Pagi telah datang, Teika pun terbangun dari tidurnya karena hewan itu melompat lompat di atasnya.
"Hei...siapa kau hewan imut?" Tanyanya sambil mengucek matanya dan mencoba mengambil kesadaran penuh.
"Rou!!" Ucap hewan itu dan langsung datang kearah Teika dan menjilati pipinya.
"Hahaha...hentikan..ini menggelikan...hahaha" teriaknya sambil tertawa keras dan menjauhkan hewan itu dari pipi mulusnya.
"Rou.." ucap hewan itu yang membuat semua orang ingin mencubit pipinya.
"Namamu Rou ya?? Hmm...bagus juga. Tapi..lebih bagus kalau diganti jadi.."ucap Teika sambil menaruh jari telunjuknya kearah dagu dan melihat ke langit langit kamarnya seperti sedang berpikir.
"Rouka!!" Teriak Teika yang membuat hewan itu terkejut. "Nama itu ada kepanjangannya loh.. kepanjangannya Rou Teika ..baguskan??" Tanyanya dengan menatap dalam mata hewan yg diberikan nama olehnya.
"Rouka!! Rou...ka...Rou...ka.." ucapnya sambil berputar putar di lantai sambil mengangkat Rou di atas kepalanya.
"Ihh..lucunyaa..." ucapnya sambil memeluk Rou dan mengelusnya dengan lembut.
Kruuk...krukk..
"Hehehe... ini waktunya sarapan, tapi kita harus siapkan diri dulu" ucap Teika sambil menuju kamar mandi yang ada dikamarnya.
***
"Kak Tei...hewan apa itu?" Ucap Mizuki sambil melihat ke arah bahu Teika.
"Oh..ini. dia.." jawab Teika ragu karena takut dimarahi ibunya karena ibunya tidak suka sama hewan apapun.
"Sudahlah..ayo makan dulu, hewan itu di bahas nanti saja" ucap Ratu sambil menatap kearah Teika dengan senyuman manis Ratu.
"Baiklah bu.." ucap Teika sambil menatap Mizuki untuk mengajaknya duduk dimeja makan dan makan bersama.
'uh..kenyangnya..ini saatnya bertanya dari mana hewan itu' batin Auzora sambil menatap hewan yang ada di pangkuan Teika.
"Kak Tei..darimana hewan itu sebenarnya?" Tanya Auzora sambil melihat hewan itu yang sekarang ada di bahu Teika.
"Hmm...sebenarnya...ngg..hmm.." ucap Teika tidak jelas dan kelihatan sangat takut.
"Katakan saja Tei.." ucap sang Raja meyakinkan Teika agar berani berbicara.
"Ya kak...jangan takut" ucap adik kecilku yaitu Nazo.
Yuzoru POV
'Aduh, gawat..jangan sampai ayah dan ibu tau kalau kami semalam di ruangan atas' ucapku dalam hati.
'Oh, aku tau' ujarku sambil mengonsentrasikan pikiranku agar bisa berbicara dengan Teika lewat pikiran.
'Teika..jangan katakan kepada mereka kalau kita kemarin ada di ruangan atas..tolong jangan katakan' ujarku dalam pikiranku. Dan ternyata Teika menerima pesanku dan melihat kearahku sambil mengangguk.
Ryoko POV (Raja)
"Ayo, ceritakan saja apa yang terjadi." Ucapku sambil melihat kearah putri ku dengan senyuman agar ia tidak takut bicara.
"Huh...baiklah ayah...Sebenarnya semalam aku ada ditaman, gak sengaja aku ngucapin mantra, terus tiba tiba dia muncul." Ucapnya dengan melihat kearah ibunya dan aku.
Mizuki POV
"Mantra? Emang kak Tei tau tentang sihir dan semua mantranya?" Tanyaku dengan wajah penasaran.
"Bukan. Gak sengaja mantra itu terpikir dikepalaku, trus aku ucapkkan. Aku tidak tau tentang sihir sama sekali"ucap kak Tei sambil mengelus kepala hewan itu.
"Oh, begitu ternyata, kirai kakak tau tentang sihir.." ucapku dengan membereskan piring ku.
"Kalau begitu, aku ke kamar dulu ya"Nazo POV
"kak...siapa namanya?" Ujarku yang tengah mengelus badan hewan berkaki empat itu.
"Namanya Rouka..dia imut kan?" Tanya kak Tei sambil mengelus kepala ku dengan lembut.
"Hehe..ya kak, imut..boleh aku memeluknya? Rasanya aku ingin sekali memeluknya." Tanyaku kepada kak Tei.
"Boleh saja...ini.." jawab kak Tei sambil memeberikan Rou kepada ku.
"Rou...rou.." ucap rou sambil menjilati pipi kiriku.
"Hahahha...gelii...uh..geli" ucapku dengan melepaskannya dari pipiku dan mengelus perutnya.
"Dia itu hewan apa sebenarnya? Aku belum pernah melihatnya sebelumnya" ucap kak Aozora sambil mendatangiku dan mengangkat Rou dari pangkuan ku.
"Entah..aku tidak pernah melihatnya sebelumnya." Ucap kak Tei sambil membereskan semua piring yang ada di meja makan.
Kak Tei orangnya memang begitu. Waupun ada pelayan, dia selalu mau membantu selagi ia mau mengerjakannya.
"Kak..bolehkan aku membawanya bermain bersamaku?" Ucapku sambil melihat kearah kak Tei yang tengah membereskan piring piring.
"Boleh.."jawabnya dengan qajah yang senang.
Teika POV
'Anak itu aneh sekali..kadang pemarah, kadang serius,dan kadang peduli..seperti punya banyak kepribadian..ah sudahlah, lupakan saja.' Ucap ku dalam hati.
***
Di taman belakang istana.
Nazo POV"Rou...jangan pergi terlalu jauh
ya..!!" teriakku kepada Rou yang sedang lari menjauh dari aku dan kak Aozora."Kau tau Nazo?" Ucap kak Aozora sambil memegang tanah yang sedang kami duduki.
"Gak tau tuh.." ucap ku dengan polosnya dan membuat wajah kak Aozora kesal menatap ku, dan aku hanya terkekeh kecil melihat wajahnya.
"Emangnya ada apa kak?"tanya ku."Aku sepertinya bisa merasakan pijakan kaki orang dari sini."ucap kak Zora (aozora) yang membuatku heran.
"Sepertinya aku menyatu dengan tanah tanah ini." Ucap kak Zora sambil memegang tanah yang tegah kami duduki.
"Apa jangan jangan..aku.." ucap kak Zora yang membuatku peenasaran.
~~~
Yeee...
Kenapa 'yeee' ya?
Aneh..Seru gak ceritanya??
Gambar yang paling atas itu gambar Rou ya..Note :
1. Kalau ngirim pesan ke aku, sorry ya kalau gk di balas, soalnya kalau mau balas, disuruh buat email atau apalah segala macam yang berbau dengan email.
Itu aja sih..
Byeee..
Thank you
For Read my story..
Muach..
KAMU SEDANG MEMBACA
Five Magic : The Beginning
FantasySihir. Hal ini tidak akan pernah ada habisnya di kalangan remaja saat ini. Banyak dari kalian yang menyukai sihir, tapi siapa sangka. Orang yang terkutuk memiliki kekuatan sihir tidak menyukai hal itu hanya karena rakyat yang mereka rawat selama in...