"Semoga, apa yang terjadi dimimpiku tidak pernah terjadi. Karena aku tidak bisa mengijin kan kak tei PERGI."~~~~
Pagi hari telah datang dengan iringan suara burung yang merdu dan membangunkan kedua kakak adik itu.
"Huuaaa....bangun Nazo, ini sudah pagi. Ayo mandi" ujar Teika sambil mengguncang tubuh adik kecilnya.
"Hmm..."ucap Nazo sambil mengucek matanya."baiklah.."
Setelah mereka berdua selesai membereskan diri, mereka berdua turun ke koridor istana untuk sarapan. Setelah sampai disana, ternyata yang lain sudah duluan duduk disana.
"Pagi semua!" Teriak Nazo dengan suara lembutnya.
"Pagi nazo..." ujar Mizuki dengan diiringi senyum manisnya yang senada dengan wajah manisnya.
"Pagi.."ucap Aozora dengan wajah datar. Aozora memang anak yang beda dari keempat saudaranya. Dia orang yang sangat serius dan tidak pernah main main kalau berhadapan dengan suatu masalah.
Ting..ting..ting..
Diruang makan hanya terdengar suara sendok, garpu yang bersentuhan dengan piring.
"Aku harus berbicara pada ayah.." ucap yuzoru dalam hati.
Ketika Yuzoru hendak berdiri, Teika langsung menahannya. Seketika Yuzoru melihat wajah Teika dengan ekspresi yang seperti mengatakan 'jangan sekarang'.
Akhirnya yuzoru hanya bisa diam dan duduk kembali di kursinya dan melanjutkan sarapannya.Setelah mereka semua selesai makan, Yuzoru langsung mengajak Teika ke ruang rahasia tanpa diketahui adik adiknya.
"Ada apa?" Ucap teika.
"Ayolah ikut aku..." sahut Zoru sambil menarik tangan Teika.
Setelah mereka sampai, Yuzoru langsung membawa Teika masuk dan memberikannya buku.
"Buku sihir? Wah senangnya.." ucap Teika sambil tersenyum kearah saudara kembarnya dengan senyum manisnya yang tampak bahagia.
"Kemarin malam, aku datang kesini mencari sesuatu yang mungkin berharga...Dan akhirnya aku menemukan ini" ujar Zoru sambil menarik kursi yang ada disekitarnya. "Kau tahu tentang kerajaan kita? Ternyata selama ini nelarang kita menemui warga, karna ini..." ucap Zoru sambil membolak balik halaman pada buku sihir yang ada didepan mereka.
"Ini dia! Bacalah.." ujar zoru dengan mengarahkan buku sihir itu ke arah Teika.Teika pun membaca sejarah kerajaan mereka dan membaca nya dengan serius.
"Sejarah ini pasti akan selalu diingat semua warga, apalagi kita dikutuk penyihir, pasti kita sangat di benci." Ujar Teika sambil menutup dan menjauhkan buku sihir itu.
"Mari kita latih sihir kita Teika.." kata zoru yang tengah mencari suatu buku yang ada di lemari di depan mereka.
"Ini, aku belum membaca nya. Aku mau kita baca sama sama." Ucap Zoru sambil memberikan bukunya ke arah Teika." kau juga harus baca..." kata Teika yang tengah membuka halaman perrtama buku itu.
"Teika..coba kau lakukan sihir ini pada boneka itu" ujar Zoru yang tenga mengambil boneka yang ada dibelakang mereka.
"Baiklah.. 'abrish sako briande' " kata Teika dengan mengucapkan mantra dan mengarahkan telapak tangannya ke arah boneka itu.
"Wah, hebat sekali.." kata Zoru yang melihat boneka hewan langka yang berkaki empat itu menjadi hidup dan bisa bergerak.
Teika POV
'Hewan ini imut sekali..rasanya aku ..'ucap ku dalam hati yang kini sedang memegang kepala ku.
"Zoru, aku ingin istirahat dulu.." kataku dengan memegang kepalaku dan berjalan menuju pintu.
"Oh baiklah..siapa namamu hewan kecil?" Ucap zoru lembut yang masih bisa kudengar.
"Rou!!" Kata hewan kecil itu dengan mengejarku dari belakang.
BRUUKK....
Tiba tiba terdengar suara keras yang seperti suara seseorang yang jatuh, yang tak lain adalah Teika.
"Rou!!"teriak hewan itu dihadapanku dan tampak sangat khawatir.
"Teika!" Teriak saudara kembarku dan segera mengangkat tubuhku dn membawaku ke kamarku.
Yuzoru POV
'Apa yang terjadi dengannya..aku harus memanggil ayah' ucapku dalam hati dan menuju kepintu untuk pergi ke ruangan ayah.
Tiba tiba hewan itu datang dan menghalangiku untuk keluar.
"Gggrrr.....Rou!" Ucapnya sambil berdiri di depanku.
Kulihat wajahnya yang seperti mengatakan 'jangan pergi'. Dan aku pun tidak jadi keluar dan menuju tempat tidur adikku dan mengobatinya dengan mengompres kepalanya dengan kain yang dibasuh dengan air panas.
"Hmm...dasar anak ini, terlalu baik jadi orang. Kau tau? Sepertinya dia memberi sebagian kekuatannya untuk membuatmu hidup" ucapku dengan melihat hewan itu berbaring di samping Teika.
"Rou.." kata hewan itu dengan wajah imutnya yang menatapku, sehingga ingin rasanya aku mencubit pipinya.
"Namamu Rou ya?" Tanyaku yang sedang melihatnya dan ternyata dia tertidur sambil menghadap Teika.
....
Jangan lupa votmen yak..
Thank you..
Muach..
KAMU SEDANG MEMBACA
Five Magic : The Beginning
FantasySihir. Hal ini tidak akan pernah ada habisnya di kalangan remaja saat ini. Banyak dari kalian yang menyukai sihir, tapi siapa sangka. Orang yang terkutuk memiliki kekuatan sihir tidak menyukai hal itu hanya karena rakyat yang mereka rawat selama in...