Shikamaru telah melihat mobil Sasuke melaju dengan cepat. Sesaat dia menghela nafas kemudian menatap Naruto dan Genma di sebrang jalan. Kurang beberapa meter sebelum mobil Sasuke mendekat. Shikamaru melangkahkan kakinya menuju Naruto.
Sasuke mencengkram stirnya lebih lebih erat. Kurang beberapa meter dia menekan pedal remnya. Tapi terlambat,mobilnya masih melaju.
Shikamaru yang telah siap apapun yang terjadi hanya memejamkan matanya.
Naruto yang berada di sebrang jalan melebarkan matanya saat melihat mobil Sasuke masih melaju dengan cepat kearah Shikamaru. Tanpa berpikir apapun Naruto langsung melepaskan genggamannya pada tangan Genma dan berlari kearah Shikamaru. Tak ingin ke jadian mengerikan itu terjadi dua kali di depan matanya.
"SHIKAAA...!!" teriak Naruto sembari mendekap Shikamaru. Shikamaru yang terkejut langsung membuka matanya.
Skenarionya bukan seperti ini. Dia langsung menolehkan wajahnya melihat mobil Sasuke yang sudah dekat melaju ke arahnya dan Naruto. Tak ada yang bisa di lakukan selain mendekap tubuh Naruto erat dan memejamkan matanya bersiap menerima hantaman di tubuhnya.
"AYAAHHHH...." Genma berteriak kencang bertepatan mobil Sasuke berhenti tepat di depan Shikamaru dan Naruto.
Suasanya sunyi.
"AYAHHH... MAMAAA..." kembali suara teriakan Genma menyadarkan para orang dewasa yang ada di sana.
Naruto dan Shikamaru membuka matanya dan langsung menatap Genma. Di lihatnya pria kecil itu menangis sesenggukan menatap ke dua orang tuanya. Dengan cepat Naruto dan Shikamaru langsung berlari kearah anak mereka dan memeluknya erat.
"Genmaa..." isak Naruto bahagia.
Genma yang masih menangis terisak memeluk kedua orang tuanya.
"Ayahhh..." isak Genma.
Ketiganya benar-benar melepaskan rasa rindu mereka. Hingga cukup lama ketiganya saling berpelukan dalam tangis.
Sasuke menyentuh jantungnya. Rasa sesak itu kembali terasa. Tapi Sasuke sadar dia bukan bagian dari lingkaran itu. Dia yang telah menjauhkan lingkaran itu darinya sedari awal. Sebuah likuit bening jatuh dari matanya. Semua penyesalan memang selalu muncul di belakang.
Tapi dia bersyukur semuanya kembali seperti semula.
~~~
"Shika... hentikan itu..." ucap Naruto menjauhkan wajah Shikamaru yang dari tadi memeluknya dari belakang dan menciumi leher jenjangnya. Oh... ayolah, sekarang Naruto sedang sibuk menata baju mereka di lemari. Walau jujur Naruto juga merindukan pelukan itu.
"Apakah kamu tidak merindukanku... bahkan hampir 2bulan aku tidak menyentuhmu?" bisik Shikamaru di telinga Naruto dan menggigit kecil di akhir kalimatnya, membuat Naruto sedikit mendesah.
"Ah~ "
Mendengar desahan itu Shikamaru semakin gencar mencium dan meninggalkan bekas kepemilikannya di leher Naruto.
"Shika~" desah Naruto lagi. Tanpa aba-aba Shikamaru langsung mengangkat tubuh Naruto. Naruto yang terkejut langsung menjatuhkan semua baju yang ada di tangannya. Hingga baju itu berhamburan di depan lemari.
"Shika..." Naruto menatap Shikamaru kesal saat di gendongan Shikamaru. gara-gara pria itu dia harus kembali menata bajunya kembali.
"Biarkan saja... mereka bisa menunggu" ucap Shikamaru. "Tapi adik kecilku tidak" lanjutnya sembari berbisik di telinga Naruto, membuat wajah Naruto memerah. Naruto langsung menyembunyikan wajahnya di dada bidang sang suami.
KAMU SEDANG MEMBACA
TEARS
RomanceAkankah Naruto berhenti menangis dan mendapatkan ke bahagiannya Sasuke tahu, hukuman paling menyakitkan untuk keegoisan cinta adalah saat kamu memiliki raganya tapi tidak jiwa dan hatinya. Bisa berada di depannya tapi dia tak dapat melihatmu bahkan...