Rahasia

2.1K 158 3
                                    

6 tahun kemudian...

"Ayah.." teriak seorang gadis kecil di koridor istana.

"Ayah disini nazo..."jawab ayahnya dari taman istana.

"Oh, ayah disini ternyata.." jawabnya lembut sambil lari menjumpai ayahnya.

"Ada apa nak?" tanya ayahnya dengan suar lembut.

"Ayah tau gak? Kak Tei bisa buat bunga layu jadi segar loh.." katanya dengan nada yang agak ditinggikan.

Tak lama kemudian terdengar suara gadis yang datang kearah taman.

"Nazo...nazo...dimana kau anak  nakal!" tanyanya dengan suara yang keras.

"Aku disini kak..." jawab Nazo dari taman.

"Oh, ternyata kau disini. Eh..ayah juga ada disini?" Tanyanya kearah laki laki yang ada dihadapannya.

"Tei...kemarilah sayang" ucap ayahnya.

"Ada apa ayah?" Tanya tei dengan nada penasaran.

"Apa betul kau melakukan sesuatu yang aneh lagi?" Tanya ayahnya sambil menatap manik mata pitrinya.

" tapi...ayah tau dari mana??"tanya nya takut.

"Ayah tau dari Nazo" jawab ayahnya sambil melihat kearah Nazo yang pura pura sibuk.

"Tapi.." belum sempat Teika melanjutkan kalimatnya, ayahnya langsung menatapnya. "Ya ayah...ak..u..mela..ku..kan..nya" jawabnya dengan suara bergetar seperti mau menangis.

Ayahnya langsung memeluknya dan berkata "jangan takut anakku...kalau kau memang suka melakukannya, lakukanlah... ayah tidak akan memarahimu"

Tak lama kemudian, terdengar kekehan kecil dibalik ayahnya yang membuat mereka melepas pelukannya.

"Muka kakak lucu kalau menangis.." jawab anak itu dengan suaranya yang lembut.

"Dasar kau..." ucap Teo sambil mengejar adiknya.

***

Tok...tok...tok...

Terdengar suara ketukan pintu dari luar kamar Tei.

"Siapa?" tanya Tei dari dalam kamarnya.

"Ini aku Tei.." terdengar suara dari luar kamar Tei yang tak lain adalah saudara kembarnya, Yuzoru.

"Ada apa Zoru?" Tanya Tei sambil menatap Yuzoru yang tengah kelelahan.

"Da..tang..ke..ka..mar..ku.." ucap Yuzoru dengan suara yang terengah engah dan langsung lari ke kamarnya.

...

Tok..tok..tok..

"Zoru buk-.." belum sempat Tei menyiapkan kalimatnya, zoru membuka pintu kamarnya dan langsung menarik Tei ke dalam kamarnya.

"Ada apa? Apa ada hal yang penting." Tanya nya sambil menatap manik mata saudara kembarnya.

"Lihatlah..." ucap yuzoru sambil megarahkan telapak tangannya ke arah botol botol yang telah ia susun untuk menunjukkan sihirnya.
Seketika, botol botol itu berhamburan kemana mana. Teika membulatkan matanya karena terkejut melihat sihir saudara kembarnya.

"Wah..kau.." tanya nya sambil melihat Yuzoru.

"Ya...aku juga punya sihir yang sama sepertimu. Keren kan?. Lihat lambang di dadaku ini, semakin lama semakin jelas. Ini lambang kekuatan ku. Angin." Ucapnya takjub.

"Tanda di dada ku juga semakin lama semakin jelas juga, dan ini gambar pohon, yang mungkin kekuatanku, yaitu mengendalikan tumbuhan."ucapnya takjub.

" ada lagi yang harus kutunjukkan kepada mu." Katanya sambil menarik tangan saudara kembarnya.

"Lihatlah apa yang aku temukan" ucap Yuzoru sambil membanting pintu ruangan yang ada di lantai 4 istana.

"Ssstt...kita kan dilarang ayah dan ibu ke sini." Jawabnya dengan suara pelan agar tidak diketahui ayah dan ibunya.

"Tenanglah...ayo masuk" ujar Zoru sambil menarik tangan Teika.

"Zoru, kau pernah ke sini sebelumnya?" Tanya Tei sambil melihat sekelilingnya.

"Ya..." jawab Zoru sambil mencari sesuatu.
"Ah..ternyata disitu" ucapnya sambil melihat ke arah sudut ruangan dan langsung mendatanginya.

"Kemari lah Tei.." panggil nya sambil melihat kearah dinding.

"Apa ini?" Dengan seketika Teika terkejut ketika melihat gambarnya. Dia mengamati dan memahami maksud dari gambar tersebut.

"Jadi..ini.." tanya Tei ragu.

"Sejarah kita!" Ucap Zoru tegas.

"Kenapa ayah tidak memberi tahukan kita tentang hal ini?"tanya Tei dengan menaruh jari telunjuk nya di dagunya.

"Mari kita tanya" ujar Zoru sambil menuju pintu untuk keluar dari ruangan itu.

"Jangan Zoru...ini bukan waktunya" kata Tei sambil menahan tangan Zoru.
"Lebih baik kita istirahat dulu, ini sudah gelap"

Mereka pun kembali kekamar mereka masing masing dan tidur malam.

...
Ting tong...ting...tong...
Suara jam istana berbunyi, menandakan jam 12 malam.

Tok..tok..tok..

"Kak...kak tei.." terdengar suara gadis kecil dari luar kamar Tei.

Tak lama kemudian, pintu kamar Tei pun terbuka.

"Huuuaaa....ada apa Nazo?" Tanyanya dengan suara yang masih ngantuk.

"Aku mimpi buruk kak..." ucap Nazo sambil mengucek ngucek matanya.

"Masuklah Nazo... malam ini, tidurlah dengan ku" ujar Tei sambil menarik adiknya lembut ke dalam kamarnya.

Nazo POV

"Semoga, apa yang terjadi dimimpiku tidak pernah terjadi. Karena aku tidak bisa mengijin kan kak tei PERGI."

***
Penasaran kelanjutannya???
Baca terus ya..
Jangan lupa votmen ya..

Note:
Jangan lupa baca sahi no tomori  ya teman teman sekalian...

Makasih udah
Baca...

Five Magic : The BeginningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang