Mentari pagi begitu memahami,
Wujud dengan begitu indah sekali,
Menghiburkan hati yang sekian lama menyepi...
Bulan dan bintang begitu setia,
Menghiasi permukaan langit dengan begitu indah,
Lebih-lebih lagi buruj yang tercipta menengkan hati yang tengah gundah...
Fajar pagi tadi begitu indah,
Menarik perhatianku yang telah jenuh berkhayal,
Ku berfikir sejenak,
Mungkinkah esok kalian masih setia...
Aku tak perlukan perhatian orang lain,
Ku hanya berharap kau seperi alam ini,
Yang begitu setia berdendang kasih,
Tak mengira suasana yang perit mahupun indah sekali
Yang penting mereka setia di sisi...
Mungkin esok kau akan berubah,
Menjadi seorang yang amat aku damba,
Ku tak mahu menjadi hamba dunia,
Kerna ku hamba Allah dan umat Rasulullah...
Ku bukan seorang diri,
Ku punya sang pemilik hati,
Iaitu Allah yang maha memahami,
Isi hati dan kegusaran ini,
Lantaran itu ku memohon kepada Illahi,
Menghadiahkan ku si pengubat rindu di hati...
Tapi ku terfikir,
Mungkinkah esok ku masih di sini,
Menemani dunia yang perlu di harungi,
Tapi itu semua aku tak pasti,
Tapi yang menjadi kegusaran hati,
Apakah ada yang meningati diriku ini bilaku sudah di jemput Illahi...
YOU ARE READING
Cerita kita
Poésiecerita ku tak sehebat ceritamu, namun ceritaku seindah anganku, aku tak mengharap yg terbaik, tapi aku dapat yg terhebat, aku tak ingin yg puitis, tapi aku dpt yg romantik...
