Part 12

158 6 0
                                    

"Kok aku ga suka ya Nara sama Lisa pacaran?"

Kahna tersenyum dan ujung jarinya masih memainkan ujung rambutku

"Kenapa? Lisa kan temen kamu, Nara juga sahabat kamu, kok kamu ga suka?"

Aku mengeratkan pelukanku padanya mencoba mencari kehangatan dan ketenanagan

"Justru itu, aku juga ga tau, mungkin karena aku ga suka liat Nara nanti bakalan dapet banyak masalah kalo dia jadian sama Lisa"

"Mungkin? Artinya kamu masih ragu"

Aku melepaskan pelukanku dan menatap wajah Kahna,

"Terus berarti kenapa?"

"Mungkin kamu suka sama Nara makanya kamu ga suka liat dia pacaran sama orang lain?"

"Iihh yah enggak lah, orang aku sukanya sama kamu"

Kahna diam dan meminum minumannya

"Syukur kalo enggak," ia melirik jam tangannya, "Dengerin aku Hun,"

"Hm?"

"Aku senang kalau kamu mau cerita apa aja ke aku, tentang permasalahn hidup kamu, perasaan kamu, kesenangan kamu bahkan kesedihan kamu sekalipun, karena dengan begitu aku bisa tau apa yang harus aku lakukan buat ngadepin kamu dan buat kamu jadi bahagia lagi, karena aku sayang sama kamu. Mungkin sekalipun perasaan yang aku rasain ke kamu itu belum sepenuhnya kamu rasain, aku optimis kok bikin kamu sayang juga sama aku."

"Maksud kamu?"

Kahna tersenyum dan mengambil jaket kulitnya yang tergantung di sofa. Kemudian mendekatiku dan mencium puncak kepalaku

"Aku pasti akan terus berusaha buat dapetin hati kamu sayang, aku pulang dulu"

Dan ucapan terakhir Kahna itu masih terngiang-ngiang di kepalaku. Berusaha dapetin hati aku? Emangnya selama ini apa?

...

Baru juga sampai di pintu kelas, Kahna yang tadi jemput aku udah dipanggil aja sama tim futsal buat ngumpul. Hmm..

"Pagi Nay"

"Pagi.."

"Hay Nay.."

"Hay Ta"

"Nay?"

"Yo,"

Pagi ini tumben banget banyak yang nyapa aku. Apa dandanan aku hari ini cantik ya? Aku senyum-senyum sendiri dengan jawaban yang ada di otakku ini.

"Pagi Fir.."

"Pagi ,,ciee bahagia banget kayaknya pagi ini. "

"Ia dong..setiap pagi itu harus dihadapi dan dijalani dengan bahagia."
aku meletakan tasku di atas meja, saat aku menengok ke arah pintu. Aku melihat Nara yang sedang mengobrol sambil tersenyum dengan Lisa.

"Nara pacaran ya sama Lisa?"

"Hm? Ia kayaknya"

Nara berjalan kedalam kelas, ia menyapa beberapa kawanannya di kelas dan menuju ke barisan kursiku. Namun, dia tidak menyapaku. Dia sibuk berbicara dengan Tio, teman semejanya sambil berjalan.

"Eh iya, ada apa si sama kalian?"

"Maksudnya?"

"Kalian udah sama-sama gak jomblo kan? gue kira lo sama Nara bakalan jadian, eh tauknya lo sama Kahna, Nara sama Lisa. Kok ga jadian sama Nara aja si Nay, dia kan gak kalah ganteng juga sama Kahna?"

Aku diam sejenak mendengar perkataan Fira.

"Yah, gue sukanya sama Kahna masa suruh jadiannya sama Nara. Ngaur aja lo"

CHOICESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang