Again.

5.3K 485 29
                                    

“Harryyy..” dia masih setengah sadar dan langsung memeluk dada suaminya itu.

“Morning, babe.” Harry-pun langsung mengelus halus rambut istrinya itu. Entah, mereka sangat manis.

Dia tertawa kecil dan menyingkirkan poni-poni rambutnya yang sedikit menutupi wajahnya. Membuka mata coklatnya dan menatap wajah suaminya itu dengan jarak dekat.

Aku akan mati jika menjadi Clastta.

Hey, why you look at me like that?” ucap Harry dan membuka matanya, lalu membalikkan tubuh besarnya agar bisa melihat istrinya itu dengan lebih jelas.

Because..” Clastta tertawa kecil lagi.

Ya? Because what?”

Because.. because.. i love you.” ia menyentuh singkat hidung suaminya itu dan langsung berlari kecil ke balkon hotelnya.

Dan menarik panjang nafasnya.

                                                            ***

“Harr, kita kembali hari ini, kan?” ucap Clastta yang bermalas-malasan dengan Harry di kasur mereka itu.

“Hari ini?” Harry bingung. Dia teringat ucapan Emerald kemarin.

“Whoa! Calm down, maaf jika aku mengganggumu. Aku hanya baru tau dari Luke, dia mau merencanakan sesuatu besok. Dia mau membuatmu cemburu. Dan, kau pasti tau maksudku, kan?”

Ini sedikit tidak beres. Batin Harry bingung.

“Memangnya.. kau tidak berjalan-jalan dengan Luke lagi?” Ucap Harry yang berusaha menatap mata Clastta layaknya mencari-cari sesuatu didalamnya.

Clastta memutar matanya dan menghembuskan nafasnya lelah.

Harry, cmon.” Ucap Clastta yang langsung membenarkan posisinya. Yang tadinya bersender di otot Harry, menjadi membalas tatapan tajam Harry itu.

Harry tersenyum mengeluarkan dimplesnya yang membuat semua orang bisa mencubitnya itu.

Yeah. Yeah, anything for you babe.” Jawab Harry dan tersenyum tipis kepada Clastta.

Really?! YEAYY!!!” Refleks, Clastta memeluk Harry. Entah kenapa. Ini jarang dilakukan oleh Clastta.

Sangat.

Jarang.

“Eh.” Seketika, pelukan itu dilepas oleh Clastta dan tiba-tiba pipinya merah menjadi seperti warna kepiting rebus.

“Hey, kenapa? Kenapa kau berhenti memelukku?” ucap Harry dengan senyum liciknya.

“Uhm..” Clastta tertunduk malu.

Hi, i love you.” Seketika, Harry menyentuh halus wajah Clastta tepat di bagian yang semerah kepiting itu. Tidak diragukan lagi, pipinya semakin memerah.

Dan mereka tersenyum dengan melihat satu sama lain.

                                                            ***

Harry pov’s

Kami telah di mobil. Yap, kami kembali duluan ke Perancis. Kupikir, itu bagus. Daripada, di sini hanya dapat mengahncurkan keluarga kecilku ini.

Saat aku sedang bercanda kecil dengan Clastta, kurasakan ada benda yang bergetar di kantong celana-ku. Dengan cepat, aku langsung mengambil telefonku itu.

Last December[Sequel To The France]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang