Part 7

3.1K 391 54
                                    

"Naruto...?!" ucap Sasuke masih dalam keterkejutannya.

Naruto mengerutkan halisnya. "Apa anda mengenalku?"

Sasuke membelalakan matanya terkejut.

"Maaf... saya harus memberi makan putri saya" pamit Naruto meninggalkan 3 pria yang masih nampak terkejut itu. Sesampainya di kamar Naruto menghela nafas, jantungnya masih berdetak kencang.

Siapa yang tidak akan terkejut saat kamu sedang asik memasak untuk suami dan anakmu, tiba-tiba kamu melihat orang yang telah menghancurkan hidupmu berdiri tepat di depan pintu rumahmu. Semua kenangan buruk itu kembali melintas di otak Naruto, hingga suara tangis bayi menyadarkannya. Dia harus bangkit, disini ada Shikamaru yang akan selalu melindunginya. Ada Genma dan Ryuka yang harus dia jaga juga. Dengan sekuat tenaga Naruto menenangkan dirinya dan menghampiri mereka dengan wajah setenang mungkin. 

"Ma..." sapa pria kecil yang sedari tadi ada di samping Naruto.

"Ah... ada apa Genma?" balas Naruto tersadar dari lamunannya. keduanya sekarang berada di kamar Ryuka setelah Naruto mengambil Ryuka dari gendongan Shikamaru tadi.

"Kenapa Genma tidak boleh keluar?"

"Karna Genma tidak boleh bertemu dengan paman itu lagi..."

"Kenapa...? Paman itu baik"

"Mama dan ayahkan sering bilang ke Genma kalo Genma tidak boleh bicara dengan orang asing. Karna kita tidak tau apa yang akan mereka perbuat pada kita" terang Naruto yang telah meletakan Ryuka di box bayinya karna telah kembali tertidur. Walaupun tidak begitu mengerti tapi Genma mengangguk.

"Anak mama memang pintar. Lain kali saat paman itu datang Genma harus segera lari... oke" sekali lagi Genma mengangguk. Naruto tersenyum dan mengelus rambut Genma sayang.




Sasuke membuka pintu kamar hotelnya dengan kasar. Di ambilnya sebuah botol minuman yang tergeletak di atas meja. Dengan keras di lemparnya botol itu ke dinding hingga pecah berkeping-keping.

"Enggak... ini gak mungkin?" geramnya

"Sasuke...!"

"Aku harus tau apa yang terjadi" gumamnya lagi.

"Sasuke...!" kembali ucapan Suigetsu bagaikan angin untuk Sasuke.

"Suigetsu kamu telpon kantor pusat dan carikan semua data tentang Shikamaru Nara. Cari tau tentang dia dari dia mulai kuliah dan semua keluarganya!!!"

"Tapi Sasuke..."

"Aku harus tau apa yang terjadi... kenapa Naruto tidak mengingatku? Dan Genma... kenapa anak itu begitu mirip denganku!" Sasuke terus berucap tanpa mau mendengarkan Suigetsu sama sekali.

"Baiklah... aku akan menghubungi kantor pusat sekarang!" ujar Suigetsu mengeluarkan hpnya dan berlalu dari Sasuke. Menyadarkan Sasuke sekarang rasanya hal yang sangat mustahil, jadi lebih baik dia mengalah dan membiarkan atasannya itu bergelut dengan pikirannya sendiri.




Naruto menyandarkan kepalanya di bahu Shikamaru.

"Apa kamu takut?" Tanya Shikamaru sembari mengusap kepala Naruto.

"Sangat..."

"Aku akan selalu di sini melindungi kalian" ucap Shikamaru yang dibalas anggukan Naruto. Andai Naruto tau, rasa takut itu pun sebenarnya di rasakan Shikamaru sejak beberapa waktu lalu saat dia melihat Genma dengan Sasuke pertama kali. Tapi Shikamaru harus kuat, disini ada keluarga yang sangat di cintainya untuk dia lindungi. Dan tak ada seorangpun yang boleh mengusik keluarganya.

TEARSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang