Sucker?

6.2K 578 30
                                    

“Luke Hemmings.” Setelah mendengar kata – kata itu, aku membalikkan badanku ke belakang.

 “Luke? Kau.. siapa?” ucapku bingung.

Are you kidding me? Kau tidak tau aku? Cmon! kau pasti tau 5 sos kan?”

Aku menggeleng—kan kepalaku layaknya orang bodoh.

Hey Luke! Don’t touch my wife! Hahahah.” Ucap Harry yang tiba – tiba langsung datang begitu saja. Aku makin bingung.

Wife? Are you mrs. Styles?” ucap Luke bingung.

N—no, he is my bodyguard. Not husband hahahah.” Aku mendinginkan suasana.

“Ha—ha—ha. That’s not funny Clastta Vanya Styles.” Harry memutar matanya sedikit kesal. Dia tambah.. manis. Oke bye.

Seriously? Styles, don’t joking at this time.” Ucap Luke serius.

Are my face look like comedian, Luke?” ucap Harry yang langsung membuat ekspresi datarnya.

Hemmings, cmon!” suara laki – laki itu membuat aku—kami semua menoleh ke arah yang bergeming.

“Michael, Kau pengganggu.” Luke merasa kesal. Mungkin.

Dia langsung berdiri dari sebelahku—yang tadinya duduk di sebelahku—menjadi keluar pintu.

Saat beberapa detik dia keluar, dia kembali lagi. Tetapi, tidak sampai masuk. Hanya berdiri di pintu.

Styles, she will be mine.”

Degh.

                                                                                    ***

Kulihat dia sedang membolak – balik buku Where We Are Tour yang baru saja kudapatkan tadi. Kami di ruangan ini bersama semuanya. One Direction dan 5SOS. Memang seharusnya dipisah. Tetapi, kau tau kelakuan kami bagaimana.

Aku melepas kasar bajuku yang kupakai untuk latihan tadi. Ya, aku sudah mau memulai konser.

“Harry, mengapa dengan wajahmu?” ucap Niall dari seberang sana yang sedang memakan makanan kecil. Clastta melihat kearahku.

“Ti—tidak.” Dustaku.

Honestly, aku merasa terganggu saat melihat Luke dan Clastta berduaan tadi. Bukan. Bukan karena aku cemburu atau tidak suka jika ada orang yang dekat dengan Clastta. Hanyalah.. aku merasa akan ada yang merebutnyalagi dariku. Tolong jangan pisahkan kami berdua lagi. Kumohon. Ya because.. i’m half a heart without her.

“Harry, are you okay?” ucapnya yang sudah melambai – lambaikan tangannya di hadapan wajahku. Clastta.

“Y—ye—yes.” Ucapku yang masih—kepikiran dengan yang tadi.

Seriously? Aku tidak suka orang  yang berbohong.” Ucap Clastta dengan memegang tangan kiriku. Kau tau, wajahnya masih sedikit pucat.

Yes Clastta. Aku hanya kepikiran.. ah, tidak. Lupakan saja.” Ucapku yang langsung tersenyum tipis kepadanya.

“Uhm.. aku yakin kau tidak sebaik yang kau perlihatkan kepada kami semua. Kau daritadi tidak fokus Harry. Ceritakan kepadaku yaaa.” Godanya yang ingin sekali mendengar apa yang aku pikirkan.

Sungguh, akuhanyatidaktenangjikakau ada didekat Luke. Itusaja. Ucapku dalam hati.

“Harryyyy! Cmonn.” Ucapnya lagi dan langsung meraih tangan kananku.

“Tidak Clastta. Aku tidak apa – apa. Janji saja kepadaku, jika kau tidak akan meninggalkanku sendirian lagi.” Ucapku yang memulai tatapan yang kosong. Ya, aku teringat lagi.

“Hah? Maksudmu? Cmon, kau ini kenapa sihh?”

“Ada pengganggu lagi. Kuharap, kau tidak akan tergoda.” Ucapku mulai serius dan sedikit yakin dengan perkataan Luke tadi siang.

“Pengganggu? Maksudmu? Ayolahh, i just love you. Today, tommorow, yesterday, and forever.” Dia mengeluarkan senyumnya.

                                                                                    ***

Sejujurnya, aku merasa risih dengan tatapan lelaki itu. Ya, Luke. Sedari tadi dia menggangguku. Lebih tepatnya, itu bisa dimasukkan dengan golongan sifat menggoda.

So Clastta, are you realy love Harry?” ucapnya yang membuatku langsung menoleh ke arahnya.

Hah? Aku agak bingung mendengar pertanyaannya. Mengapa dia menanyakan pertanyaan yang mungkin tidak usah kujawab?

Yes. Why?” ucapku membalasnya dengan yakin.

“Realy? Kudengar, bukannya kalian hanya menikah kontrak?” ucapnya lagi.

Wtf?! Dia tau darimana?!

What do you talking about? Tidak mungkin lah aku menikah kontrak! Hahaha.” Ucapku mendinginkan suasana.

Dia mengangguk mengerti. Kuharap.

***

“Kau sudah bertemunya? Bagaimana? Cantik bukan?” ucapnya disebrang telefon itu.

“Yeah.” Jawabku singkat dengan memakai jaket. Ya, konser sudah selesai dan waktunya go back to the hotel.

“Kau bisa mendekatinya?” ucapnya lagi.

“Itu mudah. Hanya beberapa hari, dia bisa kurebut, Cullum.”

“Kau yakin dengan perkataanmu? Aku tidak mau dikecewakan ya.”

“Just take her virgin and it’d be simple Joe Chiesta Cullum.”

“Realy? Kau mau mengambilnya? Bukannya sudah Harry duluan? Hahahha. By the way, kau lelaki yang hebat. Kuharap, kau bisa memisahkan mereka. Aku capek mengejarnya.”

“That’s simple bro. Kau tinggal menggunakan teknologi jaman sekarang saja. Membawanya keliling Amerika, dan membuat Harry membencinya. Hahaha.” Tawa jahatku muncul.

Okay. Take her body. Take her virginity. I know you’re a good bad boys.”

“I will.”

 ----

Hello readerss! Akucumamaunanya, kan iniudahmulaiulangangitu kan ya, kalian mauakutetep post next chapternyaatau pause? dijawab yes, galaunihhahah

bacabukubaruaku dong:)
1. Mommy - Zayn Malik (TerinspirasidarimukaZaynsama Selena Gomez)
2. Agent 1704 - Harry Styles (Terinspirasidari film Salt)

feedback(s) nyajanganlupa ya guys❤❤❤

Last December[Sequel To The France]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang