Hilang!

1K 92 2
                                    

Teika POV
Keesokannya, pagi hari telah datang, sinar matahari telah masuk ke kamarku dan makhluk yang pertama kali kulihat adalah Rou.

"Rou?"

"Eh, ternyata kau Rou.."
Aku mencoba duduk dari posisi tidurku, dan saat aku duduk, ternyata didepanku ada 4 orang gadis canti yang tak lain adalah saudaraku.

"Ih..kak Tei lama bagun ya, padahal dia sendiri yang nyuruh kumpul.." ucap Mizuki dengan nada yang aku tahu itu mengejek.

"Baiklah..aku minta maaf ya" ujarku sambil tetsenyum ke arah mereka semua.
"Kalian udah sarapan? Udah mandi?" Tanyaku lagi.

"Udah kok kak.." suara mungil yang tak lain adalah Nazo yang sedang membuka pintu dari luar menuju kearahku yang disusul oleh Zoru sambil membawa makanan.

Kruuk..krukk..

"Duh laper nih.." ucapku sambil memegang perutku dan tersenyum kecil.

"Kau hanya boleh makan hanya setelah kau mandi..oke?" Ucap Zoru sambil menjauhkan makanan yang ada ditangannya dari ku.

"Baiklah..aku mandi dulu ya. Makanannya jangan dimakan ya.." ujarku yang kini mengambil handuk dan pakaian dari lemari bajuku.

....

"Dah siap nih, minta dong makanannya, laper nih" ucapku sambil keluar dari kamar mandi dan mengeringkan rambutku.

"Nih.." kata adik kecilku yang tak lain adalah Nazo.

Aku menghabiskan makananku hanya dengan 10 menit, lalu mulai berunding dengan mereka.

Author POV

"Jadi, kita mau bicara apa nih?" Tanya Aozora yang mulai penasaran.

"Ok, akan aku jelaskan sekarang. Apa kalian tau arti tanda yang ada di dada kita?" Tanya Tei kepada ke tiga adiknya yaitu Mizuku, Aozora, dan Nazo.

Seketika mereka bertiga langsung melihat tanda itu.

"Aku gak tau kak Tei, emang apa maksudnya?" Tanya Mizuki kepada kakaknya, Tei.

"Hm..baiklah. Arti dari tanda itu adalah lambang kekuatan kita, kekuatan sihir. Yuzoru, dengan lambang pusaran angin dan sihirnya adalah angin. Aku, dengan lambang pohon dan sihirku adalah tumbuhan. Mizuki, dengan lambang kobaran api dan sihirnya adalah api. Aozora, dengan lambang tanah dan sihirnya adalah tanah. Dan terakhir, Nazo dengan lambang es dan sihirnya adalah es." Jelas Tei kepada saudarinya.

"Tapi kak, aku tidak bisa mengeluarkan es sama sekali." Ucap Nazo dengan sedih.

"Ya, aku juga begitu kak. Tapi kemarin tiba tiba buku yang sedang ku baca, tiba tiba hangus terbakar tanpa sebab. Makanya kemarin saat sarapan, aku bertanya sama kakak tentang sihir..." jelas Mizuki yang tampak khawatir.

"Justru itu, aku dan Teika akan melatih kalian mengendalikan sihir kalian, mulai besok pagi setelah sarapan, kita akan berkumpul di halaman yang berada di sisi barat istana." Kata Zoru uang langsung dibalas dengan anggukkan yang lainnya.

"Eh..Rou mana?" Tanya Tei dengan nada yang tampak khawatir.

"Rou!! Dimana kau?!" Teriak Teika.
" ayo,.kita harus mencarinya."

"Aku akan mencari di dalam istana dan di taman istana" sahut Aozora.

"Aku dan Zoru akan ke halaman istana" ujar Mizuki yang hanya dibas anggukan dari Yuzoru.

"Kami akan ke hutan istana" kata Tei sambil memegang tangan Nazo.

"Baiklah, hati hati." Ucap Zoru.

....

Mizuki POV

"Rou!! Rou!! Keluar lah" Teriakku dengan keras

"Dimana kau Rou!! Aku lelah mencari mu!!" Sahut kak yuzoru.

"Kak, apa kau bisa mendeteksi keberadaan Rou dari anginmu?" Tanya kau.

"Aku sudah mencoba beberapa kali, tapi aku tidak tahu dimana dia sekarang." Ucap kak Zoru sambil memegang pelipisnya.

'Tei, kau sudah menemukannya? Aku dan Zora belum menemukannya dari tadi.'

'Belum sama sekali Zoru, aku mulai khawatir. Ini sudah menjelang siang, dan biasanya dia tertidur saat siang hari. Aku takut kalau nanti dia kenapa napa di hutan."

' hei, tenang lag tei..kau harus berpikir positif'

'....'

"Ada apa kak?" Tanya ku khawatir melihat kak Zoru yang mulai gelisah.

"Teika masih belum menemukannya,Zuki (mizuki). Aku mula khawatir, bagaimana keadaannya sekarang." Ujar kak Zoru.

"Aku juga kak.. ayo kita cari lagi" ucapku  berjalan ke arah selatan yaitu arah yang belum kami telusuri.

.....
Aozora POV

"Bi, kau ada lihat hewan yang berwarna putih lewat sini?" Tanyaku kepada pelayan istana yang kami panggil 'bibi'.

"Tidak ada putri." Jawab bibi itu sambil menunduk du depanku.
"Saya injin pergi ya putri." Kata bibi itu sambil berjalan pergi dariku.

'Bagaimana pun, aku harus bisa menemukannya, kalau tidak..'

....
Nazo POV

"Rou!! Hiks...rou..di..mana..ka..u..? Hiks..hiks.." kataku dalam isak tangisku.

"Sudah lah Nazo, dia pasti baik baik saja.." kata kak Tei dengan santainya seakan tidak terjadi masalah, padahal aku tau kalau kak Tei sekarang sangat khawatir.

'Apa sekarang aku harus mengatakan ke kak tei tentang mimpiku? Ah..mungkin lain kali saja.' Ucapku dalam hati.

" Rou!!...rou!!" Teriak kak Tei sekeras mungkin agar Rou dengar dan kembali.

"Rou!! Rou..." terdengar suara yang tak asing dari kejauhan.

" kak...itu suara Rou.."

"Benarkah?" Tanya kak Tei dengan wajah yang penuh harapan bahwa itu adalah Rou.

Srek..srek...

Terdengar suara dari balik semak semak, dan ternyata...

~~~
Sorry kalau banyak typo.

Thank you..
Muach..

Five Magic : The BeginningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang