Part 3

222 12 0
                                    


Fatur baru aja ngechat katanya kelasku menang, ternyata kelasku bisa mempertahankan skor dengan 2-1. Dan mereka sedang menuju kemari, Nara masih diurut didalem ditemenin sama Lisa, aku baru aja pulang abis beli obat pereda nyeri di apotek.

"Gua gak papako"

"Gak apa-apa karena abis diurut, coba tadi ga cepet-cepet diurut, bisa bengkak tangan kamu"

Aku duduk di samping Nara dan meletakan obat diatas meja sambil memberikan lokasi alamat tukang urut ini dari smart phoneku, dengan kata lain aku sibuk dengan ponselku.

"Nay mana obatnya? Katanya tadi beli obat?"

"Ini nih,,Sa, bukain tolong, gue lagi nge-share location." Lisa mengambil obat yangberada ditanganku "katanya anak-anak pada mau kesini"

"Mau pada ngapain kesini? Gue aja udah selesai diurutnya?"

Aku hanya menggedikan bahu

"Lo tuh, temen lagi susah juga, sibuk aja sama handphonenya"

Ya salamm,,manusia ini.

"Yah ini kan lagi ngasih tau anak-anak yang lain, lo juga masih ada di depan mata gue, udah di urut juga. Terus gua harus gimana?"

Heran, lagi sakit juga tetep aja bisa marahin aku. Ini kenapa si hari ini aku abis di omelin terus, ish.

"Udah,udah..ini kamu minum dulu obatnya..aaaaa"

Nara membuka mulutnya ketika disuapi obat oleh Lisa. Coba lihat, giliran sama Lisa, dia anteng-anteng aja tuh, beda iya beda, Lisa cakep, gue pas-passan.

"Witsss,,kayaknya Nara udah sembuh? "

Fatur muncul dan diiikuti oleh anak-anak yang lain dibelakangnya.

"Gimana ? ada yang cidera ?"

Kahna pun datang masih dengan seragam futsalnya. Serentak, anak-anak mendekati Nara dan menyingkirkan aku dari lingkaran itu.

kok aku dibuang ya?

"Neng Lisa yang jagain mah pasti Nara langsung sembuh"

"Mau dong dijagain Lisa juga"

"Lebay lo Nar, bilang aja biar di urusin sama Lisa"

Hey kalian, disini ada gadis lain juga yang jagain Nara

"Untung ada neng Lisa yang jagain Nara"

Teman-teman, aku juga jagain Nara, aku yang tadi nyetir mobilnya malah

"Duh,,duh,,Lisa,,aku capek tadi abis tanding"

Sudahlah, semua perhatian tertuju pada Lisa, kalau saat di gor aku seperti butiran debu di pakaian mereka, kalau Lisa , aku seperti noda hitam di wajahnya yang jarang sekali terlihat..huhuhu

"Naya dimana?"

Ahh akhirnya ada yang mencariku

"Disini..disini..."

"Udah pulang tadi"

"Nara jahatttttt"

Semua anak tertawa melihatku dibelakang mereka, tersudut, kecil, item, mirip sapu ijuk yang senderan di tembok

"Ngapain lo disana?"

"Ngitungin debu, ada cewe cantik aja yang lama dilupain"

Fatan menghampiriku,"Uh..ada yang lagi ngerasa kecemburuan sosial, sini sini sama abang Fatan aja, abang Fatan gak akan ninggalin Naya kok"

"Uhhh ga mau, Abang Fatan bau ketek"

"Sialan lo Nay, kan baru banget abis tanding"

Aku tertawa dibuatnya, Fatan malah semakin memberikan ketek yang luar biasa lebat bulu nya ke wajahku

"Yaudah sama aa Danu sini"

"Ga mau, aa Danu botak"

"Taik lu Nay"

"Kalo sama gue?"

Tawa ku terhenti karena ucapan Kahna. Dan seisi ruangan menjadi hening..

"Hahaha"

Tawa keringku bahkan tidak mencairkan suasana..

Hening..

Masih hening

Tik tok .tik.tok.tik.tok

"Ekhmm..ekhnmm..pulang yuk, ga enak lama-lama di rumah orang"

Nara menyelamatkan hidupku.

CHOICESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang