Love Means War.

4.1K 519 37
                                    

Haii! Iya tau iya, belum semua secret readers yang muncul iya.. iya tau iya, lumayan lama ngupdatesnya, iya tau iya ini pasti bakal jadi chapter yang absurd banget iya tau. Tapi, first of all, aku mau minta maaf ya karena updatesnya lama:) Lagian barusan sembuh dari dbd hahaha, btw, buat semuanya makasih loh udah doain ulangan fisika aku! haha. Dedicate for miccyxoxo yang udah nahan ke toilet demi chapter sebelumnya hahaha, ke toilet aja lagii gabakal di delete kok chapter sebelumnya hahaha

udah ah, enjoy!

 ---

Harry pov’s

Aku di dalam taksi ini mengikuti mobil Luke yang berwarna hitam. Aku sedikit bingung. Mengapa, mereka ke dalam hutan begini? Untuk apa coba?

Hm.. tunggu! Siapa itu?! Itu Luke? Luke.. tetapi dia dengan siapa?! Mengapa dia tampak tersenyum licik dengan ‘orang’ yang di depannya?!

Dengan langkah pelan tapi pasti, aku turun dari taksi dan memakai kacamata hitamku.

The fuck! Itu Clastta! Dia memeluk istriku!

Aku lagsung berlari menuju gerbang hitam besar itu.

Rumah siapa ini? Rumah Luke? Setauku, tidak sejauh ini.

“Jangan bergerak! Jangan bergerak satu langkah-pun! Angkat tanganmu!” tiba-tiba suara itu muncul di gendang telingaku.

                                                                                                ***

Luke pov’s

Hmm.. i love her body.

“Luke?”

Kau bilang kau sudah siap Clastta. Show me. Show me you’re body.

“Pshht..” ucapku dengan menaruh telunjuk di bibir merahnya. Dia membalikkan badannya tiga ratus enam puluh derajat.

Aku tersenyum licik, lagi.

Perlahan tapi pasti, tanganku mulai turun dari pinggangnya.

Dan tiba-tiba..

BUKK!

 

“FUCK! WHO ARE YOU TO—HARRY?!”                                                                                    ***       

Harry pov’s

“Hey, aku teman bos-mu. Tenang saja, calm down. Aku disuruh Luke untuk kesini.” Dustaku. Oh gosh, kau harus lihat, Clastta dan Luke.. like oh my god, Clastta kau harus tersadar.

“Kau benar? Jika kau berbohong, bersiaplah untuk pergi ke neraka.” Ucap lelaki berotot itu yang mungkin bodyguard Luke atau satpam yang penjagaannya terlalu berlebihan.

“Whoa! Haha, cmon, aku mempunyai urusan dengan Luke. Kau yakin tidak pernah melihatku di tv? Kau yakin, Luke tidak pernah bercerita tentang ‘One Direction’? Cmon!” ucapku lagi yang mulai menurunkan tanganku dan mendekati satpam itu.

Last December[Sequel To The France]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang