Part 17

154 7 0
                                    

Makanan dihadapanku hanya ku bolak balikan, rasanya tak ada selera untuk memasukkannya ke dalam mulutku.

Ku lirik pria yang berada dihadapanku yang sudah menghabiskan seporsi makanannya. Sekarang ia malah sedang sibuk dengan ponselnya. Lihat alisnya berkedut

"Dari tadi liatin Hp terus, ada apa nya si?"

Dia melirikku, lalu tak lama ia menundukkan kepalanya kembali

"Habis, kalo liatin kamu, kamunya aja sibuk sama fikiran yang ga dibagi sama aku"

"Itu sindiran ya?"

Kali ini, ia meletakkan hp nya di pinggir piring nya yang kosong, lalu membenarkan posisi duduk nya

"Kok ga dimakan makanannya?"

"Aku kan bilang aku ga laper"

"Seharian kamu ga makan, dan masih bisa bilang gak laper?"

"Ga ada nafsu makan tau"

Aku meletakkan sendok makan dan memberhentikan kegiatan mengadukan aduk makananku, mataku tertuju pada segelas lemon tea

"Ini aja udah cukup kok, bikin aku kenyang"

Kahna hanya menatapku yang sedang menyeruput lemon tea ku.

"Kenapa? Kok liatinnya begitu?"

"Nara kan udah sadar. Cukup dong buat aku jeolus seharian ini"

Aku mengernyitkan dahiku,"Maksudnya?"

"Kamu akan sekhawatir kaya gini sampe kuat ga makan seharian gak kalo yang terbaring di rumah sakit itu aku?"

"Kok ngomongnya gitu si?", aku meraih tangannya yang diatas meja. "Jangan sampe lah, kamu harus baik-baik aja"

Tidak ada ekspresi yang dikeluarkan oleh Kahna.

Duh, dia lagi ngambek ya?

"Kahna.. Siapapun orang, kalo dia lagi sakit atau kenapa kenapa pasti aku khawatir lah, apalagi kalau itu kamu. Jangan ngambek dong, maaf kalo udah bikin kamu khawatir, Ya? aku cuma bener-bener gak laper kok,serius deh"

Ku berikan ia senyumanku. Kemudian, ia membalas usapan yang ku berikan ditangannya.

"Oke"

Aku tersenyum lega, membuat Kahna untuk mengerti itu gak sulit ternyata.

"Kalo udah selesai makannya kita pulang ya"

"Loh kok pulang?"

"Kamu kalo masih mau nemenin Nara yaudah disini aja, aku pulang sendiri"

"Eh aku pulang juga"

Baiklah. Dia masih ngambek ternyata.

***
Hari ini, sudah 3 hari Nara tidak masuk sekolah. Alhasil tadi aku presentasi tentang inovasi baru hanya sendiri.

Kahna pun masih sering ngambek, ih kalo gini kan aku nya yang bingung. Lagian kan, aku ngehawatirin temen aku ya, masa di ambekin si sama pacar.

Ya, okelah temennya itu Nara

Tapi kan, tetep aja

Dia temenku

"Ikut ngejenguk Nara hari ini Nay?"

Fira bertanya padaku saat kami sibuk membereskan alat tulis kami ke dalam tas

"Gatau nih Fir, gue si pengen tapi si pacar lagi ngambek mulu, bingung mau pergi nya juga"

Fira mengangguk, "Jeoulus ya?"

Sekarang aku yang mengangguk, "Kayaknya"

"Coba bilang lagi aja, lagian kita kan jenguknya bareng-bareng sama anak kelas. Masa ia dia gak ngizinin juga"

CHOICESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang