She's There!

7.8K 828 62
                                    

“Aku tadi bertemunya Elee!” teriakku di telefon yang sangat panik. Entah kenapa.

“Ya then?”

“Cmon! He want a second chance from me..”

“So what? Aku tidak mengerti, sungguh.”

“Gosh kill her now. Maksudku, berikan atau tidak?”

“Berikan apa sih?”

“Grrrr.”

                                                           ***

Aku berjalan dengan hoodie-ku. Masih menatapi jalan yang lumayan—banyak—tetesan air. Aku juga belum mengurus surat cerai itu. Ingin sekali secepatnya kuurus, tetapi, hatiku berkata ‘Jangan pernah melakukan hal bodoh itu annoying girl!’ entah kenapa.

Disini sudah bulan Juni. Dan aku juga masih belum pernah merasakan dekapan hangatnya lagi. Hanya ketidak sengajaan waktu itu yang memertemukan kami. Ah, sudahlah, lupakan dia Clastta. Dia bukanlah lelaki satu – satunya di dunia ini. Ucapku berusaha menghilangkan perasaan ini. Munkgin, tidak bisa kutampung.

Moments in time, i find the words to say... before you leave me today.”

Nyanyian laguku membuatku menengok kearah ponselku yang baru saja dibeli. Dengan langkah seribu, aku mengambilnya dan langsung menaruh di kuping.

“Hello?” sapaku dari sini.

“Is it Clastta?” ucapnya. Damn. Harry. Ugh. Tau darimana dia nomor ponselku?

Uhm, sorry. Kau salah orang.”

Call end.

Oke, aku tau dia kasihan. Dan aku tau dia menyesal atas perbuatannya itu. Tetapi, tidak semudah itu juga untuk memaafkannya. Kau kira, aku wanita macam apa bisa kembali kepada pria sepertinya? Di sisi lain, aku membencinya. Fix.

Tetapi, aku tetap mencintainya.

Dan aku bertarung disini.

Bertarung dengan dua perasaan yang saling tolak menolak.

Perasaan itu seimbang. Tidak ada yang lebih dan tidak ada yang kurang.

Dan entah kenapa aku masih mempunyai rasa cinta itu. Dan aku, Clastta Vanya Gred, membenci perasaan cinta itu sekarang.

                                                                                   ***

“Lou, kulihat, Harry sangat berubah sekarang – sekarang ini. Apa itu karena Clastta?” Eleanor berbicara.

He hate her.” Ucap Louis dingin.

No. He love her Lou.”

“Itu disisi lain Eleanor. Aku hanya kasihan kepada Clastta. dia hampir membunuhnya. Kau pasti mengerti maksudku.”

I know. Tetapi, apa tidak sebaiknya kita kembalikan mereka agar menjadi seperti dulu lagi?”

Dia menaruh sendok—garpu makannya di piring itu.

“Hmm, dengan cara?” dia mengangkat alisnya. Oke, dia sangat keren. Oke lupakan dan abaikan kata – kataku tadi.

“Kau memberitahunya. Kau yaking tidak ingin membantu sahabat sendiri?”

“Aku juga kasihan kepadanya. Tetapi, bagaimana caranya? Tidak mungkin aku memberi tau apartemen Clastta sekarang.”

“Besok, aku pergi ke mall yang biasa kukunjungi. Dan aku akan mengajak Clastta. dan, kau beri tau Harry jika Clastta sedang bersamaku. Mengerti?”

“Hmm, okay.”

                                                                                               ***

ARE YOU SERIOUSLY LOUIS WILLIAM TOMLINSON?!” ucapku percaya—tidak percaya kepada Louis. Kau tau, dia suka bercanda walaupun sedang serius.

Look at my face cupcakes.” Wajah datar. Aku melihatnya.

Wtf?! Kenapa kau tidak memberitahuku dari dulu?! Grrr.”

“Aku hanya ingin melihat sikapmu. Apa kau benar berubah atau tidak. Dan ternyata, kau benar. But, promise to me.”

“Janji? Janji apa?”

Promise if you never hurt a girl again.”

“....”

                                                                        ***

Aku menyusuri mall ini dengan tatapan tajam. Melihat sekeliling dan setiap sudut mall ini.

Is it a prank? Fuck.

Ucapku dalam hatiku.

Aku akan membencimu jika aku tidak menemukannya disini Tommo.

Ucapku lagi.

Aku melihat kearah sebuah toko lagi. Tidak ada.

Toko lain lagi. Tidak ada.

Satu toko. Toko pakaian ibu hamil.

God! She’s there!

hello budddyyyy, what do you think about this chapter?:)) asik/alay/gajelas/gagreget atau apaaa?:D tell me pls . ohya, aku mau tanya--tanya sama kalian. sebenernya bukan tanya-tanya sih. tanya--jawab buat chapter 02. kalo banyak yang jawab, ntar aku bakalan post chapter 2 nya asap deh:))hehe

1. kok bisa sih sampe baca The France atau Last December?x

2. One word for this ff?:)

3. yang kalian harapin di chapter selanjutnya apa?:))

4. wdyt about this chapter?x

5. Impers kamu kalau lagi bacaa The France dong atau baca Last December hahaha(Berasa ini ask.fm gitu ya HAHA)

udah itu aja kokkk hehe, dijawab yaaa! dan mulai chapter ini sampai selanjut-selanjutnya, yang punya komentar paling unyu, hitz, greget, aku bakalan dedikasiin buat kalian serius deh hehe. and dont forget to leave CAPS comment and some vote.and jangan lupa, dijawab ya!HAHA

P.S honestly, aku lebih suka kalian kalo commentnya bukan hanya "next pleaseee" "gantunggg" "next!" "keep going yaaa xx" "ini keren:'3" etc. tapi aku lebih suka kalo kalian commentnya "gimana kalo harrynya blablablabla clastta? jadi tuh harry ceritanya blablablabla terus blablabla clastta. itu makin keren lohh hehe" dan blabla. tapi, aku bukan author yang suka maksa kalian buat comment kaya gitu. aku cuma ngasih tau doang kok, hehe.

Last December[Sequel To The France]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang