Additional 2: Tekad Bulat

37 8 0
                                    

"In love, there will always be good times and bad times, but the most important thing is to get pass everything with the one you believe in the most."
.
.
.
.
.

Dokter Daniel menatap laki-laki di hadapannya, alasan mengapa dirinya menyerah akan gadisnya. Saat kau benar-benar mencintai orang lain, kebahagian mereka adalah yang paling utama, ya, kan?

Jadi karena itulah dokter Daniel mencoba untuk melepaskan wanita yang sudah menemaninya setengah tahun belakangan ini. Itu tidak ada gunanya kalau dia memaksakan hubungan mereka jika Fani tidak merbahagia, bahagia Fani bukan di dirinya walaupun gadis itu adalah poros bagi dunianya.

Selalu ada orang lain di matanya walaupun raga gadis itu bersamanya, walaupun gadis itu tertawa lepas untuk lelucon tidak pentingnya tapi hati gadis itu tidak pernah untuknya. Gadis itu selalu tersenyum manis untuknya tapi matanya memperlihatkan kesedihan.

Dokter Daniel tidak bisa seperti ini, ia tidak bisa melanjutkan hubungan mereka. Menurutnya pernikahan bukanlah hal yang dapat dipaksakan, dia tidak mau kalau pernikahannya nanti karena keterpaksaan, tanpa cinta, dan akhirnya tidak ada kebahagiaan didalamnya.

Karena itu dia mencoba untuk mencari kebahagiaan gadis itu, berniat mengembalikan kembali kebahagiaan yang hilang itu walaupun dia mengorbankan kebahagiaannya sendiri.

Karena itu selama dua bulan ini dia mencari tau sosok Aska yang pernah ditemuinya tiga kali. Pertama saat Fani dan laki-laki ini bertemu di kafeteria rumah sakit, kedua saat dokter Daniel menyatakan perasaannya kepada Fani di lorong rumah sakit, dan ketiga saat dia berada di kafe untuk bertemu dengan temannya, awalnya dia tidak yakin kalau itu Fani dan laki-laki ini, tapi tak lama terjadi keributan yang memperlihatkan wajah mereka dengan jelas, tadinya dokter Daniel ingin menghampiri mereka tapi tidak jadi saat mendengar percakapan mereka, itu urusan pribadi Fani dan dokter Daniel sangat menghargai itu.

Setelah menanyakannya kepada Hera yang kebetulan bekerja di rumah sakit yang sama dengannya, awalnya Hera tidak ingin mengatakan apapun karena takut menyakiti perasaan dokter Daniel.

Tapi dokter Daniel meyakinkan Hera kalau yang dia coba lakukan adalah untuk kebahagiaan Fani, dan dia benar-benar perlu bertemu dan berbicara dengan 'teman' Fani itu. Akhirnya Hera membuka suara dan memberitau dokter Daniel segala hal yang dia tau tentang Aska serta jalan hubungan Fani dengan Aska selama ini.

Berbekal informasi yang minim itu doker Daniel mencoba menghubungi kenalan arsiteknya dan temannya itu mengaku mengenal Aska.

Singkat cerita, akhirnya malam ini dokter Daniel bertemu Aska di kafe dekat kantor Aska. Aska mengenal dokter Daniel sebagai kekasih Fani, dia tidak tahu kalau hubungan mereka sudah kandas.

Jadi dengan perasaan canggung Aska menanyakan maksud dokter Daniel ingin bertemu dengannya.

"Jadi kau teman sekolahnya, ya," kata dokter Daniel yang membuat Aska mengangguk, "teman semacam apa?" Aska otomatis menoleh ke arah dokter Daniel. Tidak ingin Aska salah paham, dokter Daniel buru-buru menambahkan, "bukan begitu maksudku, teman sekelas atau apa?"

"Kami teman sekelas selama SMA," kata Aska santai, "hanya berteman, tidak perlu khawatir," kata Aska menambahkan.

Dokter Daniel hanya mengangguk-anggukan kepalanya, "aku baik-baik saja dan ya, sepertinya kau harus tahu ini, aku dan Fani sudah berpisah," kata dokter Daniel menatap ke arah jalanan, "walau dia tersenyum manis untukku tapi dia tidak bahagia bersamaku, walaupun dia milikku tapi hatinya tidak pernah benar-benar menjadi milikku," katanya sambil tersenyum miris lalu menatap Aska, "ada seorang temannya yang sudah memiliki hatinya, jauh sebelum aku mengenalnya,"

ASKA | Jung Jaehyun - JoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang