Paman

802 72 2
                                    

"Baiklah..." kata Nazo yang berhenti bertanya.

~~~

"Kak..aku ke kamar dulu ya.." ucap Zora sambil berjalan kedalam istana.

"Aku juga deh..Zora! Tunggu aku!" Teriak Zuki sambil berlari kearah adiknya.

"Daah.." ujar Nazo dengan melambaikan kedua tangannya kearah kedua kakaknya yang masih ada di taman.

"Eh?" Ucap Zoru.

"Biarkan saja Zoru..mereka memang begitu.." sahut Tei yang kini tengah mengelus lembut bulu halus Rou yang berada di pangkuannya.

"Sepertinya kita juga perlu istirahat juga Tei. Tubuhku seakan ditusuk tusuk. Aduhh.." kata Zoru yang mencoba berdiri dan memegangi pinggangnya.

"Ya, Rou juga perlu istirahat. Aku bingung, dari tadi dia kok belum bangun ya? Apa mungkin proses pemulihan? Ah sudahlah" Tanya Tei sambil mengangkat tubuh mungil Rou, dan menuju ke istana.

...

Zoru POV

"Haduuh..capek sekali.." gumamku sambil berbaring di atas tempat tidurku yang empuk dan dan berukuran king size.

'Apa harus secapek ini untuk melatih mereka?'

Tanpa kusadari, aku sudah tertidur diatas tempat tidurku sampai malam hari pun tiba.

gubrak! Gubrak!! Dar!!

Author POV

Mendengar suara hantaman yang keras itu, Zoru seketika terbangun dari tidurnya dengan terpaksa.

"Huh...suara apa itu? Ribut sekali"

"Lebih baik ku periksa sendiri" ucap Zoru sambil menuju pintu kamarnya untuk memeriksa keadaan diluar.

Setelah sampai di sumber suara, ternyata semua anggota istana termasuk para pengawal dan para pelayan,sudah berada di koridor istana kecuali Ratu yang tengah tidur. Mereka menatap kearah pintu koridor istana yang kini telah terbuka lebar.

"Eh, udah pada kumpul?" Gumam Zoru sambil berjalan kearah saudari saudarinya.

"Ada apa Zuki?" Tanya Zoru.

"Ada orang yang memberontak masuk ke istana." Jawab Zuki.

"Ouh.."

"Ryoko..aku ini adik mu! Percayalah! Aku ini Roko, adik mu!" Teriak laki laki yang bernama Roko itu yang mencoba mempercayai raja Ryoko.

"Kau ini siapa sebenarnya?! Katakan!" Balas Raja yang mulai menaikkan suaranya dan mengangkat kerah baju pria itu, dan para pengawal melepaskan pria yang bernama Roko itu.

"Cih..kau bahkan tidak mengenal saudaramu sendiri. Raja seperti apa yang telah kalian puja ini?!" Teriak Roko kepada para pengawal dan pelayan istana.

"Sialan! Mengaku saja siapa diru! Apa aku harus menggunakan keker-" kata Raja yang terputus karena sahutan dari Zoru.

"Tidak perlu ayah. Dia itu adalah adikmu. Dan dia paman kami. Dia tidak berkata bohong." ucap Zoru dengan suara yang lembut. Dan langsung dibalas tatapan bingung dari sang ayah.

"Bahkan, anakmu saja mengakui aku sebagai pamannya. Betapa memalukannya dirimu. Dasar timun. Wleeek" ejek Roko sambil menjulurkan sebagian lidahnya.

Ketika Raja Ryoko mendengar hal itu, ia langsung melihat kearah wajah Roko.
'Timun? Bagaimana dia tau nama ejekanku ketika masih kecil?' gumam Ryoko dalam hati.

"Sudahlah, sediakan aku kamar yang indah ya kak timun. Hahaha.." ujar Roko sambil menaruh tangannya dibelakang kepalanya dan berjalan kedalam istana.

"Tuan?"tanya salah satu pelayan sambil menunduk menerima perintah dari Roko.

"Lakukan saja apa yang dikatakannya." jawab Ryoko yang kini mulai meninggalkan koridor istana dan menemani Ratu Miko.

Zuki POV

"Kak, dari mana kakak tau kalau dia itu paman kita?"tanya ku.

"Zuki,kau tau kan kalau Zoru bisa baca pikiran." sahut kak Tei.

"Hoooaaam..kalian tidak mau tidur? Ini masih jam 12 malam dan sebentar lagi lonceng pasti berbunyi." ucap kak zoru yang kini menuju lantai 2 dimana kamarnya berada.

Teng..teng..teng..

"Huaaaa..aku juga mengantuk,ayo kembali ke kamar." ucap ku.

....

Nazo POV

"Tak kusangka ternyata aku punya paman juga ya.." ucap ku yang mulai menutup mataku dan menyelimuti tubuhku.

JEDAR!! JEDAR!! WUS..WUS..

'Baru saja aku akan menutup mataku. Suara apa lagi itu yang selalu mengacaukan tidur tuan putri nan cantik ini?' ucap ku dalam hati sambil berjalan ke arah jendela dan menutupnya.

'Sepertinya akan hujan lebat dan menjadi malam yang panjang.'

Author POV

Semua anggota kerajaan tidur kembali setelah masalah kedatangan adik raja Ryoko.

Kelima putri itu tertidur pulas, tanpa mereka sadari ternyata malam itu adalah malam bulan sabit pertama bagi kelima putri itu. Malam bulan sabit itu akan membuat para putri mendapat mimpi akan sejarah mereka.

~~~

Hai para readers..five magic kembali update..

Hp author belum sembuh sih, ini pinjam hp adek. Kalau adek author baik, yah bakalan update dua kali seminggu.

Byee...

Makasih udah baca..
Muach..

Five Magic : The BeginningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang