itulah yang menjadi poros utama di hidupnya, tidak ada yang lain.

"Papa setuju dengan keputusan Mamamu, kamu harus mencoba membuka dirimu," ucap Jonathan mendukung keputusan Kia.

Juan kembali menghela berat napasnya. "Lalu siapa yang ingin Mama jodohkan denganku?" tanya Juan kini.

"Kamu masih ingat Alexandra?"

"Apa! Kenapa harus dia?!" Juan terkejut ketika mendengar nama itu disebut.

"Karena Mama menyukainya, dia gadis yang baik dan orangtua Alexa itu sahabat baik Mama dan Papa. Bukankah sejak kecil kalian sudah saling mengenal, jadi kenapa tidak kalian coba. Lagipula sejak kecil Alexa sudah menyukaimu, jadi tidak salah bukan Mama menjodohkan kalian. Mama rasa kalian akan sangat cocok."

"Aku tidak menyukainya, Ma!"

"Kenapa? Apa karena dia menyukaimu?"

"Itu salah satunya, lagipula dia masih kecil dan masih kekanak-kanakan, masa Mama ingin menikahkan aku dengan anak kecil seperti dia! Aku tidak suka!"

"Dia sudah besar, Juan! Dia sudah 19 tahun."

Juan sempat lupa dengan kenyataan waktu yang telah bergulir, Kia benar gadis itu pasti sudah besar sekarang.

"Tetap tidak mungkin aku dengannya, dia di Belanda sedangkan aku di sini."

"Dia akan tinggal di sini," ucapan Kia membuat kening Juan mengkerut.

"Alexa akan meneruskan kuliahnya di Indonesia, dan untuk sementara dia akan tinggal di rumah kita. Dua minggu lagi dia datang," papar Jonathan.

"Apa?!" Kia dan Juan mengangguk serempak.

Kia menyentuh punggung tangan Juan dan mengelusnya secara perlahan. "Cobalah untuk membuka hatimu, Alexa anak yang baik. Beri dia kesempatan untuk bisa meluluhkan hatimu."

Juan hanya bisa menghela berat napasnya, ia benar-benar tidak menyukai hal ini. Baginya ini semua akan sia-sia, karena sekali ia tidak menyukai seseorang maka selamanya ia tidak akan bisa menyukainya.

Sepertinya saat ini ia butuh seseorang yang mau mendengarkan keluh kesahnya, siapa lagi jika bukan pada salah satu sahabat baiknya.

◇◇◇◇◇

"Papa Juan!" Seorang gadis kecil berumur tiga tahun berlari menyongsong kehadiran Juan.

Juan menangkap tubuh mungil keponakannya itu kedalam dekapannya lalu mencium pipinya dengan gemas.

ALEXANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang