"Nar?"
Nara menengok saat aku panggil, huhh inget Naya , Nara itu manusia imigran dari kutub jadi jangan aneh sama tingkah dia yang kaya gini
"Lo mau kemana?"
"Pulanglah"
"Umm,,lo masih marah ya sama gue?"
"Emang kapan gue bilang marah sama lo?"
"Umm yah gak bilang si, tapi kan kemaren kayaknya lo marah sama gue"
Nara menaikan lengan tasnya ke pundak kanannya
"To the point aja, lo mau bareng kan pulangnya ama gue?"
"Enggakk"
"Yaudah kalo gitu, gue mau pulang, kalo mau minta maaf atau basa-basinya lain kali aja"
Gak salah kan kalo aku kesel sama manusia imigran ini?
"Eh, gua emang boleh nebeng pulang sama lo?"
Nara hanya mendengus dan mengarahkanku untuk mengikutinya dengan telunjuknya
"Itu artinya boleh?"
"Gue ga mau boncengin orang bego, kalo lo ngerti ayo"
Aku menggelengkan kepala atas tingkahnya, tapi yasudahlah tak apa, yang penting aku pulang enggak pake angkutan umum..
Sesampainya di parkiran, aku langsung menaiki moge nya Nara, cukup tinggi juga, aku hampir kesulitan menaikinya jika aku tidak berpegangan dengan Nara. Setelah berhasil mendudukinya, aku melingkarkan tanganku di pinggang Nara, perbuatanku itu membuat Nara menoleh ke arahku
"Gue gak mau jatoh, lo pasti nanti bakalan ngebut". Ucapku yang hanya di anggukan olehnya
Dia kenapa deh? Biasanya juga kan aku kalo naik motor sama dia, disuruh pegangan, ini sekalinya pegangan malah diliatin aneh kaya gitu.
Dan benar atas dugaanku, Nara gila-gilaan naik motornya, tau si ini motor gede, tau si ini motor baru, tau si Nara jago bawa motor, tapi kan ini serem.
"Nara pelan-pelan". Teriakku yang sepertinya tidak terdengar olehnya
Saat lampu merah barulah aku bisa bernafas dengan tenang dan lancar
"Lo gila ya? Naik motor ko cepet banget"
"Kalo mau pelan jangan naik motor ini, noh naik becak"
"Ish"
Dan lampu sudah berubah menjadi warna hijau lagi, ya tuhan lindungilah hamba
...
"Thanks, Thanks buat perjalanan yang mencekam itu Nar"
Nara hanya tersenyum. Dih sok manis banget si nih orang
"Eh iyah, itu tugas gimana?". Mumpung dia lagi baek-baek dan bisa diajak ngomong, aku menanyakan perihal tugas, kalo nanti nanti takutnya dia berubah lagi, kan aku yang pusing
"Itu undangan buat mampir? Oke"
"Eh siapa yang nyuruh lo mampir"
"Oh yaudah kalo gitu".ucapnya sambil hendak memakai helm
"Eh. Ih, yaudah ayo mampir!"
Dan Nara tertawa tengil sambil memarkirkan motor sialannya itu
Saat hendak masuk kedalam rumah, tiba-tiba aja ada Bang Rio lagi senyum-senyum di pinggir pintu
"Katanya lo ada jam kuliah? Huhh bilang aja males jemput gue"
Bang Rio seperti tidak menghiraukan perkataanku ia malah tersenyum dan menyapa Nara dengan sangat akrab.
![](https://img.wattpad.com/cover/106669634-288-k470973.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CHOICES
Teen FictionKenapa semua orang gak percaya sama yang namanya persahabatan antara seoarang perempuan dengan seoarang laki-laki? pasti mereka selalu nganggep kalo gaka ada yang namanya persahabatan murni antara dua spesies itu. Disini aku ingin membuktikannya, ba...