Hari ini rencananya, aku mau liat pertandingan futsal, bukan futsal sekolah loh ya, tapi sparing futsal per-kelas, anak sekolah ini emang sering inisiatif buat bikin pertandingan sendiri, nanti sewa tempatnya pake uang patungan sendiri, dan mau kalah atau menang, ga ada uangnya, kata Nara, "Yah namanya juga seneng, hobi. Walaupun ga ada duitnya pasti dilakuin aja".
Tapi, ini orang yang mau jemput aku dari setengah jam yang lalu, gak nongol-ngongol. Yap, si manusia imigran itu lama banget dandannya.
Kanaya : Masih dimana si?
Nara : Bentar lagi, macet. Sabar!
Ku ketukan kakiku diatas tanah. Imigran itu! kalo emang akan selama ini, gak usah ngeburu-buru orang. Janjinya jam 2 dateng, disuruh siap-siap dari jam 1 katanya, "Kalo cewe kan dandannya lama, dan gue ga mau nungguin lo dandan lama. Telat 5 menit. Tinggal ,,,jalan kaki sana!"
Di ancem gitu, mana berani telat semenitpun, Gor sama rumahku kan lumayan jauh. Tapi coba liat siapa yang telat jemputnya bermenit-menit? Coba siapa????
"Sorry sorry telat, tadi dijalan ada yang kecelakaan, makanya jadi macet banget, udah nunggu berapa lama?"
Kaca helm yang full face itu terbuka, dan memperlihatkan wajah Nara. Niatnya mau marah, mau ngomelin dia kaya dia yang sering ngomelin aku, tapi liat ada luka di telapak tangannya aku jadi lupa mau marah.
"Itu tangannya kenapa?"
"Hm? Nyentuh aspal"
" Lo jatoh?"
Aku langsung menarik tangannya Nara dan mengangkat jaketnya sampai ke siku. Terlihat banyak luka lecet disana
"Jadi yang kecelakaan siapa?"
Nara meringis saat ku basuh lukanya dengan air mineral yang kubawa di tasku.
"Ibu-ibu, tapi tadi kesenggol motor gue, jadinya ikut jatoh."
Kuberi plaster luka itu dan langsung menatap tajam kearahnya.
"Ada luka yang lain?"
Nara menggeleng. Aku menekan bahu kirinya
"Aw.."
"Keseleo ya? Ko masih bisa bawa motor?"
"Yah kalo ga bisa, gak mungkin nyampe sini. Lagian kan yang keseleo yang kiri, yang kanan enggak"
"Masa?"
"Iyah"
Aku pun menekan bahu kanannya
"Aw"
Nara menutup mulutnya rapat-rapat. Ia menunduk pasrah lalu melihat jam tangannya
"Gue gapapako, ayo, pertandingannya setengah jam lagi"
"Masih mau tanding?"
"Yah kenapa enggak?"
Imigran itu pasti tidak akan mundur dari pertandingan, tapi kalo di lanjutin, dia gak mungkin bisa bawa motor dalam waktu setengah jam, kalaupun bisa, gak kecil kemungkinan kita pasti akan jatoh juga. Satu-satunya cara adalah
"Yaudah ayo, mana kunci motornya?"
"Mau ngapain?"
"Mau pergi gak?"
"Enggak kalo lo yang bawa"
Ish..aku langsung mengambil secara paksa kunci motor Nara, dan naik keatas motornya
"Ayo cepet"
Nara masih melihatku tanpa ada tanda-tanda mau naik.
"Turun"

KAMU SEDANG MEMBACA
CHOICES
Teen FictionKenapa semua orang gak percaya sama yang namanya persahabatan antara seoarang perempuan dengan seoarang laki-laki? pasti mereka selalu nganggep kalo gaka ada yang namanya persahabatan murni antara dua spesies itu. Disini aku ingin membuktikannya, ba...