Sekarat

995 98 13
                                    

Terdengar suara dari balik semak semak yang membuat perhatian kami ke arah situ, dan ternyata itu...

~~~~

Teika POV

"Rou!!" Teriakku sambil memeluknya sekuat mungkin.
Saat aku mengelus bulunya, ternyata disana terdapat darah yang tak lain adalah darah Rou.

"Astaga Rou!! Kenapa kau?!" Teriak Nazo yang membuatku semakin khawatir terhadap keadaan Rou sekarang.

"Ayo Nazo, kita harus membawanya ke istana segera." ucap ku sambil berlari ke arah istana dan Nazo hanya menjawab 'iya!'.
"Semoga kau baik baik saja Rou.." gumamku sambil memeluknya dengan erat.

....

"Nazo, aku harus mengobatinya di kamarku. Tolong kau panggilkan Zuki, Zoru, dan Zora. Dan suruh mereka datang ke kamar ku." Ucap ku kepada Nazo dan langsung berlari kekamarku.

..

Aku membaringkan tubuh mungil Rou diatas kasurku dan mengambil obat.
"Aku mohon Rou, bertahanlah sebentar lagi."

Kreeek...

"Bagaimana keadaan Rou?" Tanya Zoru padaku, tapi aku hanya diam sambil mengobati tubuh Rou yang terluka.

"Hiks...hiks.. Rou..hiks..hiks..kak.." ujar Nazo sambil memeluk Zuki.

"Bisakah kita menggabungkan kekuatan? Aku mohon.. Aku sudah mencoba menyembuhkannya, tapi...tapi tidak bisa..hiks..hiks.." ucapku dengan suara bergetar dan menutup wajahku dengan kedua tanganku.

"Kakak tidak perlu memintanya kak.." sahut Mizuki yang kini memegang pundakku dan membuatku melepaskan kedua tanganku dari wajahku.

"Tapi, aku tidak bisa mengeluarkan sihir, begitu juga dengan Nazo dan Mizuki." Ucap Aozora yang kini membuat wajah bingung.

"Kalian hanya perlu berkonsentrasi dan sihir itu akan keluar dengan sendirinya." Jelas Zoru kepada mereka, kemudian mereka hanya membalasnya dengan anggukan dan berkata 'o..' dengan suara yang pelan.

"Huh..baiklah..ayo kita lakukan" ucap Mizuki dengan bersemangat.

'Trima kasih..' kataku dalam benakku.

....

Teika POV

Kini, kami menaruh telapak tangan kami di sekitar tubuh Rou, dan sekarang kami memfokuskan pikiran kami masing masing agar dapat menyembuhkan Rou.

'Akkh..ayolah, hanya tinggal sedikit lagi,, ayolah Tei!' Triak ku dalam hatinya.

'Aku tidak tau mengapa belakangan ini aku menjadi lemah. Apa karena aku memberikan sihir kepada Rou? Ah, tidak mungkin.' Ucapku lirih dalam hati.

"Engghh.." terdengar erangan kecil dari Rou, dan kami pun segera melepaskan telapak tangan kami dari tubuhnya.

"Sepertinya dia sudah mulai sadar kak..tapi lebih baik kita membiarkannya istirahat." Ucap Nazo yang membuat kami terkejut dan langsung melihat kerah Nazo karna sifatnya yang mulai dewasa.

"Ayo kita keluar.." ucap Zoru.

"Tunggu! Lebih baik besok kita melatih sihir kita di hutan istana. Kita akan kumpul di kamarku besok jam 08.00 pagi.

...

Author POV

"Ah..ini mulai gelap, sebaiknya aku mandi dulu." Gumam Teika yang kini menuju ke kamar mandi.

Setelah beberapa menit, akhirnya Teika keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk yang ada di tangannya.

"Semoga besok pagi, lukamu sudah sembuh, dan kau bisa ikut kami untuk berlatih." Ucap Tei dengan mengambil selimut dan menyelimuti Rou.

"Hoaaaaam...sepertinya aku juga harus istirahat" Gumam Teika menuju tempat tidurnya dan tidur disamping Rou.

***

Cit..cit...cit..

Nazo POV

Bugh..bugh..

"Kakak!!kak Tei!!" Teriakku sambil meloncat loncat diatas kasur kak Tei untuk membangunkannya.

"Eennghh? Ada apa Nazo?" Ucap kak Tei dengan suara yang sangat pelan dan hampir tak terdengar.

"Ayolah kak..kita harus berlatih.." ujar kak Zuki yang berada dibelakangku.

"Iya..iya..sabar dong. Aku harus mandi dulu." Ucap kak Tei sambil berjalan ke arah kamar mandi.

Teika POV
"Tei..ini musin salju. Kau tidak mungkin mandi dengan air biasa. Mesin air hangat rusak, jadi kita akan mandi 2 jam lagi karena orang yang memperbaikinya belum datang juga sampai sekarang" Jelas Zoru yang berhasil membuat mataku membulat sempurna.

"Salju?! Sekarang?!" Teriakku dengan girang.

"Hihi..ya kak.." ucap Zuki sambil terkekeh kecil.

Seketika, kulirik kearah tempat tidurku untuk melihat Rou.
Saat aku melihat Rou bergerak kecil, tubuhku langsung berlari kerahnya.

"Rou..ku sudah sembuh?" Tanyaku pelan.

"Rou? Rou.." Ucapnya dengan suara lembutnya yang khas.

"Syukurlah.."ucapku.

"Jadi.. kita gak berlatih nih?" Ujar Zora dengan nada datar yang biasa ia keluarkan.

"Ya..ya..ayo!" Kataku dengn.bersemangat.

....

Author POV

Mereka semua mengenakan pakaian tebal khas istana Cleon, termasuk Rou. Walupun bulunya tebal, dia dipakaikan pakian tebal oleh Teika. Teika takut kalau nanti Rou sakit lagi.

"Zoru, kau sudah bawa bukunya?" Ucap Teika.

"Sudah, buku sihir tua itu sudah kubawa. Setalah sampai disana, ada yag harus aku beritahu padamu."

~~~

Huh..capek..

Gak lah..canda..hihihi

Trimakasih ya udh baca cerita ku. Dan tolong jangan ada silent reader yah..ok, makasih

Jagan lupa vote dan komen ya sobaat..

Muach..

Five Magic : The BeginningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang