13

5.7K 625 5
                                    

Saat ini jiyong dan lisa sudah ada di tempat parkir dorm.

"Oppa, bisa kau memberiku sebuah pelukan? Beri aku semangat." Pinta lisa

"Sudah memutuskan? Tidak ingin menunggu besok? Sudah mal-"

"Kalau menunggu besok, aku takut berubah pikiran." Lisa mendekatkan dirinya pada jiyong, berdiri tepat didepan jiyong yang baru saja mengunci pintu mobil lisa. Jiyong menarik lisa pada pelukannya, mengelus rambut lisa

"Kau pasti bisa melakukannya. Fighting." Bisik jiyong, dari posisinya berdiri jiyong dapat mencium aroma shampoo lisa yang menurutnya sangat harum.

Lisa melepaskan dirinya dari jiyong

"Gomawo, tidur saja duluan... aku akan-"

"Aku tunggu di dorm." Mereka berjalan bersama. Lisa menekan bel dorm winner, sementara jiyong masuk ke dalam dorm big bang. Pintu dorm winner terbuka, bobby

"Loh? Lisa?"

"Mino ada?"

"Ah mino, dia di balkon... kupang-" belum selesai bobby bicara, lisa sudah masuk kedalam dan menuju mino yang tengah berdiri di balkon. Lisa memeluk mino dari belakang

"Oppa..." bisik lisa

"Lisa?" Mino akan berbalik tapi lisa menahannya

"Jangan melihatku."

"Lisa aku bisa menjelaskannya, aku dan jennie-"

"Aku tau. Jennie selalu bercerita tentangmu selama ini, tapi aku yang bodoh. Aku yang baru menyadari kalau pria yang disukai jennie adalah song minoku."

"Lisa, kau tidak akan-"

"Aku akan melepasmu untuknya oppa." Mino dapat merasakan punggungnya mulai basah

"Lisa biarkan aku memelukmu.."

"Anniyo oppa. Cukup diam dan dengarkan aku."

"Lisa, aku tidak mencintai jennie."

"Aku menyanyangimu juga jennie. Aku tidak bisa memilih salah satu diantara kalian. Tapi jennie akan meninggalkanku kalau dia tau hubungan kita-"

"Ini hanya salah paham lisa, jangan buat ini rumit, ayo kita bicara pada jennie."

"Jennie punya gangguan panik oppa, jennie akan sangat terluka dan bisa saja kehilangan segalanya. Aku tidak bisa melihat jennie seperti itu."

"Lisa kau mencintaiku? Saat itu, kau benar benar mencampakanku karena aku datang terlambat?"

"Ini tidak ada hubungannya dengan itu."

"Kau bilang kau ingin tau seberapa penting aku untukmu, seberapa penting aku?"

"Oppa..."

"Mana yang lebih penting? Aku atau temanmu jennie?"

"Jennie bukan temanku oppa, dia sahabatku."

"Persetan dengan itu! Siapa yang lebih penting?!"

"Jennie." Bisik lisa dan melepaskan pelukannya pada mino

"Jadi ternyata aku bukan hal terpenting dalam hidupmu? Kau egois lisa..."

"Maafkan aku..." mino melihat lisa menangis, pipinya basah karena air matanya

"Shit! Kau sudah jadi bagian terpenting dari hidupku! Dan aku masih kalah penting dari seorang sahabat?!"

"Oppa... mianhae..."

"Jangan muncul di depanku lagi."

"Oppa..."

"Kau pikir kita masih bisa berteman setelah ini?! Kau mencampakanku dua kali! Aku tidak pernah penting untukmu! Jadi untuk apa kita bertemu?!"

"Maafkan aku..." lisa menunduk, tidak berani melihat mino

"Pergi dari hadapanku! Aku tidak mau melihatmu lagi."

Lisa berbalik dan akan berjalan keluar dari dorm itu, bobby dan member winner lainnya duduk di sofa, menonton pertengkaran lisa dan mino

"Jangan pernah berani menunjukan dirimu didepanku lagi!" Maki mino, lisa keluar dari dorm winner, menangis didepan pintu dorm big bang dan ragu untuk masuk.

Pintu dorm big bang terbuka, jiyong berdiri didepan pintu

"Masuklah." Perintah jiyong

"Oppa, apa aku melakukan hal yang benar?" Bisik lisa

"Berhenti menyesalinya, kau sudah melakukannya. Kau hanya perlu terima resikonya."

"Oppa, aku sudah sangat menyakitinya?"

"Iya, kau melukainya. Ayo masuk. Jangan lukai dirimu sendiri juga."

Jiyong menarik lisa masuk ke dalam dorm, dan mengantar lisa ke kamarnya. Lisa duduk diatas ranjangnya, menutup wajahnya dengan tangannya, jiyong akan menutup pintunya, membiarkan lisa sendirian

"Oppa..." panggil lisa, membuat jiyong kembali membuka pintunya

"Hm?"

"Beri aku satu pelukan lagi... katakan aku sudah melakukan hal yang benar..."

"Hm..." jiyong mendekati lisa, duduk disebelah lisa dan menarik lisa dalam pelukannya, air mata lisa kembali jatuh

"Berhentilah menangis, kau sudah melakukan hal yang benar, kau hanya perlu menerima resikonya dan semuanya akan baik baik saja..." bisik jiyong

"Rasanya lebih menyakitkan dibanding 5 tahun lalu..."

"Dulu kau melukainya untuk karirnya, kali ini kau melukainya untuk jennie. Tentu saja rasanya berbeda. Kau sudah membayar mahal untuk cinta dan persahabatanmu. Kau hanya perlu menunggu hadiahmu datang... pengiriman standart biasanya 3 hari?" Canda jiyong, lisa sedikit tertawa mendengar itu

"Pantas saja pacarmu banyak oppa haha... gomawo, sudah membantuku..." lisa melepaskan tubuhnya dari jiyong

"Aku akan menunggu paketku, bukan hadiah. Aku membayar untuk itu..." lanjut lisa dan jiyong tersenyum

"Mudah sekali membuatmu tersenyum, seperti 5 tahun lalu." Jiyong mengacak rambut lisa dan berdiri

"Kau tidak perlu bangun pagi pagi sekali besok, istirahatlah..." lanjut jiyong dan keluar dari kamar lisa

"Oppa juga hanya perlu membuka paket oppa yang sudah datang, jangan takut. Sahabat sahabatmu juga merindukanmu..." seru lisa, membuat jiyong menghentikan langkahnya

"Terimakasih sudah membuat dorm ini cukup hangat lagi..." seru jiyong dan menutup pintu kamar lisa.

{P} Lovely ManagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang