Malam yang dingin disertai angin yang bertiup kencang membuat suasana menjadi lebih buruk.
Mereka semua tertidur, dan tanpa mereka sadari, mereka jatuh ke alam mimpi.
~~~
In a dream..Yuzoru POV
'Hah?! Dimana aku?'
"Aozora!!nazo!!teika!!mizuki!! Dimana kalian?!" Ucapku yang kini mulai teriak dan segera mengedarkan pandanganku saat aku mendengar suara yang terdengar familiar.
'Pergilah!! Aku tak membutuhkanmu saat ini! Dan tolong tinggalkan kerajaan kami! Kau hanya mengganggu hidup ku!'
'Maaf yang mulia, hamba hanya menuruti perintah Raja Ryoko.'
'I said go!'
'Baik yang mulia...Ratu.'"Ibu?!" Teriakku karena kaget akan hal yang baru saja kulihat.
Ibu yang kukenal tidak seperti ini, ibu itu wanita yang lembut dan bukan seperti wanita yang baru saja aku lihat.
Dengan langkah yang terburu buru aku mengejar wanita yang mulai beranjak pergi ke suatu tempat.
Skip time
'Kemana ibu? Dan mengapa dia seperti ingin bertemu seseorang?'
Dengan cepat aku mengedarkan pandanganku ketika melihat wanita yang kucari tertawa lepas dengan wanita yang berparas cantik yang berada disisi lainnya.'Siapa wanita itu? Dan... mengapa ibu seperti berkepribadian ganda?ah.. lebih baik aku menjauhkan pikiran jelek itu tentang ibuku sendiri'
'Hahaha..kau lucu sekali Reyna. Dan aku sangat merindukanmu sejak saat terakhir kali kita bertemu di taman itu.'
'Iya Miko, akupun tak menyangka kalau kita bisa bertemu kembali. Aku juga sangat merindukanmu''Siapa wanita itu?mengapa ia tampak begitu akrab dengan ibu. Setahuku, ibu tidak punya teman yang mengasyikan seperti wanita dia.'
"Huuuuaaa! Aku bosan dengan pemandangan yang seperti ini." Ujarku yang kini mulai ngantuk melihat ibu san teman dekatnya itu.
Saat aku ingin tidur, tak sengaja mataku menangkap sosok anak kecil yang sangat mirip dendanku yang menatap ibu dari balik tiang besar yang berada tepat didepanku.
"Itu....aku?" Gumamku.
***
*Disisi lain, tepatnya di taman belakang istana...Teika POV
'Diamana sih ini? Membingungkan saja.' Batinku kesal.
Mata ku membulat melihat diriku yang masih sangat kecil bermain dengan seorang anak laki laki yang sama sekali tidak kukenal.
'Kanno..kau mengotori gaunku.. hiks..hiks..'
'Aku tidak mengotori gaunmu Teika, kau sendiri yang membutanya'
'Huaa!!! Kau mengotorinya, kau jahat kanno! Aku membenci mu!'
'Dasar cengeng, baiklah aku mengalah, jangan menangis lagi ya..'
'Hmm..'
'Janji kau tidak akan mengangis?'
' ya.. hiks aku janji.''Siapa dia? Mengapa aku tidak bisa mengingatnya jika gadis kecil itu aku, dan mengapa aku tidak mengingat anak laki laki itu?'
'Kanno, aku ingin sekali mempunyai sihir, tapi sayangnya itu hanya khayalan ku saja. Apa kau merasakan hal yang sama denganku?'
'Tidak sama sekali.. dan aku tidak suka dengan sihir. Hal yang paling menarik dalam hidupku hanyalah buku dan aku suka membacanya.'
'Huh.. dasar kanno dewasa! Aku tidak suka cara pemikiranmu itu. Kau terlalu cepat dewasa, padahal umur kita kan sama.'
'Aku bukan dewasa teika, hanya saja... ah! Lupakan saja ya..''Sepertinya aku sangat akrab dengan mu... kanno'
***
Aozora POV
'Dimana mereka semua? Ini di kamar siapa? Apa ini... kamarku?' Batinku.
'Aku benci dengan wanita sialan itu, dia selalu saja memarahiku tanpa sebab. Padahal tujuan utama ku ke istana ini hanya untuk menyebarkan sihir, tapi aku malah menjadi pelayan di sini! Kalau saja bukan perintah Raja untuk menjaga dia, aku akan mengutuknya segera. Apa salah ku yang hany mengajarkan rakyat ini tentang sihir? Apa hal itu salah? Menyebalkan!!'
Tok!tok!tok!
'Abygael!! Bersihkan kamar kosong dibawah itu, kamar itu akan digunakan Reyna sebagai kamarnya.'
'Ya nyonya..'
'Lakukan segera!!''Kasihan sekali wanita itu..dan, itu tadi suara ibu ya?' Ujarku dalam hati.
'Tapi..ibu kok berubah? Rasanya berbeda dengan ibu yang asli. Aku harus mengikuti pelayan itu.'
......
Sabar ya reader...belum ada duit utk beli hp....
Huaaaaa..
Just happy..
KAMU SEDANG MEMBACA
Five Magic : The Beginning
FantasíaSihir. Hal ini tidak akan pernah ada habisnya di kalangan remaja saat ini. Banyak dari kalian yang menyukai sihir, tapi siapa sangka. Orang yang terkutuk memiliki kekuatan sihir tidak menyukai hal itu hanya karena rakyat yang mereka rawat selama in...