Minggu pagi, lisa sudah duduk di ruang tengah apartement jiyong. Lisa berniat menonton kartun pagi, tapi justru melihat jiyong yang sedang sibuk mencari sesuatu. Entah apa yang di carinya, jiyong hanya sedang merasa gugup. Tentu saja gugup karena nanti ia akan menjemput orangtua lisa di bandara.
"Oppa, apa sih yang sedang kau lakukan?" Tanya lisa yang mulai terganggu dengan jiyong
"Anniyo..." jawab jiyong masih sambil berjalan ke dapur
"Oppaaaaa..." teriak lisa membuat jiyong berhenti berjalan dan melihatnya
"Mwo?" Tanya jiyong
"Peluk aku...." ucap lisa manja sambil merentangkan tangannya. Jiyong mendekati lisa, duduk disebelahnya dan memeluknya
"Kenapa oppa terlihat sangat gugup?" Bisik lisa, sambil menyembunyikan wajahnya di lekukan leher jiyong
"Aku gugup karena akan bertemu orangtuamu..." balas jiyong sambil mengelus puncak kepala lisa. Lisa ingin tertawa mendengarnya, namun ia tau jiyong akan marah kalau dia tertawa sekarang.
"Orangtuaku tidak akan memakanmu hidup hidup... biasa saja, oppa hanya akan menemaniku menjemput mereka..."
"Apa mereka tau kalau aku pacarmu?"
"Oppa, mereka sudah baca beritanya..."
"Lalu apa pendapat mereka?"
"Mereka akan menyukaimu... tenang saja, mereka menyukai semua temanku..."
"Ini tidak seperti berkenalan dengan orangtua temanmu lisa... ini berbeda..."
"Percayalah padaku, mereka akan menyukaimu... jangan gugup seperti ini..."
"Jam berapa mereka akan sampai?"
"Mungkin 3 jam lagi..."
"Astaga aku harus siap-" jiyong akan melepaskan pelukannya pada lisa, namun lisa menahannya
"Jangaaann... aku masih mau di peluk..." rajuk lisa, bukan karena ia benar benar masih ingin di peluk. Tapi 3 jam masih sangat lama dan jiyong sudah mau siap siap? Bisa bisa lisa terpaksa harus menunggu lama di bandara karena jiyong sudah siap sebelum waktunya.
"Tapi sebentar lagi orangtuamu sampai-"
"Masih 3 jam.. masih cukup untuk-" lisa menghentikan kata katanya
"Untuk apa?"
"Kalau oppa mau..." lisa memamerkan smirknya pada jiyong, membuat jiyong tertawa
"Aigoo... kau nakal ya sekarang..." jiyong menjauhkan lisa dari tubuhnya dan memojokan lisa di sudut sofa
"Apa yang harus ku lakukan?"
"Diam saja." Jawab jiyong dan menempelkan bibirnya di bibir lisa. Lisa menutup matanya, begitupun dengan jiyong. Bibir jiyong yang semula hanya menempel, kini mulai bergerak, memposisikan bibir atasnya diantara bibir lisa, melumat pelan bibir bawah lisa. Lisa menikmati itu dan mencoba meremas sofa dibawahnya. Jiyong terus melumat bibir lisa dengan lembut, jiyong menyentuh bagian belakang leher lisa, menekannya agar lebih dekat dan memperdalam ciuman mereka. Puas dengan menghisap bibir bawah lisa, jiyong beralih pada bibir atasnya. Lisa larut dalam permainan lembut jiyong dan mengikuti jiyong menghisap bibir bawahnya. Jiyong tersenyum disela ciumannya dan mulai menghisap lebih kuat lagi. Lisa menggigit bibir jiyong, tidak terlalu kuat tapi mampu membuat jiyong membuka sedikit mulutnya. Lisa memasukan lidahnya ke dalam mulut jiyong, menganbsen gigi gigi jiyong dengan lidahnya. Jiyong pun menghisap lidah lisa yang ada di mulutnya, dan semakin menekan kepala lisa agar lebih dekat. Setelah lisa selesai bermain dengan lidahnya, kini giliran jiyong yang menguasai mulut lisa dengan lidahnya. Mereka bernafas di sela sela ciuman mereka tanpa melepaskan bibir masing masing. Setelah cukup lama berciuman, jiyong beralih mencium lekukan leher lisa. Tangannya membuka kancing paling atas baju lisa agar memudahkannya bermain di bahu lisa. Lisa menikmati bibir jiyong pada leher dan bahunya. Hingga jiyong tiba ta berhenti dan mengancingkan lagi kemejanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
{P} Lovely Manager
Fanfiction[END] "Hyung, aku setuju dia jadi manager kita..." "Aku juga setuju ji, dia cantik..." "Kurasa dia cocok menjadi manager kita, hyung..." "Pilih dia saja..." "Tapi masih ada calon manager yang lainnya..." April 2017 - Republish