Pernahkah kau membayangkan seperti apa cerita cinta pertamamu akan terjadi? Bagaimana jika apa yang kau bayangkan ternyata jauh dari kenyataannya?
Cinta pertama.
Mungkin untuk sebagian orang yang beruntung, kisah cinta mereka akan berjalan mulus.
Tapi tidak untuk Aska, laki-laki yang berwajah tampan, pintar, berbadan ideal, dan sebagian siswi selalu memperhatikannya, tapi dia malah terjatuh untuk Fani, gadis yang tidak terlalu peduli dengan sekitarnya, ambisius, dan ketus, tapi lebih dari itu dia gadis yang baik, pintar, dan juga...manis.
Fani adalah salah satu teman sekelasnya, dari situlah kisah mereka dimulai. Semuanya berjalan lancar sampai kenyataan yang menghantamnya.
Hari itu adalah tolak balik dari semuanya, Fani secara langsung mengatakan kalau gadis itu tidak akan berdekatan, atau berkencan, atau apalah yang berhubungan dengan kata cinta dengan teman sekelasnya.
Dan sialnya, selama tiga tahun yang menyedihkan itu, Aska tidak tahu harus bahagia atau malah sengsara karena selalu berada di kelas yang sama dengan Fani.
Aska pikir, mungkin itu takdir yang harus dijalaninya. Takdir pun seakan tak rela baginya untuk memiliki Fani.
Tapi mungkin pandangannya terhadap takdir salah, karena pada saat itulah, saat-saat yang tidak dia antisipasi sama sekali, setelah hampir sepuluh tahun yang tenang, mungkin takdir rindu bermain-main dengannya.
Aska melihatnya. Menemukan bagiannya yang lain. Yang telah lama hilang, menyisakan bagian kosong yang tak dapat tergantikan.
Dia, Fani, dalam sosok yang lebih dewasa, lebih matang, dan yang terpenting... bukan teman sekelasnya lagi.
Jadi dia bertanya-tanya dalam hati, apakah–mungkin–kalau dia mencobanya sekali lagi, apakah ada kesempatan untuknya berhasil?
*********
Strarring by:
Jung Jaehyun as Askara Egam Duza
Park Sooyoung as Kirey Saffani RaffaellaKang Daniel as dr. Daniel Mayerfas
Ini cuma visualisasi dari aku, kalau kalian punya tokoh lain di imajinasi kalian it's okay.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASKA | Jung Jaehyun - Joy
ChickLit[COMPLETED] Did you really believe in first love? ------- Aska, Jika memang harus memilih, aku lebih baik melawan takdir. Takdir itu omong kosong. Aku benar, kan? Takdir itu tidak nyata. Tapi Aska, mungkin memang pada akhirnya kita akan kembali lag...