Setiap malam, Jungkook akan pergi untuk menginap di kamar Jimin dan Hoseok. Alasannya karena kasur Hoseok lebih nyaman dibanding miliknya sendiri. Tapi sesungguhnya ia hanya membual.
Jungkook merupakan satu-satunya member yang mempunyai kamar sendiriㅡkarena ia menang bermain rock-paper-scissor. Dan semua hyeong-nya rela berbuat apapun demi memiliki kamar sendiri. Namun, Jungkook setiap malam malah menyelinap dan menguasai kasur Hoseok sehingga lelaki ituㅡdengan senang hatiㅡtidur di kamar Jungkook yang sunyi.
"Kau tidur di sini lagi?" Hoseok sudah bersiap membawa bantal kesayangannya menuju kamar Jungkook yang cukup luas.
Jungkook mengangguk, "gunakan kamarku sepuasnya, hyeong."
"Kita barter saja, bagaimana?"
Jungkook menggeleng dan menendang sekilas bokong Hoseok, dengan kata lain mengusir laki-laki itu secara halus.
Jimin belum pulang, ia sedang melakukan shooting untuk drama terbarunya. Cameo, tetapi Jungkook sangat bangga.
"Jungkook?"
Jimin yang baru datang dengan jaket denim di tangannya mendapati Jungkook bermalas-malasan di kasurnya. "Kau akan menginap lagi?"
"Hehe, apa hyeong keberatan?"
"Tentu saja tidak."
Setelahnya, Jimin sibuk mencuci muka dan berganti baju. Jungkook hanya bisa melihat segala rutinitas itu dengan senyum. Membayangkan hanya ada mereka berdua, di sebuah rumah kecil di pinggir kota Seoulㅡatau di Busanㅡtidak dekat dengan polusi dan hiruk pikuk kota.
"Kau melamun?"
Jungkook menepukan tangannya ke atas ranjang. Jimin menarik selimutnya sebelum masuk ke dalam dekapan hangat Jungkook.
"Hyeong lelah?" Kedua kakinya yang mendekap Jimin ia eratkan, membagi kehangatan.
Jimin menggelengkan kepalanya, melihat Jungkook lelahnya jadi hilang. "Tidak."
"Aku bangga padamu."
Jimin mendongak, menatap Jungkook yang sekarang juga tengah menatapnya. "Aku hanya cameo."
"Tapi kau ada peningkatan," Jungkook mengelus surai emas pemuda yang lebih tua. "Semua aktor terkenal memulai perannya dari cameo."
"Apapun itu, kau membuatku merasa lebih baik."
Selanjutnya, hanya ada gumaman bernada dari Jungkook. Jimin mendekap badannya sendiri dan membiarkan dirinya nyaman berada di dalam kungkungan Jungkook.
Dikecupnya beberapa kali surai emas Jimin, membuatnya mengantuk. Jungkook kemudian tidak berhenti mengusapnya dengan sayang.
"Selamat malam, Jimin."
"Aku hyeong-mu."
"Selamat malam dan mimpi indah, Jimin-ie. Aku menyayangimu."
"Jimin juga sayang Jungkook."
Tapi selanjutnya, Jungkook hanya bisa mendengarkan dengkuran nyenyak laki-laki yang lebih tua itu. Sebenarnya, alasan mengapa ia selalu tidur di tempat ini karena Jimin selalu terlihat lelah akhir-akhir ini. Jungkook hanya ingin memastikan kalau Jimin akan tidur dalam pelukannya dengan pulas.
Setelah memastikan Jimin tidur dengan posisi yang nyaman, Jungkook mengecup pipi tirus Jimin cukup lama. Kemudian, berpindah dan tertidur di kasur Hoseok. Memandangi Jimin dari seberang dengan seksama, hingga kantuk menyerangnya.
p.s : what if i'm not an army anymore lol
KAMU SEDANG MEMBACA
Redamancy // j.jk & p.jm
FanfictionRedamancy -noun: The act of loving in return. [short story compilation]