BUGKK...
Sebuah hantaman tepat mengenai rahang Sasuke . Sasuke yang terjatuh dari tempat duduknya menatap sang pelaku pemukulan.
"BRENGSEKKK..." teriak Shikamaru kembali melayangkan hantamannya pada wajah Sasuke. Teman-teman Sasuke yang saat itu masih terkejut karna kejadian yang begitu cepat mulai tersadar dan segera menahan tubuh Shikamaru saat Shikamaru akan kembali menghantan wajah Sasuke. Saat tubuh Shikamaru telah di tahan, Sasuke segera bangun dan menghapus darah di ujung bibirnya.
Di tatapnya Shikamaru yang masih tampak marah dan berusaha melepaskan diri dari teman-teman Sasuke.
"Beraninya kamu MEMUKUL WAJAHKU!" seru Sasuke marah.
"Jangankan wajahmu... hidupmu pun rasanya ingin ku hancurkan" ucap Shikamaru dingin. Sasuke menyeringai.
"Aku tau siapa kamu... Apa Naruto yang menyuruhmu ke sini dan menghajarku hah...!" Sasuke mencengkram rahang Shikamaru keras. "Sayangnya aku yang akan menghajarmu di sini. Lepas" perintah Sasuke pada teman-temannya. Sasuke telah memasang kuda-kuda untuk bertarung. Shikamaru dan Sasuke saling berhadapan. Dan perkelahianpun tidak bisa di hindari. Bagi Sasuke yang sejak kecil telah berlatih beladiri, mengalahkan Shikamaru bukanlah hal yang sulit. Dalam beberapa menit Shikamaru telah terkapar di lantai dengan penuh luka di wajah dan badannya.
"Aku peringatkan jangan macam-macam padaku. Dan katakan pada Naruto jangan pernah menemuiku lagi bila masih ingin berada di kampus ini" ancam Sasuke sebelum pergi meninggalkan Shikamaru yang terkapar lemas.
"Apa masih sakit?" Tanya Naruto saat keduanya di dalam bus menuju kampus setelah 3 hari keduanya tidak bertemu.
"Maksud kamu apa?" Shikamaru memasang wajah bingung.
Naruto menoleh pada Shikamaru dan menekan sudut bibir Shikamaru.
"AAuu... aauuuu..." jerit Shikamaru sembari menepis tangan Naruto.
"Lukanya masih sedikit terlihat" ucap Naruto dengan tampang kesal
"Merepotkan... Iya maaf... aku sudah berjanji padamu tapi...-" Shikamaru menghentikan kalimatnya, dia tidak mau menambah beban Naruto dengan mengatakan bahwa Sasuke hanya menganggap Naruto bahan mainan saja. "Aku emosi" lanjutnya.
Naruto hanya menghela nafas. Walau jujur Naruto masih ragu dengan jawaban Shikamaru, karna Naruto sangat tahu Shikamaru tidak akan melakukan hal gegabah seperti itu jika tidak di pancing terlebih dahulu. Keduanya pun kembali diam hingga bus yang mereka naiki tiba di kampus.
Hampir 2minggu Naruto putus dari Sasuke. Dan selama itu pula Naruto selalu menghindari Sasuke. Kalau pun tidak sengaja bertemu maka seperti yang di minta Sasuke, Naruto akan berpura-pura tidak mengenalnya.
"Apa kamu baik-baik saja? Apa aku perlu mengantarmu ke klinik?" Tanya Shikamaru cemas saat melihat wajah Naruto yang pucat. Naruto menggeleng.
"Aku hanya terlalu lelah. Akhir-akhir ini begitu banyak tugas"
"Kamu yakin...?" kembali Shikamaru bertanya, Naruto hanya mengangguk untuk meyakinkan sahabatnya yang over protektif itu. "Baiklah... kalo begitu sekarang kita nyari makan di kantin... oh, jangan !! gimana kalo di caffe depan saja?" seru Shikamaru sembari meralat kata-katanya sendiri. "Katanya di depan ada caffe baru...".
KAMU SEDANG MEMBACA
TEARS
RomanceAkankah Naruto berhenti menangis dan mendapatkan ke bahagiannya Sasuke tahu, hukuman paling menyakitkan untuk keegoisan cinta adalah saat kamu memiliki raganya tapi tidak jiwa dan hatinya. Bisa berada di depannya tapi dia tak dapat melihatmu bahkan...