PART 7
Riuh orang yang berlalu lalang di tempat itu membuat Juan bingung harus mencari Alexa kemana, gadis itu meninggalkan ponselnya hingga membuat Juan harus repot-repot mengantarnya.
"Aku harus mencarinya kemana?" Gumam Juan.
"Permisi!" Juan menghentikan langkah seorang OB yang bekerja di tempat itu.
"Ya Mas, ada yang bisa saya bantu?"
"Saya sedang mencari seseorang, namanya Alexa. Apa kamu tahu?"
"Alexa?" Bingung OB itu.
"Alexandra, model yang sedang ada pemotretan hari ini."
"Saya kurang tahu, tapi kalau kegiatan pemotretan ada di lantai dua. Mas bisa cari ke sana," ujarnya.
"Terima kasih…." Setelah OB itu mengangguk, Juan pun bergegas pergi ke lantai dua untuk mencari Alexa.
Sesampainya di lantai dua Juan kembali dibuat bingung. Ada banyak ruangan di sana dan dia tidak tahu Alexa ada dimana.
Juan membuka salah satu pintu dan saat sadar jika itu ruang ganti perempuan ia pun meminta maaf dan segera berlalu.
"Sial! Dimana sih dia itu?" Kesal Juan.
Kali ini Juan kembali membuka salah satu pintu ruangan di lantai itu dan lagi-lagi itu bukan ruang pemotretan. Ada beberapa orang disana, dan saat ia tidak melihat sosok yang ia cari, ia hendak kembali menutup pintu itu sambil meminta maaf, namun belum sempat pintu itu tertutup seseorang lebih dulu mencegahnya.
"Apa yang sedang kamu lakukan, dari tadi kami mencarimu?" tanya seorang pria gemuk berlogat luwes.
Juan mengerutkan dahinya.
Mencariku? Batin Juan.
"Ini waktunya pemotretan, cepat ganti pakaianmu!"
"Ganti pakaian?" Juan semakin bingung.
"Aduh..kamu ini ganteng-ganteng lamban sekali. Kamu ini model prianya kan?"
Jadi dia mengira aku ini model, batin Juan mengerti.
"Sepertinya kau salah paham, aku buka model," jawab Juan.
Pria gemuk itu menatap sambil menilai tubuh Juan dari atas hingga bawah. Tubuh Juan memang sangat bagus, jadi tidak heran jika pria itu menduga bahwa Juan seorang model.
"Jadi kamu bukan model ya?" gumam pria itu sambil mengelus dagunya sendiri, dengan masih menilai tampang Juan.
"Sayang sekali, kamu tampan dan juga atletis. Kamu pasti bisa populer kalau menjadi seorang model."
Juan hanya tersenyum miring. "Aku tidak ada minat untuk menjadi model."
Pria gemuk itu menghela napas lalu mengedikan kepalanya, menatap orang di sebelahnya yang selalu mengurus jadwal para model yang akan melakukan pemotretan setiap harinya. "Jadi model yang aslinya mana? Kanapa belum datang juga, tidak profesional sekali!" Kesal pria yang setiap harinya bergulat menata rambut dan make up para model itu.
"Sabar Jon, kita bisa tunggu sebentar lagi," jawab si pengurus jadwal yang bernama Clara itu.
"No-no ... today I'm not Joni, I'm Jenny! Madam Jenny, understand."
"Haha...yes Madam." Clara terkikik geli melihat tingkah absurd pria yang mempunyai nama asli Joni itu.
Madam Jenny? Bukankah dia seorang pria? Dasar aneh…. Juan yang masih ada di sana bergumam dalam hati saat mendengar ucapan pria berlogat luwes itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEXANDRA
RomanceCinta tidak harus memiliki alasan, itulah yang Alexandra Andreea rasakan terhadap Juan Alvaro, pria yang selama ini ia cintai. Ini adalah kisah kegigihan dari seorang gadis bernama Alexandra, yang tak pernah menyerah untuk bisa meluluhkan hati dingi...